11. carnival date-'ride' somo

22 1 0
                                    

Makan malam terjadi di kediaman Adipura, tentu saat kepala keluarga dan anak tetua sudah pulang kerja.

Makan malam terlaksana dengan tenang, tidak ada yang angkat bicara, hanya suara alat makan yang beradu.

"Di taman kota ada pasar malam, ajakin pacar mu kesana co" ucap Marsel kepada Zico.

"Iya pa" ucap Zico mengiyakan perintah Marsel.

Raisa tersenyum tipis, pas sekali di list date yang ia buat ada carnival date, ini adalah kesempatan untuk menjalankannya.

"Kita gak mau pa, ma diner keluarga gitu, kaluarga kita sama keluarga Raisa" usul Hanan.

"Boleh juga itu" ucap Marsel.

"Kok buru-buru banget sih?" Ucap Zico.

"Gak kita cuma makan biasa aja nanti" ucap iza.

"Kamu setuju kan Raisa?" Tanya Hanan kepada Raisa.

Raisa tentu tidak kuasa menolaknya, lagi pula ini adalah momen yang pas untuk keluarga mereka dekat.

"Nanti Raisa tanya sama ayah bunda dulu" ucap Raisa.

Mereka mengangguk mengiyakan.

"Duh susah banget" rintih Zico.

Semua mata tertuju ke arahnya, mereka hanya terkekeh melihat Zico yang nampak kesusahan mengupas kulit ayam.

"Sini" ucap iza mengambil alih piring Zico lalu mengupaskan kulit ayamnya.

"Kamu tahu Raisa? Pacar mu ini tidak suka kulit ayam sejak kecil" ucap Marsel.

"Bahkan waktu kecil gak sengaja kemakan dia muntah bahkan sakit berhari-hari" ucap iza.

"Gara-gara dia merebut paha ayam punya ku dulu" ucap Hanan menaruh gelas yang tadi ia meminum air dari sana.

Mereka semua terkekeh sedangkan Zico hanya memanyunkan bibirnya.

"Kamu gak tahu kan pasti? Dia emang keliatan gentleman banget kalo di luar di tambah gengsi dia" ucap iza.

Raisa terkekeh,"kita kalau di luar jarang makan berat, jadi memang aku gak tahu" ucap Raisa sambil terkekeh.

"Jangan gitu mah, itu kekurangan aku" rengek Zico yang membuat mereka terkekeh.



















"Udah gapapa, nanti aku yang makan kulit ayamnya" ucap Raisa kepada Zico.

Kedua sedang menaiki mobil dalam perjalanan menuju ke pasar malam, sendari tadi Zico memanyunkan bibirnya karena kejadian kulit ayam di meja makan tadi.

Zico terkekeh mendengar ucapan Raisa yang mencoba menenangkannya.

"Iya" ucap Zico tersenyum menampakkan deretan gigi rapinya.

Raisa ikut tersenyum melihat Zico.

Dua puluh menit perjalanan tam terasa, keduanya kini telah sampai di pasar malam.

Zico memarkirkan mobil hatchback nya di jejeran mobil yang lain, ia melepas sabuk seatbelt nya lalu keluar dari mobil.

Dari luar Zico membukakan pintu untuk Raisa, saat gadis itu keluar ia segera menautkan jari-jari mereka.

Keduanya berjalan masuk ke arena pasar malam.

Ramai, itulah yang menggambarkan situasi saat ini, banyak orang berlalu lelang, suasana pun terang karena pencahayaan dari lampu di sana.

"Mau main apa?" Tanya Zico sedikit meninggikan suaranya karena kebisingan di sekitar mereka.

Raisa mengedarkan pandangan mencari permainan yang akan ia coba.

list date •ddeungromiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang