New Cast//
Gracia JKT48 as Shania Talita Putro ( Ibu Alea kakak Zean).
Kebahagian Alea adalah prioritas Zean, apapun yang membuat Alea merasa nyaman dan bahagia sebisa mungkin Zean berikan. Dan Zean menyadari Alea tidak mendapatkan kenyamanan saat bersama Fiony, hingga membuat Zean tidak terlalu merespon segala bentuk perhatian dari Fiony. Karena takut jika hanya dirinya yang merasa nyaman saat bersama Fiony, sedangkan putrinya tidak.
Akan tetapi, Zean melihat Alea mendapatkan rasa nyaman dan bahagianya saat bersama Marsha. Beberapa kali ia melihat Alea tertawa lepas dan bertingkah layaknya anak anak berusia 12 tahun pada umumnya saat bersama Marsha. Karena biasanya Zean hanya melihat Alea berbicara seperlunya saat bersamanya atau pun di sekolah, dan itu juga membuat Zean sering membawa putrinya untuk bertemu dengan psikolog anak.
Tapi apakah mungkin Zean akan mendengarkan permintaan putrinya untuk mendekati Marsha, disaat dirinya sendiri tidak tahu pasti tentang siapa gadis itu. Berbeda dengan Fiony yang ia kenal sejak kecil dan bahkan keluarga dari Fiony juga ia kenal.
Namun, bukankah terdengar jahat jika ingin berlajar mengenal sosok lain di saat ada seseorang yang sudah memberi perhatian dengan cinta yang tulus ?...
Ceklek....Zean membuka pintu kamar putrinya dengan perlahan. Cahaya lampu tidur yang menyambut Zean, menandakan jika sang pemilik kamar sudah terlelap diatas kasur. Namun, meski hanya cahaya lampu tidur Zean masih bisa melihat dengan jelas seisi ruangan itu dari kedua mata teduh di balik kacamatanya.
Tap...tap...tap....Zean melangkah masuk, lalu duduk di tepi ranjang di samping Alea. Wajah tenang Alea yang terlelap membuatnya mengulas senyum tipisnya. Dan semakin lama ia memandang wajah lelap itu kedua matanya memanas, dengan segala perasaan yang tertahan di dalam hatinya terlebih saat melihat foto keluarga yang terpajang di atas meja di samping lampu tidur.
Srek...Alea sedikit merubah posisinya, karena terusik. Akan tetapi tidak membuat gadis itu terbangun.
**
*****<<<<<>>>>>*****
Keesokan harinya...
Tap...tap....tap.....Zean berjalan menyusuri salah satu lorong rumah sakit, menuju salah satu unit kamar yang sering ia kunjungi. Tidak lupa, laki laki berkacamata itu berjalan dengan tatapan datarnya. Akan tetapi ,tetap membuat siapa saja yang berpapasan denganya terpesona.
Ceklek....Zean membuka pintu dihadapanya dengan perlahan.
Seorang wanita yang duduk diatas brankar pasien menoleh, menyambut Zean dengan tatapan bingungnya. Wanita itu adalah Shania Talita Putro yang tidak lain dan tidak bukan Kakak dari Zean sekaligus ibu dari Alea yang selama ini lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah sakit, hingga membuatnya tidak bisa merawat Alea. Akan tetapi ia beruntung memiliki Zean yang selalu ada untuknya dan juga Alea, sampai sampai Alea memanggil Zean dengan sebuatn Papa.
"Bukanya hari ini belum jadwal kamu jenguk kakak ?" tanya Talita, masih dengan tatapan bingungnya. Karena memang biasanya Zean datang satu bulan sekali bersama Alea, sesuai dengan permintaanya.
"Mampir ,"jawab Zean, menarik kursi untuk duduk.
Talita memutar malas kedua bola matanya. "Bohong ...,"ucapnya, mendekatkan wajahnya dengan wajah Zean.
Srek...Zean sedikit memundurkan wajahnya, kaget dan juga untuk menghindar. "E- enggak, siapa yang bohong ...," ucapnya, mengela. Karena kenyatanyan ia datang kerumah sakit menemui sang kakak bukan sekedar mampir, akan tetapi ia menyiapkan jadwal khususnya sejak pagi tadi.
"Kamu ini , biarpun kakak udah nggak setiap hari lihat kamu, kakak masih bisa deteksi kalau kamu bohong ..,"ucap Talita, masih menatap sang adik.
Zean menghela nafas lesunya, menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Ingin sekali ia bercerita tentang suasana hatinya kali ini, akan tetapi tidak mungkin karena tidak ingin membuat sang kakak ikut merasakan apa yang ia rasakan.