19.night ride date-'versace on the floor' Bruno mars

20 2 0
                                    

Raisa menggeliat di atas ranjangnya, sebuah usapaan lembut terasa di kepalanya, karena tidurnya terusik ia membuka matanya perlahan namun posisinya masih sama, yaitu menikmati usapan itu.

Samar-samar Raisa melihat Zico yang duduk di ranjangnya sambil  mengusap rambutnya.

Raisa merubah posisinya menjadi duduk lalu mengusap matanya, Zico menjauhkan tangannya dari rambut gadisnya.

"Masih capek hm?" Tanya Zico kepada Raisa.

Raisa menggeleng-gelengkan kepalanya, namun Zico yakin gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

Pagi-pagi tadi mereka pulang ke kota, alasannya karena Jovi, nata, dan Feli harus ke UI untuk mengurus pendaftaran, tidak hanya itu tetapi Raisa juga sedang tidak enak badan.

"Masih sakit?" Tanya Zico kepada Raisa.

Raisa menggeleng-gelengkan kepalanya, ia masih mengenakan jaket tebal yang ia bawa pulang dari villa tadi.

"Sekarang jam berapa?" Tanya Raisa kepada Zico.

"Setengah delapan" ucap Zico.

Raisa memebulatkan matanya, ia langsung beranjak dari ranjang menuju ke kamar mandi.

Zico terkekeh melihat gadisnya, ia beranjak dari duduknya lalu merapikan ranjang Raisa yang berantakan.

Tak berselang lama saat Raisa keluar dari kamar mandi ia tidak mendapati atensi Zico di kamarnya, namun ranjangnya sudah rapi.

Raisa berjalan ke meja rias lalu merapikan dirinya, setelahnya Raisa keluar dari kamarnya.

Tenyata prianya sedang duduk di sofa bersama Arya di ruang tengah, bukan hanya duduk namun bermain PS juga.

Raisa menghampiri mereka lalu duduk di tengah-tengah.

"Game atau nge date?" Tanya Raisa dengan nada sengit.

Zico mengusap rambutnya frustasi karena kalah ia menoleh ke arah Raisa, kemudian melempar stick ps kepada Arya.

Arya hanya mendengus kesal lalu berikutnya ia kembali fokus pada gamenya.

"Nyari bunga kan? Ayo" ajak Zico beranjak dari duduknya sambil menarik tangan Raisa.

Raisa mengerutkan keningnya, ia tidak berniat beranjak.

"Bukannya aku nulis motoran ya?" Tanya Raisa.

"Oh iya aku lupa, besok aja ya? Aku bawanya mobil" ucap Zico, bohong ia pura-pura lupa, itu demi Raisa, ia sangat khawatir karena gadis itu demam tadi.

"Pinjem motornya Arya aja" ucap Raisa.

"Gak usah, Arya mau keluar sama temennya" ucap Zico.

"Nanti dia naik motor yang lain" ucap Raisa.

Skakmat Zico sudah tidak memiliki alasan lagi untuk menolak permintaan Raisa, gadis itu nampak sangat antusias untuk pergi.

"Ayo, kita motoran aja ya? Aku pengen motoran" ucap Raisa mengguncang tangan Zico, ia masih duduk di sana.

"Tapi kan kamu sakit" ucap Zico, ia menoleh ke arah Arya, mencoba meminta bantuan kepada bocah itu, tapi apasih yang di harapkan dari putra bungsu kelahiran dirgantara itu? Tidak peka, bahkan ia masih fokus pada gamenya.

"Kunci motor ku dimana?" Tanya Zico kepada Raisa.

"Nancap di motor, Lo kalo mau keluar isi bensin ya" ucap Arya.

Zico memutar bola matanya, ia lantas menggandeng tangan Raisa lalu mengajaknya jalan ke arah garasi.

Seperginya kedua insan itu kini giliran Arya yang memutar bola matanya, lalu ia lanjut bermain game.




























list date •ddeungromiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang