Alea Kanaya Putro ,putri semata wayang Zean itu memang masih berusia 12 tahun akan tetapi kepintaranya sukses membawa gadis itu lebih cepat dari anak di usianya. Karena saat ini ia sudah duduk di bangku kelas 8 SMP disaat teman seusianya masih duduk di bangku kelas 6 SD .
Jangan kaget, karena gadis cantik berlesung pipit itu memiliki hoby belajar dan belajar seperti Zean. Bahkan saat hari libur pun ia lebih memilih belajar di kantor sang Papa saat Greesel tidak mengajaknya pergi jalan jalan. Dan seperti tidak memiliki rasa lelah dengan belajar, setiap pulang sekolah Alea juga hanya akan menghabiskan waktunya di kamar untuk belajar.
Akan tetapi semenjak kedatangan Marsha, Alea hanya berada dikamarnya saat jam sudah menunjukan pukul 10.00 malam dan menghabiskan waktunya diruang keluarga atau di taman belakang bersama Marsha setelah belajar.
Perubahan Alea tentu saja di rasakan oleh Mbok Ida, karena Mbok Ida lebih sering bersama Alea di rumah. Mbok Ida akhir akhir ini lebih sering melihat Alea tertawa dan bertingkah layaknya anak anak berusia 12 tahun, seperti merengek hanya karena hal hal kecil.
Dari pintu kaca yang menghadap ke taman, Mbok Ida yang memperhatikan raut wajah Alea saat tertawa ikut mengulas senyumnya. Ada perasaan sedikit lega yang Mbok Ida rasakan karena akhirnya bisa melihat Alea sedikit demi sedikit mengeluarkan ekspresinya.
"Mbok...," suara Zean terdengar dari arah belakang dan itu membuat Mbok Ida menoleh, segera menghampiri Zean yang memanggilnya.
Zean sedikit menaikan alisnya, melihat si Mbok yang berjalan dari arah pintu kaca. "Pak Bos, mau di siapin makan atau yang lain ?" tanya si Mbok padanya.
"Eumm...nggak Mbok, makasih, "jawab Zean . "Oh, Alea udah tidur ?" tanyanya.
Mbok Ida sejenak menoleh kebelakang. "Nonn Alea lagi di taman sama neng Marsha ,"jawabnya.
Zean mengangguk samar, kemudian memberikan jas dan juga tas kerjanya . "Tolong bawa keruang kerja ya mbok ..,"pintanya.
"Siap Pak Bos...,"Mbok Ida membawa jas dan tas kerja milik Zean keruang kerja.
Setelah si Mbok berlalu , Zean menatap keluar dari pintu kaca memperhatikan putrinya sembari menggulung lengan kemejanya. Dan tidak lama ia pun menghampiri putrinya karena jam sudah menunjukan pukul 09.55 malam.
"Papa...,"Alea lebih dulu menyadari keberadaan sang Papa, karena wangi parfum yang sangat ia kenal.
Zean mengulas senyumnya, menyambut putrinya yang menghampirinya dengan pelukan hangat. " Papa datengnya telat, tadi aku cerita banyak sama Kak Marsha ,"ucap Alea padanya sembari mengurai pelukan mereka.
"Maaf ya..,"ucap Zean mengacak gemas rambut putrinya.
"Lain kali papa harus pulang cepet, biar kita bisa cerita bareng ..,"ucap Alea dan Zean hanya mengangguk.
Chups...Alea mencium pipi Zean. "Good night Papa, "ucapnya.
"Good night to princesnya papa, "ucap Zean dan membiarkan putrinya pergi ke kamar.
Srek....Marsha beranjak dari duduknya saat melihat Zean menghampirinya. Akan tetapi saat Zean semakin dekat denganya, Zean justru mempersilahkan ia untuk kembali duduk.
Zean mengambil duduk disamping Marsha dan itu tentu saja membuat Marsha takut ,karena mereka hanya berdua di taman belakang rumah.
"Gimana kerjanya hari ini ?" tanya Zean, menoleh menatap wajah samping Marsha yang tertunduk.
Degh...Marsha tersentak kaget mendapat pertanyaan dari Zean.
"Forget it ," ucap Zean dan kembali menatap lurus kedepan.