"Ughh-shitt kepalaku pusing" jungkook menggelengkan kepalanya berharap rasa pusing yang menyerang menghilang. ia melihat kesamping ranjangnya ternyata Lisa dan Jennie tertidur di sisi ranjangnya menunggu dirinya.
Ia tersenyum lembut inikah rasanya diperhatikan? Inikah rasa sayang orangtua? Inikah rasa cinta kedua orangtua?inikah rasa khawatir orangtua?
jungkook tersenyum gentir membayangkan masa lalunya betapa Sialnya dirinya dimasa depan ibunya meninggalkan dirinya tepat saat dirinya dilahirkan.
Ayahnya meninggal karena kecelakaan tepat saat sang ibu meninggal. Dirinya dititipkan di panti asuhan beberapa menit setelah kematian kedua orangtuanya.
Lalu ia di buang oleh panti asuhan karena tak sengaja memukul anak pemilik panti asuhan yang ingin melecehkan dirinya.
Sampai keberuntungan menghampiri dirinya ia bertemu dengan seorang pengusaha yang mengangkat dirinya menjadi anak angkat dan jungkook berhasil sukses karena bantuan pengusaha itu.
Jungkook mengusap lembut pipi sang ibu, pergerakan jungkook membuat Lisa terbangun. "Sayang!!! Kau bangun Ohh terimakasih dewata" Lisa langsung memeluk sang anak erat.
| Grephhh
| ughh sesak kenapa tubuhku tenggelam di pelukan ibu? Bukankah tubuhku kekar tinggi dan besar? Astaga... yakkkk Jungkook-aa kenapa tubuhku mungil sekali???!! |
"Ughhh sesak ib-ibu" Lisa melonggarkan pelukannya. "Kau membuat ibu khawatir bayi, kau tahu ibu hampir mati mendengar kau pingsan" Lisa.
| srakhhh, grephhh
"Yakk apa yang kau lakukan Jennie" Lisa mengeram kesal pasalnya sang suami tiba-tiba bangun dan menarik jungkook kedalam pelukannya.
"Jangan membuat ayah ibu khawatir bayi, apakah ada yang sakit, bagian mana, perlukah ayah memanggil tabib, katakan bayi jangan diam" Jennie mengguncangkan tubuh jungkook.
"Ughhh ayahhh aku baik-baik sajahhh berhenti mengguncang tubuhhh kuu" Lisa langsung menarik jungkook dari pelukan Jennie.
"Hentikan Jennie atau nanti malam tidur diluar" ucap Lisa menatap tajam Jennie yang langsung ciut mendengar ancaman sang istri.
"Jangan pernah membuat ibu, ayah dan kakakmu khawatir sayang kau adalah pertama kami satu-satunya jika kau ingin sesuatu katakan saja ayah dan ibu pasti akan berusaha memberikan apapun yang kau mau" ucap Lisa.
| beruntung sekali kau jungkook-aa aku iri. Aku berjanji padamu aku akan menyayangi mereka karena mereka adalah ibu dan ayahku dimasalalu Terimaksih sudah memberikanku kehidupan yang selalu Kuimpikan ini |
"Memangnya aku melakukan apa ibu" tanya Jungkook memiringkan kepalanya. "Pangeran mahkota menolakmu, kau hendak bunuh diri dengan cara menyelam di danau suci" Jungkook terkejut.
"Untung saja dayang mina dan karina menemukanmu jika tidak kau pasti.... jangan berbuat hal itu lagi" ucap Lisa.
"Ap-apa benar ibu ak-aku tidak mengingatnya Umm kalau boleh tau siapa nama pangeran mahkota itu" Lisa menaikan alisnya atas pertanyaan sang putra.
"Kau melupakannya" tanya jungkook. "ASTAGA SEPERTINYA BAYI MENGALAMI AMENIA PRAJURIT PANGGIL TABIB PENDEK ITU CEPAT" Lisa menatap datar Jennie yang panik.
"BERHENTI PANIK RAJA GILAA!!" Jungkook tertawa karena Lisa menjewer telinga Jennie yang panik. "Ibu ayah sudah kesakitan" Lisa langsung menatap jungkook.
| brakhhhh
"Kenapa lagi dengan adikku" Jaehyun diikuti adik-adiknya yang lain masuk dengan tergesa-gesa melihat pemandangan yang kurang indah untuk dilihat.