Happy Reading
Typo Bertebaran
Shani menatap lekat wajah lembut adiknya yang tengah memainkan ponsel, kedua gadis itu tengah duduk diatas ranjangnya. ara yang menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dengan shani yang merebahkan kepalanya di paha ara. Gadis itu mengangkat tangannya kemudian merebut ponsel Aran dan menaruhnya di dekat kaki Ara.
"Astaga kak itu bentar lagi menang.. " Protesnya, ara membungkukkan tubuh berusaha meraih ponselnya hingga kedua gunung kenyalnya menempel di wajah Shani. Shani yang jahil dengan sengaja menggesekan bibir dan hidungnya pada puting ara yang memang tak memakai bra. Ara menggeliat.
"Geli kakkkk . Itu handphone nya siniin aku mau lanjut main"
"Mainin aku aja ya.. " Ujar shani seraya menekan punggung ara agar lebih dalam di wajahnya. ara menggigit bibir bawahnya, dia coba melepaskan diri namun shani lebih dulu menyelipkan tangan kanannya kedalam piyama yang ara pakai dan meremas payudaranya..
"Anghhhhh kaakkkhh hh.. " Erang ara nikmat bercampur linu karena Shani meremas asetnya dengan gemas. Shani semakin bersemangat, dia menarik piyama oblong ara keatas membuatnya terlepas, tak membiarkan ara lolos gadis itu kembali menekan punggung ara dan melahap kedua daging tak bertulang itu dengan rakus.
Aara memejamkan matanya dengan bibir bawah yang kembali dia gigit menikmati permainan lidah gadis di bawahnya..
"Shhhhh ahhhhh"
"Nghhhhh sa-yanggg ahhhh geli.. "
shani menghisap dan memainkan lidahnya berputar, menekan putingnya dan menggigit kecil. Ara tak diam, tangan kanannya meremas dan memainkan payudara shani dan tangan kiri nya meremas rambut shani...
"Enghhhhhhhhhhhh"
shani melenguh disela lumatan ganasnya. Dia mendorong pelan tubuh ara kemudian bangkit, melepas piyamanya sendiri kemudian menarik tengkuk ara untuk melahap payudaranya...
"Yaa akhhhh sayang.. Lidah kamu ahhhh hisap sayang"
"Aku ahhhh kangen kamu ahhhh" Bisik shani,ara mendorong tubuh shani hingga terlentang dengan mulut yang masih sibuk memanjakan payudara sekal itu
Shani melepas celana tidurnya lengkap dengan celana dalam merahnya kemudian melepas milik ara Ciuman dan lumatan andera berpindah naik ke leher jenjang shani , gadis itu mendongak matanya masih terpejam menikmati hawa panas dari tubuhnya.
"Mhhhhh ahhhhh"
"Akhhhhhhh.. " Desah ara tertahan saat sebelah tangan shani mengusap vaginanya yang telah basah, memutar jarinya di klitoris ara dengan tempo sedang.
"Ahhhh enak sayang nghhhhh ahhhhh.. " Ara tak sabar, dia bangkit kemudian merebahkan diri diikuti shani yang bangkit kemudian melebarkan kedua paha ara Menaikan sebelah pahanya menyilang di pinggang ara kemudian menyatukan vagina mereka, sebelah tangannya meremas payudara ara ...
"Hahhh.. Hmmmm ahhhh" Keduanya mendesah dan meracau saat shani mulai menggesekan vaginanya, klitoris mereka beradu dan saling menekan nikmat. Shani sedikit menaikan tempo gesekannya menjadikan keduanya meracau semakin nikmat...
"Keluarin di dalem sayang ahhhhh" Ujar ara menahan pinggang shani agar tetap di posisinya
"Aku jugaaa ahhh lebih cepat.. " Dibantu ara shani menggoyangkan pinggulnya memutar dan maju mundur dengan lebih cepat, shani mendongak menekan lebih dalam vaginanya saat cairan hangatnya meleleh keluar dan masuk kedalam lubang nikmat ara..
"Aaaaaaahhhhhhhh"
Tubuh keduanya mengenjang kemudian terkulai lemas, shani merebahkan tubuhnya di atas ara dengan dada terengah naik turun. Ara mendongak, menarik wajah shani sejajar dengan wajahnya.Kedua tangannya menangkup pipi shani , jari-jari dshani masih betah memainkan klitoris ara,,,
"Hah.. ahhh play me ahhh like your toy babby.." bisik ara sensual, shani tersenyum...
