"jadik keluarganya Zico mau ngundang Ita makan malam?" Tanya ana sambil menaruh sop ayam di atas meja makan.
Seperti biasa, keluarga kecil dirgantara itu sarapan bersama di meja makan.
Raisa mengangguk sambil mengunyah makanannya.
"Nanti malam aja gimana? Kamu masih tahu ya ke keluarganya Zico" ucap Tara kepada sang putri, dan langsung di angguki oleh sang empu.
Tak berselang lama mereka menyelesaikan sarapan, Tara selaku kepala keluarga kini berangkat bekerja, begitu juga dengan ana yang akan pergi ke percetakan untuk melihat proses penerbitan novelnya.
Sisa dua insan, art, serta satpam di kediaman itu.
"Lo kemarin kemana?" Tanya Raisa menghampiri Arya yang duduk di sofa sambil menonton tv.
"Hah? Gue?" Ucap Arya sambil menunjuk dirinya sendiri.
Raisa mengangguk.
"Males gue jadi nyamuk" ucap Arya dengan nada ketus lalu mulai memperhatikan acara tv.
Raisa tekekeh mendengar ucapan sang adik,"pergi dulu deh" ucap Raisa melambaikan tangan lalu berjalan meninggalkan Arya.
Arya hanya menatap kepergian sang kakak yang sudah rapi, ia tidak ada niat untuk bertanya kemana gadis itu pergi karena pasti jawabannya ia akan berkencan.
Civic putih memasuki halaman rumah dirgantara, kini mobil hatchback itu berhenti di depan teras.
Zico keluar dari mobil dan terkejut mendapati sosok gadis yang tengah duduk di anak tangga, ia segera menghampiri gadis yang berdiri menyambutnya itu.
"Kok kamu di sini?" Tanya Zico sedikit mendongak karena Raisa berdiri di dua anak tangga, sedangkan dirinya tidak menginjak anak tangga.
"Biar cepet aja" ucap Raisa sambil menyengir.
Zico tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya melihat gadisnya itu, ia lantas menggenggam tangan Raisa.
Zico menuntun Raisa untuk menuruni tangga, padahal gadisnya tidak mengenakan heels atau semacamnya, pesona cowo green flag.
Saat gadisnya sudah menuruni seluruh anak tangga ia lantas mengajaknya menuju ke mobil, tidak lupa membukakan pintu untuk Raisa lalu menutupnya kembali setelah gadisnya sudah duduk di kursi mobil.
Zico berjalan ke arah kemudi, ia masuk lalu menoleh ke arah Raisa, sebelum menyalakan mesin mobil ia mendekatkan tubuhnya ke arah Raisa.
Raisa menahan nafasnya, rasanya sangat grogi melihat jaraknya dan Zico yang sangat dekat, pria itu melingkarkan tangannya di perut ramping Raisa.
Zico menarik tubuhnya menjauh dari Raisa setelah selesai memasang seatbelt untuk gadisnya itu, hembusan nafas Raisa kini sudah netral.
"Kita perginya agak jauh ya?" Tanya Zico kepada Raisa.
Gadis itu tersenyum lalu mengangguk membuat Zico mengusap surainya sehingga acak-acakan namun Zico kembali merapikan surai panjang itu sebelum sang empu kesal.
Selanjutnya Zico juga memasang seatbelt untuknya, mesin mobil dinyalakan, Civic putih itu meluncur meninggalkan kediaman dirgantara.
Museum seni, tempat di tuju Raisa dan zico setelah hampir dua jam lamannya perjalanan.
Kedua sejoli itu menginjakkan kaki di tempat yang banyak lukisan nan patung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
list date •ddeungromi
Teen Fictionsepasang kekasih, yakni Raisa dan zico yang memanfaatkan waktu libur panjang untuk memenuhi daftar kencan mereka. Seharian penuh menghabiskan momen berdua, mulai dari car date sampai rain date, lalu akhir hubungan mereka? Apakah ke jenjang yang leb...