Zico datang ke kediaman dirgantara, di sana sepi hanya ada satpam dan art yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Ia tahu hari masih pukul enam dini hari, dan Raisa masih tertidur saat libur.
Zico memutuskan untuk pergi ke kamar gadisnya, di sana ia melihat sang gadis yang berbungkus selimut, meringkuk di atas ranjang.
Zico berancang-ancang lalu melompat ke atas ranjang sambil melingkarkan tangannya di perut ramping Raisa.
Raisa yang merasakan ranjangnya bergetar itu terbangun, belum lagi ada sesuatu yang melingkar di perutnya yang membuatnya bertambah kaget.
"Zico!" Pekuk Raisa.
Zico tekekeh ia semakin mempererat lingkaran tangannya di perut Raisa, ia bahkan menenggelamkan wajahnya di cekerung leher jenjang Raisa.
"Duh kita tidur aja yuk? Gak usah date?" Ajak Zico merasakan nyaman di posisinya.
"Gak mau, kali gak sekarang kapan lagi? Bentar lagi juga libur usai, kita mulai masuk PTN" ucap Raisa.
Raisa melepas tangan Zico yang melingkar di perutnya, ia bangkit dari atas ranjang menuju ke kamar mandi untuk memulai ritual mandinya.
Zico mental Raisa yang memasuki kamar mandi, ia merasakan nyaman saat berada di atas ranjang Raisa, ia memutuskan untuk lanjut tidur di sana beberapa menit sambil menunggu Raisa bersiap.
Raisa membuka pintu kamar mandi, ia sudah keluar dengan pakaian yang rapi, netranya menangkap Zico yang tertidur di atas ranjangnya.
Raisa tidak mempermasalahkan hal itu, ia membiarkan Zico beristirahat sejenak karena pria itu pasti lelah.
Karena keramas Raisa mengeringkan rambutnya dengan hair dryer, cukup lama karena rambutnya panjang dan banyak, dan itu membuat Raisa kesusahan, Raisa merasakan tangan yang mengambil alih hair dryernya, dan di arahkan ke rambutnya.
Raisa menatap pantulan cermin di hadapannya, di sana terpapang dirinya dan Zico yang berdiri di belakangnya sambil membantunya mengeringkan rambut.
"Rambut panjang kamu bagus, aku suka" ucap Zico.
"Iyakah? Padahal aku mau potong rambut" ucap Raisa.
"Jangan ya? Tapi kalau kamu risih punya rambut panjang potong aja kalau gitu" ucap zico.
"Gak kok, aku jadi gak mau potong semenjak kamu puji kayak gitu" ucap Raisa.
Zico tersenyum mendengar ucapan sang gadis.
Zico mencabut colokan hair dryer dan menaruhnya di laci meja rias setelah selesai mengeringkan rambut Raisa.
Raisa membalik badannya ke belakang, mendapati Zico yang duduk di kursi belajarnya.
Raisa berjalan menghampiri zico kaku berdiri di hadapan pria itu.
"Ayo! Kok malah duduk?" Tanya Raisa sambil mengayunkan tangan Zico.
Zico tersenyum lalu menghela nafas,"gak tau kenapa rasanya gak mau pergi hari ini" ucap Zico.
Raisa memanyunkan bibirnya,"kamu gak mau pergi sama aku?" Tanya Raisa.
Hal tersebut membuat zico merasa bersalah, ia bangkit dari duduknya lalu menggenggam tangan Raisa.
"Ayo! Tiba-tiba aku mau banget main basket" ucap zico.
Raisa tersenyum.
Keduanya berjalan keluar dari kamar Raisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
list date •ddeungromi
Ficção Adolescentesepasang kekasih, yakni Raisa dan zico yang memanfaatkan waktu libur panjang untuk memenuhi daftar kencan mereka. Seharian penuh menghabiskan momen berdua, mulai dari car date sampai rain date, lalu akhir hubungan mereka? Apakah ke jenjang yang leb...