"My pleasure princess" shani melumat kasar bibir ara dia menarik tangannya dari vagina ara menempatkan kedua kakinya ditengah kaki ara kemudian mengangkat tubuh ara...
Dengan bibir yang masih saling memagut, shani membatu tubuh ara kedalam kamar mandi, mendudukkan ara diatas wastafel tanpa melepas ciumannya.
Tangannya meraba laci di samping wastafel mengambil sex toy kemudian memakainya..."Ahhhhmmpp.. " desah ara tertahan saat dildo berkepala dua itu masuk kedalam vaginanya. Dia melepaskan ciumannya kemudian melebarkan paha ara..
Bibirnya melumat vagina ara dengan rakus dan tergesa,ara menggelinjang nikmat, sebelah tangan nya meremas payudara nya sendiri... "
Yaa ahhhh ahhh hahh ahhhhh"
"kakkhhh ahhh aku ahhh aku.."
shani semakin dalam memasukan lidahnya kedalam lubang nikmat ara dan semakin cepat memaju mundur kan lidahnya...
"Akuhh ahhh kaaakkkhhh " tubuhnya bergetar hebat saat mencapai puncak kenikmatan nya, ara terkulai lemas dengan peluh bercucuran dan dada yang naik turun tak beraturan...
Shani menyeringai, dia mengecup bibir ara sekilas kemudian menarik ara turun dari sana, ara hanya mematuhinya.
shani duduk sedikit mengangkang diatas closet, araa paham dia berusaha berontak meminta sedikit jeda namun shani tak menggubris nya...Kedua tangannya menarik pinggang ara tepat diatas dildo yang mengacung kemudian menekannya hingga dildo itu masuk sempurna kelubang ara..
"Akhhh!" Pekik ara seraya memeluk erat kepala shani..
"Ahhhh" shanipun mendesah nikmat saat kepala dildo satunya menekan lubang nikmatnya...
"Pelan-pelan hah.. kakkhh ahhh " bisik ara, shani mengangguk.
Tangannya menggenggam erat pinggul ara dan menggerakkan nya memutar.
"Shhhhh ahhh.. "
"Shhhhh ahhh.. " Ara bersemangat mendengar desahan shani , dia menegakkan tubuhnya kemudian memutar pinggulnya lebih kencang.
"aakhhh ahhh raahhhh "
"akkhhh kakkkk hhhh emmmmhhh " Semakin lama semakin cepat dan panas, bibirnya kembali melahap payudara ara yang menggantung. ara mencengkeram erat rambut hitam shani saat merasa akan mencapai puncaknya lagi....
"Akuh.. kakkkhhh ahhhh sedikit lagih ahhh"
Shani membawa kedua lengan ara berpegang pada tepi wastafel ara mulai paham, dia menaikkan kaki kanannya keatas kloset dan sedikit mencondongkan tubuhnya membelakangi shani,shani tersenyum lebar
Shani kembali mengarahkan dildo itu kelubang ara, menekannya dengan sekali hentakan
"Akhhhhh hah.. ha.. " jerit ara, shani meremas bongkahan pantatnya dan menepuknya sedikit keras.
"Ahhhh ahhhh.. nghhhh more.. "
"Inihh enak sayang ahhhh "
racau keduanya saat shani mulai memaju mundurkan pinggulnya.
"akkkkhhh emmhh shhhh "
Plak
Plak
Suara kulit bersentuhan terdengar nyaring, juga erangan dan desahan kedua gadis itu semakin keras. Tak perduli jiga ada orang diluar sana yang mendengar nya. Semakin dalam dan kencang shani menancapkan penis karetnya membuat ara tak bisa lagi menahan klimaks nya...
"Hahhh.. hahhhh ahhhhh kahhhhhh"
"Barengan ahhhh sayanggg hahhhh" Plak Plak Cairan kenikmatan mereka mengalir keluar menuruni pahanya, shani belum mencabut dildonya, dia menarik tubuh ara membawanya duduk dipangkuan nya.
Peluh bercucuran, sekujur tubuh kedua gadis itu bermandikan keringat. Ara merebahkan kepalanya di bahu shani , tangan shani mengusapnya lembut
"Maaf ya sayang kamu cape banget ya" sesal shani , ara diam dia terlalu lemas dan kepalanya terasa sakit.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
GRESHAN DAN CERITANYA !!!
Teen FictionSebuah keluarga yang rukun jika ada Orang tua mereka dirumah gimana jadinya keluarga tersebut tidak ada orang tua mereka??? ( DILARANG DIBAWA KE REAL LIFE !!!! ) Cerita hanya fiktif Belaka !!!!