34. bubble date-'senja teduh pelita' Maliq & D'essentials

11 2 0
                                    

Hari berganti, namun masih hari libur, itulah yang sangat menyenangkan bagi semua orang, termasuk Zico dan Raisa.

Keduanya berjalan di taman komplek, hari ini perayaan 67 tahun komplek senja ada, taman komplek sangat ramai karena seluruh penghuni komplek datang, tidak hanya itu, karena taman yang luas, orang luar pun leluasa urbuk datang.

"Lucu banget" ucap Raisa menunjuk gelembung yang beterbangan, acara utama di perayaan ini adalah festival gelembung.

Zico tersenyum lalu mengulurkan tangan untuk meletus gelembung yang berterbangan.

"Bang Zico, kak Isa" teriak Arya memanggil keduanya.

Keduanya menoleh ke arah Arya, Tara, dan juga ana, di sana ketiga anggota keluarga itu menggelar tikar di atas rerumputan.

Raisa dan zico berjalan ke arah keluarga kecil dirgantara, keduanya ikut duduk di atas tikar.

Di atas tikar banyak sekali makanan, kali ini yang piknik tidak hanya keluarga dirgantara namun keluar yang lainnya juga.

"Atau udah transfer nanti kalian bisa beli gelembung sebanyaknya" ucap Tara kepada kedua anaknya.

"Tapi sekarang makan dulu" ucap ana.

Mereka semua mulai melahap satu persatu makanan di hadapan mereka.

Nampak harmonis kala mereka berbincang dan melempar candaan satu sama lain.

Namun Arya merasa jenuh kala Raisa dan zico saling menyuapi, begitu juga dengan Tara dan ana tertawa bersama dadi sela makan.

"Arya mau gabung sama yang lain" ucap Arya beranjak dari duduknya lalu menjauh dari anggota keluarganya.

Sayangnya tidak ada yang menggubris ucapan Arya dan tetap fokus untuk bermesraan.









































Arya berjalan di taman, banyak orang berlalu lelang namun Arya tidak begitu mengenal mereka.

Arya adalah naka yang jarang keluar rumah dan bersosialisasi dengan orang lain.

"Arya"

Arya menoleh ke belakang.

"Awas" kejut Arya lalu berlari untuk menangkap gadis yang baru saja memanggilnya.

Arya bernafas lega kala gadis itu berhasil ia selamatkan sehingga tidak terjatuh.

"Dek! Kamu udah dapat pacar!"

Arya dan gadis itu dengan kompak menoleh ke arah Raisa dan zico.

Arya dan gadis itu merubah posisi menjadi berdiri.

"Jangan gitu bub, biarin mereka pacaran, yuk" ajak Zico menggandeng tangan Raisa dan mengajaknya pergi meninggalkan Arya dan gadis itu.












































"Aku tuh gak percaya bub sama Arya, gimana kalau Arya nyakitin cewek tadi? Adek aku jadi brengsek dong" omel Raisa.

Raisa dan zico duduk di kursi taman.

Zico masih setia mendengarkan ocehan sang kekasih meskipun sambil meniup gelembung.

"Arya udah besar bub, ayah Tara pasti mendidik anak laki-lakinya dengan bijak, aku tahu itu" ucap Zico.

Raisa menghela nafas, ia merasa belum yakin bahwa zico sudah dewasa.

"Udah jangan kepikiran" ucap Zico menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi lalu merangkul bahu Raisa.

list date •ddeungromiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang