10. game date -'nonsanse' Sabrina carpenter

27 1 0
                                    

Zico meringkuk di atas sofa, tubuhnya terasa berat, ia menoleh ke bawah menundukkan kepalanya, meskipun nyawanya belum terkumpul dan matanya belum terbuka sempurna ia tahu siapa yang menindihi tubuhnya, tentu saja itu Raisa.

Terbesit di benak Zico saat keduanya menonton film dan terlanjut tertidur di atas sofa.

Netra Zico berlatih ke Jam digital yang terpajang di dinding ruang tengah, jam menunjukkan pukul tujuh pagi.

Zico memegangi pundak Raisa, ia merubah posisinya tubuhnya untuk duduk, ia menidurkan kembali tubuh Raisa, lalu beranjak setelah menidurkan gadisnya di sofa panjang.

Hari baru sudah kembali saatnya Zico melaksanakan rutinitas paginya, yaitu mandi lalu ngedate, beruntung sekali hari ini jadwal game date, dan dilaksanakan di rumahnya.

Saat Zico memasuki kamar mandi, Raisa yang tadinya tertidur di sofa kini meringkuk kan tubuhnya, netranya mengerjap menatap sekeliling ruang tengah.

Karena haus Raisa beranjak dengan setengah kesadarannya menuju ke dapur, tentunya mengambil air untuk di teguk.

Di dapur Raisa mendapati art sedang memasak.

"Pagi bi" sapa Raisa dengan mengulas senyuman.

"Pagi juga non" sapa art itu menoleh ke arah Raisa dan tersenyum tipis kepada majikannya itu.

Raisa berjalan menuju dispenser dengan membawa gelas kosong yang akan ia isi air lalu ia berjalan ke meja makan sambil meneguk air itu.

"Aku ke atas dulu bi" ucap Raisa menaruh gelas itu ke wastafel pencuci piring.

"Siap non!" Seru sang art.

Rais tersenyum melihat tingkah artinya, ia lantas menaiki tangga menuju ke kamarnya.















Sebuah mobil BMW hitam memasuki pekarangan rumah dirgantara, disusul mobil Pajero sport berwarna putih, yang pasti itu adalah mobil kedua orang tua dan adik laki-laki Raisa.

Zico keluar dari ruang tamu begitu juga dengan Raisa yang menuruni tangga, keduanya saling menatap satu sama lain lalu menaikkan bahunya.

Namun sedetik kemudi keduanya berjalan bersamaan menuju teras.

Tara dan ana keluar dari mobil sport hitam itu, di susul sosok pria yang keluar dari mobil Pajero sport.

"Arya!" Seru Raisa berlari menuju ke arah pria yang baru keluar dari mobil diesel itu, lalu memeluk tubuhnya yang lebih besar.

Zico berjalan ke arah Tara dan ana dan menyalimi sepasang suami istri itu.

"Udah jam sesek" ucap Arya kepada Raisa.

Raisa terkekeh lalu melepas pelukannya memberikan jarak antara dirinya dan sang adik.

Arya kevlar dirgantara, adik dari Raisa dan putra bungsu keluarga dirgantara, Arya sudah menyelesaikan pendidikannya di sekolah menengah pertama, kini giliran Arya menempuh jenjang pendidikan sekolah menengah terakhir dan itu ada di kota kelahirannya.

"Mobil baru" sapa Zico mendekati Arya dan Raisa, ia menjabat tangan Arya.

"Iya bang" ucap Arya sambil terkekeh pelan.

"Lo kok gede banget sih Ar" ucap Raisa kepada Arya yang kini tubuhnya lebih besar, padahal beberapa bulan sebelum berangkat Arya masih bocah.

"Gak mungkin kecil terus kak" ucap Arya.

Raisa hanya berdecak mendengar jawaban dari sang adik, sedangkan yang lainnya terkekeh.

"Udah jangan gitu, kalau gak ketemu kangen kalau ketemu berantem" ucap ana kepada kedua anaknya.

list date •ddeungromiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang