23. sunset date-'every summertime' Niki

12 1 0
                                    

Bunyi ombak pantai yang memasuki indra pendengaran, warna langit jingga yang memberikan ketenangan, angin yang menabrak tubuh keduanya.

Pantai, tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam, disini lah posisi keduanya, berjalan beriringan di tepi pantai, suasana pantai sepi hanya ada keduanya.

Raisa memeluk erat tubuhnya dengan kardigan yang ia kenakan supaya angin tidak menembus kulitnya.

Tangan keduanya saling menggenggam seolah akan terpisah jika tidak saling mengikat.

"Aku suka sunset" ucap Zico.

Raisa menoleh ke arah Zico,"Iyakah? Wah pantas lukisan kamu banyak yang bertema sunset" ucap Raisa dengan wajah sumringah.

Zico mengangguk sambil tersenyum tipis, ia melihat kakinya yang menginjak pasir pantai, tidak itu hanya alasan, ia sebenarnya tidak kuat menahan gemas melihat wajah sumringah Raisa.

"Menurutku kamu sama sunset itu indah, apalagi di padukan seperti ini" ucap Zico menatap lekat Raisa.

Raisa tersenyum.

Keduanya mengentikan langkah, berdiri berhadapan, netra mereka sama-sama memerangkap dan menghipnotis.

"Terkadang kita beruntung, hubungan ini berjalan dengan mulus, tapi kalau ada hambatan entah apa itu, entah apa yang terjadi sehingga membuat kita berpisah, tapi aku harap kamu gak akan bersedih, kamu harus terus bahagia karena kebahagiaan kamu", Zico menjeda ucapannya lalu menyelipkan anak rambut Raisa yang terbawa angin,
itu juga kebahagiaan aku" lanjutnya.

Zico jongkok di hadapan Raisa, ia meraih sebuah kotak kecil dari saku celananya.

Raisa menutup mulutnya dengan kedua tangan kala melihat sebuah cincin pendora di hadapannya.

Zico tersenyum, ia mengeluarkan cincin itu lalu menarik tangan kiri Raisa dan memakaikan cincin itu di jari manis riasa.

Raisa memandang cincin itu, Zico berdiri ia lantas memeluknya, ia mengecup pipi kanan Zico sebelum melepas pelukan.

Genggaman tangan keduanya semakin erat, Zico mendekat lalu mencium kening Raisa cukup lama.

Ciuman itu terlepas, berbarengan dengan nagin yang berhembus kencang, ombak pantai juga ikut mengguyur kaki keduanya yang tadinya kering.

Mereka saling memandang lalu terkejut.

Zico menungging mengambil air dengan tangannya lalu mencipratnya kepada Raisa.

Raisa berdengus kesal lalu meraup wajahnya yang basah.

Tak tinggal diam Raisa tentu membalas dengan ikut menciprat air kepada Zico.

Berujung keduanya basah-basahan karena air pantai, tak ada yang mau kalah, mereka terus menciprat air.

Zico mendekati Raisa lalu menahan kedua tangan gadis itu agar tak bisa mengambil air.

Raisa memberontak dan berujung keduanya jatuh ke pasir pantai dengan posisi Raisa di atas dan Zico dibawah menahan tubuhnya.





































Raisa diam menatap ke luar jendela mobil, sendari tadi ia terus mengabaikan ucapan Zico.

Zico menyetir mobil sambil mengoceh dan membujuk Raisa, ia melirik sekilas ke arah raisa yang masih menunjukkan raut wajah kesal.

Beberapa menit yang lalu ketika mereka berada di pantai, ada pertengkaran kecil yang terjadi di antara mereka, tidak lebih tepatnya Raisa memarahi Zico berujung ngambek.

list date •ddeungromiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang