Raisa mengemudikan mobil Civic nya yang baru keluar dari bengkel milik Zico.
Hari sudah sore, namun Raisa tetap mengingat bahwa nanti malam tepatnya jam dua belas malam lebih satu detik, adalah hari anniversary ke dua tahun hubungannya dengan Zico.
Zico sedang berada di bengkel, ia masih melihat-lihat administrasi.
Netra Raisa melirik ke spion dalam mobil, di sana terpapang mata, alis, dan jidatnya, namun samar-samar juga terpapang foto Zico yang mengenakan kemeja putih.
Ia akan menyayangi spion itu dan tidak akan pernah menggantinya nanti.
Beralih ke topik utama, Raisa bingung harus memberikan hadiah apa kepada Zico untuk ucapan anniversary.
Kemudian ia membelalakkan mobilnya ke supermarket.
Raisa berjalan ke arah meja pantry dapur yang di atasnya terdapat bahan-bahan kue yang ia beli tadi.
Ide Raisa adalah membuatkan kue untuk Zico, karena pria itu sangat suka dengan masakannya, sekaligus mengingat kembali di masa sekolah, ia selalu membuatkan bekal untuk Zico, Zico juga membuatkan bekal untuknya, ya lebih tepatnya seperti bertukar bekal.
Raisa mulai mengotak-atik bahkan kue itu, ia membuka bungkus tepung yang hampir isinya berhamburan mengenai wajahnya, bahkan Raisa hampir bersin.
Raisa kembali mengotak-atik bahan kue, mencampurkan, memixer, menuangkannya ke dalam cetakan, dan lain sebagainya, hingga adonan itu sudah berada di dalam oven.
Raisa meninggalkan adonan kuenya yang sedang di ovan, ia membersihkan meja pantry yang sedikit kacau akibat ulahnya.
Gadis satu ini memang pandai memasak, bahkan masakannya selalu enak, hanya saja ia sedikit malas untuk membersihkan kekacauan, namun dengan hati yang tidak tega jika ana yang membersihkannya nanti, ia tetap bergerak untuk membersihkannya sendiri.
Raisa mencuci alat-alat, hingga bersih dan tersusun kembali di rak, kuenya pun sudah jadi, ia membalut tangannya dengan sarung tangan khusus lalu mengeluarkan kuenya yang masih panas dari dalam oven.
Raisa melepas sarung tangannya lalu menyiapkan hiasan untuk kue.
Saat Raisa sibuk menghias kue, Arya berjalan menghampirinya.
"Weh enak nih" ucap Arya, tangannya terulur untuk mencomot kue yang di hias Raisa.
Sebelum itu terjadi Raisa segera menepis tangan sang adik, hingga membuat sang empu meringis.
"Ini buat Zico" ucap Raisa.
"Aelah pelit amat, bang Zico aja gak pelit" ucap Arya.
"Ganggu Lo, mending pergi sana" ucap Raisa mengusir Arya.
Arya pergi meninggalkan Raisa sebelum gadis itu mengeluarkan api dari mulutnya dan kepalanya mengeluarkan tanduk, lalu menerkamnya hidup-hidup.
Raisa melanjutkan acara menghias kue yang sempat tertunda karena adiknya itu.
Raisa duduk di balkon kamarnya, jam hampir menunjuk pukul tengah malam, Raisa menunggu ke datangan Zico di rumahnya.
Pintu kamar Raisa diketuk secara brutal, Raisa menatap pintu itu sambil mengernyitkan dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
list date •ddeungromi
Fiksi Remajasepasang kekasih, yakni Raisa dan zico yang memanfaatkan waktu libur panjang untuk memenuhi daftar kencan mereka. Seharian penuh menghabiskan momen berdua, mulai dari car date sampai rain date, lalu akhir hubungan mereka? Apakah ke jenjang yang leb...