Arya menatap heran kepada putri sulung dirgantara yang tak lain adalah kakaknya.
Apa yang membuat Arya heran? Tentu karena Raisa yang duduk di sofa sambil memangku toples dan memakan kue kering yang ada di sana, dan jangan lupakan gadis itu memakai baju rumah, tidak seperti biasa karena hari-hari sebelumnya gadis itu selalu semangat untuk berdandan dan pergi berkencan, namun kali ini gadis itu malah santai di rumah.
"Apa Lo lihat-lihat?" Tanya Raisa kepada Arya dengan nada judes.
Arya duduk di karpet bulu sedangkan Raisa di atas sofa, kesannya seperti ratu yang di kawal.
"Gak" ucap Arya sambil memalingkan wajahnya lalu fokus pada siaran tv.
"Mending Lo keluar deh beliin gue camilan" ucap Raisa kepada Arya.
Arya hanya menghela napas, ia sedang tidak ingin ribut jadi ia memutuskan untuk berjalan di dapur, ia mengecek kalender lalu mendengus kesal.
Buru-buru Arya mengambil benda pipih yang berada di saku celananya lalu mulai menelpon seseorang.
Bel rumah berbunyi, Raisa yang masih duduk di sofa sambil memakan kue kering kini mendengus kesal.
"Arya! Noh gofood Lo!" Teriak Raisa yang tak ada sahutan sama sekali dari Arya.
Bel terus berbunyi membuat Raisa naik pitam, mau tak mau ia beranjak berjalan ke arah pintu, tak lupa menaruh toples yang tadinya ia pangku.
Pintu utama terbuka menampakkan sebuah bucket bunga mawar putih, Raisa sudah tahu itu siapa, ia hanya mendengus kesal lalu berniat menutup kembali pintu utama, tapi pintu itu segera di hadang oleh zico.
"Aku gak di suruh masuk?" Tanya Zico kepada Raisa.
Raisa mendengus lalu membuka pintu utama lebih lebar, karena jika ia ketawan mengusir Zico pasti orang tuanya akan mengomelinya.
Raisa berjalan meninggalkan Zico yang tengah menutup pintu.
Zico berjalan menuju ke arah Raisa yang duduk di sofa panjang, ia pun ikut duduk di sampingnya.
"Perut kamu keram?" Tanya Zico mengeluarkan kompres dari saku hoddie, lalu menyondorkan ke arah Raisa.
Raisa menatap kompres yang di sondorkan oleh Zico, ia menatap Zico dan kompres itu secara bergantian.
Yang membuat Raisa heran sejak kapan Zico tahu tanggal datang bulannya?
"Aku di telfon Arya, aku janji bulan berikutnya dan seterusnya aku bakalan hafal kapan datangnya" ucap Zico.
Runtuh sudah pertahanan Raisa mendengar ucapan manis Zico, bukannya menerima kompres itu ia malah memeluk tubuh zico.
Zico sedikit terkejut melihat Raisa yang tiba-tiba memeluknya.
"Aku jadinya gak bisa marah kalo gini" ucap Raisa menenggelamkan wajahnya di dada bidang Zico.
Zico terkejut melihat Raisa yang sensitif seperti ini, ia mengusap punggung sempit Raisa.
"Ada yang sakit? Aku minta maaf ya gak bisa mengerti kamu, aku janji gak akan kayak gitu lagi, maafin aku hm?" Tanya Zico kepada Raisa.
Gadis itu mengangguk pelan, wajahnya masih setia sembunyi di dada bidang Zico.
Zico membiarkan Raisa menangis dan menenangkan diri sejenak.
Raisa menjauhkan tubuhnya dari Zico, ia menatap Zico dengan tatapan sendu.
Tangan Zico terangkat menghapus sisa-sisa air mata di pipi gadisnya, wajah Raisa terlihat menggemaskan karena kulit putihnya kini di hiasi warna merah.
"Kita date yuk?" Ajak Zico kepada Raisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
list date •ddeungromi
Ficção Adolescentesepasang kekasih, yakni Raisa dan zico yang memanfaatkan waktu libur panjang untuk memenuhi daftar kencan mereka. Seharian penuh menghabiskan momen berdua, mulai dari car date sampai rain date, lalu akhir hubungan mereka? Apakah ke jenjang yang leb...