Raisa duduk di balkon kamar, ia menopang dagunya dengan pagar pembatas, netranya menelusuri halaman rumahnya yang luas.
Tidak juga, ia sebenarnya menunggu kedatangan Zico, setelah pulang dari cat cafe keduanya memutuskan untuk pulang dan bersiap untuk menonton konser Maliq D'essentials malam ini.
Raisa sudah rapi dengan cardigan dan celana jeans, ia juga memakai tas selempang, tidak lupa basket yang menutupi separuh wajahnya, namun belum ia kenakan, mungkin nanti saat konser akan dimulai atau saat turun dari mobil.
Sepoian angin menerpa rambut Raisa yang digerai, gadis itu tidak memperdulikannya dan tetap fokus menunggu kehadiran Zico.
Tak berselang lama, Civic hatchback putih milik Zico memasuki halaman rumah dirgantara.
Raisa bangkit dan memasuki kamar, sebeluk pergi ia menutup pintu balkon, ia lantas mengambil sneakersnya dan keluar dari kamar.
Di ruang tengah terdapat Tara dan Arya yang sedang bermain game, sedangkan ana berada di dapur, ibu dua anak itu sibuk membuat kue.
"Aku berangkat" ucap Raisa sambil menuruni tangga.
"Zico gak di suruh masuk dulu?" Tanya tara berpaling dari game nya.
Arya bertepuk tangan saat ayahnya keluar dari game secara tiba-tiba, game ini dimenangkan olehnya.
"Gak yah konsernya mau di mulai jam setengah delapan" ucap Raisa sambil melirik jam tangan yang dikenakannya.
Jam menunjukkan pukul tujuh sedangkan konser di mulai setengah jam lagi, namun Raisa berencana memanfaatkannya untuk menari angin malam terlebih dahulu bersama Zico.
Tara hanya menggelengkan kepalanya mendengar alasan Raisa.
Raisa menghampiri Tara lalu berpamitan dengan ayahnya, tidak lupa sebagai putri kesayangan ayah ia mengecup sekilas pipi sang ayah.
Arya juga bersalaman dengan sang kakak dan terakhir ana, Raisa menyempatkan ke dapur untuk berpamitan dengan sang bunda.
Setelah itu Raisa keluar dari rumah, netranya langsung menangkap Zico yang berdiri di samping mobil, posisi Zico menghadap ke arahnya.
"Maaf ya nunggu lama" ucap Raisa ketika sampai di hadapan Zico.
"Gapapa" ucap Zico sambil mengelus surai Raisa.
Tangan Zico yang terangkat menjadi pusat perhatian Raisa, tangan kekar yang dipadukan dengan kulit putih itu terdapat garis kemerahan dan juga plester, itu karena cakaran kucing tadi.
Raisa memegang tangan Zico yang berada di atas kepalanya, ia menarik tangan itu lalu mengusap area luka itu perlahan.
"Sakit?" Tanya Raisa menatap netra Zico.
Zico menggelengkan kepalanya, ia memutar tangannya yang di usap Raisa, beralih menggenggam tangan gadis itu.
Tanpa banyak kata Zico mengajak Raisa berjalan ke pintu mobil, ia membukakan pintu mobil untuk Raisa.
Setelah gadisnya masuk ke mobil ia menutup pintu lalu menyusul untuk memasuki mobil.
Civic putih itu meluncur meninggalkan pekarangan rumah dirgantara.
Setelah perjalanan dua puluh menitan akhirnya kedua insan itu sampai di tempat tujuan.
Raisa dan zico berjalan ke arah kerumunan yang cukup ramai dan berisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
list date •ddeungromi
Novela Juvenilsepasang kekasih, yakni Raisa dan zico yang memanfaatkan waktu libur panjang untuk memenuhi daftar kencan mereka. Seharian penuh menghabiskan momen berdua, mulai dari car date sampai rain date, lalu akhir hubungan mereka? Apakah ke jenjang yang leb...