6

6.3K 265 5
                                    

Shilla terbangun ketika merasa haus. Tak ada air di meja dan tak ada siapapun disini.

"Apa daddy menjaga di luar?"

"Dad!"
"Daddy!? Sepertinya tidak ada"

Pintu terbuka membuat Shilla menoleh, orang asing, tak ia kenal.

"Nona membutuhkan sesuatu?"

"Kau siapa?"

"Aku? Akuu mmm kenalan Daniel"

"Mana daddy?"

"Sedang ada urusan, dia pergi sebentar"

"Sudah lama?"

"Ya cukup lama. Sudah 5 jam"

Shilla menghela nafasnya. "Aku haus, bisa ambilkan air?"

Wandi mengangguk lalu keluar sembari membawa teko yang ada dan kembali beberapa saat kemudian.

"Ini" Wandi membantu Shilla.

"Terima kasih"

Wandi mengangguk "Apa kau butuh sesuatu lagi?"

Shilla menggeleng. "Jika kau kenalan daddy mengapa memanggilku nona? Sebut Shilla saja"

"Baiklah. Jika kau tak memerlukan sesuatu lagi, saya keluar"

Shilla mengangguk.

"Wajahnya hampir sama dengan daddy... Atau cuma perasaan ku saja?" ia kembali berbaring lalu memainkan ponselnya. Sudah pukul 6 sore.

 Sudah pukul 6 sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shilla meletakkan kembali ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shilla meletakkan kembali ponselnya. Meski Shilla terkenal di kalangan mahasiswa ekonomi namun hanya Gisel lah teman dekatnya. Bahkan Fikar maupun Bintang hanya teman biasa bahkan orang asing bagi Shilla. Dan juga, sekarang Gala pun sama.

Shilla kembali memejamkan matanya menunggu Daniel datang dan juga Gisel.



"Permisi selamat malam!!" ucap Gisel pelan. Ia tersenyum kikuk dan masuk.

Ashilla's ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang