21.pixie date-'company' Justin Bieber

12 1 0
                                    


Raisa mengerjapkan matanya lalu menatap ke sekeliling kamarnya, tangannya lantas mematikan alarma yang berbunyi di atas nakas.

Raisa merubah posisinya menjadi duduk, mengangkat tangannya lalu melakukan perenggangan sekejap.

Jam menunjukkan pukul lima pagi, ia lantas beranjak ke kamar mandi untuk memulai ritual membersihkan diri.

Date ke dua puluh satu bertema sepeda, keduanya akan menghabiskan waktu bersepeda pada hari ini.

Raisa turun dari tangga, ia memakai tanktop yang di baluti okeh cardigan tipis juga celana training.

Di lantai bawah ia sudah mendapati sang bunda yang sedang memasak, ketika berbelok di ruang tengah ia sudah mendapati Zico yang duduk di sofa sambil bermain handphone.

Bukan menghampiri zico, Raisa memilih ke dapur menghampiri sang ibu.

"Bunda" panggi Raisa kepada ana, wanita itu menoleh ke arahnya.

"Gadis bunda udah bangun" ucap ana dan lanjut menoleh ke arah wajan.

"Ayah sama arya mana?" Tanya Raisa ketika berdiri di samping ana.

"Masih tidur, semalam begadang main game" ucap ana.

Raisa mengangguk,"aku sarapan di luar sana Zico ya Bun?"

"Iya, cari makanan yang sehat tapi" ucap ana.

"Siap" ucap Raisa mengangkat tangannya menunjukkan gestur hormat sambil tekekeh.

Ana ikut terkekeh.

"Udah di tungguin Zico, sana berangkat" ucap ana.

Raisa mengangguk lalu menyalami tangan sang bunda dan berlalu pergi menghampiri Zico.

"Ayo" ucap Raisa yang datang ke rumah tengah menghampiri Zico.

Zico memasukkan ponselnya ke dalam saku, keduanya lantas berjalan ke luar.

Di halaman kediaman dirgantara terdapat mobil Pajero sport putih, Zico memencet remote mobil lalu bagasi mobilnya terbuka.

Dari bagasi Zico mengeluarkan dua sepeda Pixie.

Raisa mendekat lalu menaiki salah satu sepeda.

Zico juga menaiki sepeda, keduanya sudah ancang-ancang akan menjalankan sepeda.

"Kita ke mana?" Tanya Raisa kepada Zico.

"Ke taman dulu, kita cari makan" ucap Zico.

Raisa mengangguk.

Zico memiliki pendengaran yang tajam, jarak dapur dan ruang tengah di kediaman dirgantara tidak terlalu jauh jadi ia bisa mendengar pembicaraan kedua wanita itu tadi.

Keduanya lantas menggoes sepeda menuju ke taman komplek.

Zico dan Raisa menggoes sepeda beriringan.

"Bucket yang kamu kasih udah bisa di buat buka toko bunga" ucap Raisa tekekeh sambil menoleh sekilas ke arah Zico yang berada di sampingnya.

Keduanya mengobrol sambil menggoes sepeda.

Zico tekekeh, ia bukan tipe orang yang menghamburkan uang untuk barang tidak penting, tapi entah mengapa untuk gadisnya ia sangat royal.

"Kamar kamu gak ada lebah sama kupu-kupunya kan?" Tanya Zico.

"Kalo ada gimana?" Tanya Raisa.

"Iri aku, mereka bisa tidur di kamar kamu" ucap Zico.

"Makannya kita harus cepet dewasa terus nikah" ucap Raisa.

"Iya kita harus cepet dewasa" ucap Zico.

Dewasa? Ayolah usia mereka sudah deloana belas tahun, untuk menikah sekarang pun tak apa, hanya saja Zico merasa bimbang karena belum bekerja dan masih mengandalkan keluarga.

list date •ddeungromiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang