Raisa dan zico menatap jalanan malam yang ramai kendaraan berlalu lelang padahal sekarang udah pukul sepuluh malam, memang keadaan cukup ramai setiap harinya.
"Aku pengen main piano" rengek raisa yang menyandarkan kepalanya di pundak Zico.
Zico tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya mendengar permintaan Raisa, untungnya keduanya berada di dekat perumahan milik nata yang notabenenya sepupu Zico.
Zico meluncurkan mobilnya menuju ke rumah nata.
Raisa merasa asing saat Zico mengajaknya melewati jalanan lain.
"Kok ke rumah nata?" Kejut Raisa sambil menjauhkan kepalanya dari pundak Zico.
"Minggu lalu piano aku di pinjam nata soalnya piano dia rusak, dan beberapa hari lagi dia bakalan ada festival" ucap Zico.
Raisa menggangguk lalu kembali menyandarkan kepalanya di pundak Zico.
Tak berselang lama mobil Zico berhenti di halaman rumah mewah milik adik ayahnya.
Di teras rumah terdapat nata yang berdiri dengan pakaian tidur, nampaknya gadis itu menunggu kehadiran keduanya, tentu saja mata tahu kedua insan itu akan berkunjung, karena Zico menghubungi dirinya.
Zico keluar dari mobil, ia lalu membukakan pintu mobil untuk Raisa dari luar.
Dengan tangan yang saling menggenggam keduanya berjalan ke arah nata.
"Gue gak nyangka lo berdua bakal kesini malam-malam" ucap nata sambil memeluk Raisa.
Raisa membalas pelukan nata, Zico hanya menontin adegan kedua gadis kesayangannya itu.
Jangan ditanya, nata adalah sepupu cewek satu-satunya, dan keduanya bersahabat dari kecil, jadi mereka memang cukup dekat.
"Lo berdua mau main piano kan?" Tanya nata melepas pelukannya dari Raisa.
Raisa mengangguk.
"Ayo gue anter" ajak nata menggandeng tangan Raisa untuk berjalan dengannya, sedangkan Zico mengikuti langkah keduanya dari belakang.
Ketiga manusia itu melangkahkan kaki menuju ke arah piano yang terdapat di sudut rumah mewah itu.
"Kalian berdua main aja, kali ada apa-apa kasih tahu gue jangan sungkan, gue gak bisa nemenin, Jovi ngajak gue sleepcall" ucap nata kepada keduanya.
"Bucin" ucap Zico dengan nada sinis.
Nata membalas ucapan Zico dengan pelototan, ia merasa kesal pada sepupunya itu.
"AU ah, gue pergi dulu ya bestie, kalian selamat berduaan" ucap nata lalu pergi meninggalkan keduanya.
Keduanya menatap nata yang menaiki tangga dan berjalan ke lantai atas, saling besarnya rumah ini kini nata hilang dari pandangan keduanya.
"Sini" ucap Zico saat duduk di kursi piano, ia menyuruh Raisa untuk berdiri di sampingnya agar ia bisa memamerkan bakatnya dengan leluasa.
Jujur saja Raisa bukan gadis yang bisa bermain piano, namun ia merasa penasaran dan menambah kencan piano di list date keduanya.
Zico mulai menekan keyboard piano sehingga menghasilkan nada yang merdua dan menyejukkan hati ketika di dengar.
Raisa menatap dengan telaten bagiamana Zico memainkan piano itu.
"Mau coba?" Tawar Zico kepada Raisa.
Rias mengangguk.
Zico berdiri lalu mempersilahkan Raisa untuk duduk di kursi piano.
Raisa duduk, ia menghela nafas perlahan lalu memetik keyboard piano di hadapannya, bukannya menghasilkan nada yang merdua, justru piano itu mengeluarkan suara yang gersang dan mengganggu pendengaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
list date •ddeungromi
Novela Juvenilsepasang kekasih, yakni Raisa dan zico yang memanfaatkan waktu libur panjang untuk memenuhi daftar kencan mereka. Seharian penuh menghabiskan momen berdua, mulai dari car date sampai rain date, lalu akhir hubungan mereka? Apakah ke jenjang yang leb...