‧͙⁺˚*・༓☾ 𝑃𝐴𝑅𝑇 2 ☽༓・*˚⁺‧͙ -Rival Baru-

309 31 9
                                    

🕊HAPPY READING🕊
.
.
.
ˏˋ°•*⁀➷

Beberapa hari yang lalu SMA Angkasa digemparkan dengan kedatangan siswi baru bernama Meysa Reifyani.

Cewek berparas cantik namun selalu terlihat jutek, ia seorang siswi pindahan dari SMA sebelah. Memiliki sifat keras kepala, tidak mau di tentang, dan tidak segan-segan memberi pelajaran kepada orang yang berani mengusik kehidupannya, termasuk salah satu penyebab dirinya di takuti.

Waktu di SMA nya dulu, dirinya termasuk dari salah satu murid yang sering membuat masalah, dari sikapnya yang suka membuly temannya yang lemah, melanggar peraturan sekolah,dan tak jarang ia and the genk membuat kerusuhan sampai bolak-balik masuk ruang BK. Maka dari itu banyak anak yang tahu siapa seorang Meysa, dan parahnya, kini dirinya akan bersekolah di SMA Angkasa.

Klara berlari memasuki kelas dan langsung duduk di samping Viona yang baru saja selesai dengan catatannya. "VIO,LO HARUS TAU INI!" seru Klara heboh.

Viona menoleh. "Apa sih ra."

"Lo tau kan siswi baru, siapa itu namanya-ah Meysa."

"Hm."

"Lo tau nggak, ternyata Meysa-" Klara menjeda ucapannya, "Teman sekaligus sahabat Zayyan dari kecil! " Viona menghembuskan napasnya pelan, ia kira sesuatu yang penting, ternyata....

"Terus kenapa? " tanya Viona malas.

Klara mengerjap beberapa kali. "Yaaa, lo gak cemburu gitu? Zayyan punya besti loh, cewek lagi."

Mata Viona membulat sempurna. "Nanem berry buahnya apel, SORRY GAK LEVEL! " sewot Viona, tidak santai.

"Yakali gue cemburu, siapa-siapa gue juga bukan!"

Klara mengusap telinganya yang sedikit berdenging. "Ya kan, siapa tau dari-selalu berantem jadi cinta gitu."

"Mana ada seorang Viona cinta sama cowok tengil kayak dia! " seru Viona.

"Hati-hati loh, kemakan omongan sendiri malu lo, " timpal Klara menyipitkan kedua matanya.

"Tau ah! mending gue ke kantin, " ucap Viona, beranjak dari duduknya meninggalkan Klara.

"VIONA,TUNGGUIN DONG!! " teriak Klara, berlari mengejar Viona

Keduanya berjalan beriringan menuju kantin, di sepanjang jalan, tidak henti-hentinya Klara membujuk Viona supaya cewek itu memaafkannya dan tidak sebal lagi kepadanya.

Terlihat kantin yang cukup lenggang
,hanya ada beberapa murid disana, termasuk Zayyan and kedua sahabatnya Zain dan Fariz, yang sedang duduk di meja paling pojok seraya menunggu pesanan mereka.

"Eh ada neng Vio, nyariin abang Ayyan ya? " itu Fariz Prasetyo -sahabat Zayyan- cowok bar-bar, konyol, dan-mungkin ia satu-satunya yang paling random di antara ketiganya.

Viona tidak menanggapi ucapan Fariz, ia hanya melirik sekilas sambil terus berjalan kearah bu Rami -penjual di kantin- untuk memesan makanan, setelahnya ia duduk bersama Klara di salah satu tempat yang masih kosong.

"Ya Allah jahat banget, abang Ariz di kacangin, " ujar Fariz mengelus dada pelan, dengan raut wajah seakan tersakiti.

"Lebay lo jamal!" cibir Zayyan.

"Lebay-lebay, bilang aja lo cemburu! " sewot Fariz.

"Nih pesanannya, " ucap Zain dengan wajah datarnya, sembari meletakkan dua mangkuk bakso di depan sahabatnya itu.

Viona berterima kasih saat Bu Rami membawakan makanan yang dipesannya, perutnya sudah sangat keroncongan dari tadi, ia tidak sabar untuk menyantap bakso di hadapannya itu.

ZaynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang