‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 37 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Double Date-

65 4 0
                                    

🕊HAPPY READING🕊
.
.
Tandai typo⚠️
.
.
.
ˏˋ°•*⁀➷

Viona terperanjat saat merasakan sebuah tangan yang tiba-tiba melingkar di pinggangnya, dan yah ternyata Zayyan lah pelakunya, untung saja ia tidak melemparnya pakai spatula.

"Sayang." Zayyan menduselkan wajahnya ke leher Viona, membuat sang empu merinding.

"Geli Zay. "

Zayyan meletakkan dagunya ke bahu Viona, sembari memperhatikan masakan yang sedang di buat istrinya itu. "Kamu ngapain bangun, udah sehat? " tanya Viona.

Zayyan mengangguk kecil. "Alhamdulillah udah mendingan. Laperr. "

"Iya, bentar lagi siap. Kamu nunggu di meja makan gih, aku susah gerak Zay. "

"Gak mau. "

"Zayyan."

Zayyan bergumam pelan, namun seolah menulikan pendengarannya. "Lepasin dulu, susah gerak ini loh. "

"Biarin, pengen deketan sama kamu. "

"Allahu ini bocah, " gerutu Viona mencoba bersabar.

Setelah beberapa saat berkutat dengan masakannya, akhirnya Viona bisa bernapas lega saat tangan Zayyan melepas pinggangnya. Sungguh bayi besarnya itu benar-benar manja.

Viona mengambilkan sepiring nasi serta lauk pauk dan sayur untuk sarapan suaminya itu.

"Emm enak nih, bismillah. "

Dengan senyum yang merekah, Zayyan menyuap nasi ke dalam mulutnya. Sedetik kemudian kedua mata cowok itu sedikit membulat, sensasi makanan di mulutnya benar-benar terasa sangatlah enakk.

"Sayang, " panggil Zayyan, Viona hanya bergumam sembari sibuk mengambil sayur untuk dirinya sendiri.

"Emm, kamu masukin garem berapa sendok? "

Viona terdiam sejenak, kemudian berkata, " Enam, kali ya? lupa. "

"Uhuk! uhuk! " Mendengar itu, Zayyan yang sedang minum langsung tersedak. Pantas saja ia seperti melahap air laut mentah-mentah!

"Masya Allah nakk, aku pikir lidahku yang bermasalah, ternyata emang beneran asyinn, " lirih Zayyan.

Viona mengernyit bingung, kemudian mencicipi masakan yang ia buat sendiri. "Ini pas kok. "

Zayyan mengerjap beberapa kali, lalu menempelkan punggung tangannya ke dahi istrinya itu. "Gak panas. Kamu sehat? "

"Ish, aku sehat Zay. "

"Coba mangap, " suruh Zayyan.

"Hah ngapain? "

"Siapa tau ada penyerap rasa nempel di lidahmu, " sahut Zayyan ngawur.

Viona menyentil bibir Zayyan pelan. "Gak usah ngawur ya. Yaudah kamu makan yang lain aja, ini biar buat aku. "

"Eh jangan! " serobot Zayyan tak selow.

ZaynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang