8

4.9K 222 3
                                    

Shilla membuka matanya perlahan ketika ponselnya tak berhenti berdering.

"Masih di rs?"

"Hm"

"Baru bangun lo?"

"Hm"

"Kamar mana sayangku, udah di lobi nihh"

"Ha? Hmm bentar"

Shilla mengumpulkan kesadarannya mencari Daniel di dalam ruangan.

"Dad!!"
"Daddy!"

Ia juga baru sadar, dirinya kini sudah tidur di brangkar.

"Bentar ya sel, gak ada siapa-siapa. Gue juga gak tahu ini kamar berapa"

"Yaudah, gue langsung ke resepsionis aja"

"Oke"

Shilla menutup mulutnya yang menguap. Ia lalu melangkahkan kakinya ke toilet sembari membawa kantong infusnya.

"Loh kok bareng daddy?" tanya Shilla tepat ketika ia keluar dari toilet. Ia melihat Gisel yang juga baru masuk bersama Daniel.

"Gak sengaja ketemu disana tadi, untung sih"

Shilla mengangguk. "Dad, Shilla sudah baikan dan Shilla rasa udah mau balik aja"

"Are you sure girl?"

Shilla mengangguk mantap.

"Baiklah. Ini sarapan kamu. Daddy akan berbicara dengan dokter terlebih dahulu"

"Oke"

Gisel duduk di kursi samping brangkar, menemani Shilla sarapan dan menceritakan seluruh kegiatan di acara ulang tahunnya semalam dengan antusias. Shilla mendengarnya dengan semangat juga, ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Gisel.

"Haaa.. gue rasa itu ulang tahun ter best gue"

"Tahun lalu lo juga bilang gitu"

"Iya?"

"Hm"

"Hahaha itu berarti tahun ini lebih bagus lagi dari yang kemarin"

"Hahah. Gue berharap sih tahun depan lo udah pasangan netap"

"Gue juga berharap lo dapat pasangan tetap di ulang tahun lo nanti"

Deg

Ulang tahun?

Kejadian ulang tahunnya kembali terulang. Kecewa, takut, dan rasa sakit itu kembali lagi dalam pikiran Shilla. Perasaannya tak enak, gundah, dan khawatir. Ulang tahunnya kurang dari 2 bulan lagi ia meninggal dan sebulan lagi jadwal pernikahan Daniel dan Monica namun rencana untuk menggagalkannya masih belum terlihat keberhasilannya.

"Shilla?"

"Shill?!"

"Ha?"

"Lo kenapa? Lo berkeringat" Gisel berdiri dan mengusap keringat di dahi Shilla menggunakan tissue.

"Lo kenapa Shil? Ada yang salah sama ucapan gue? Atau di makanan lo?"

Shilla menggeleng

"Lo terlihat khawatir?"

"Nggak. Aaaku, maksud gue nggak"

Gisel terdiam sebentar. "Lo bohong"

"Nggak sel. I'm fine"

"Lo bohong Shil. Ada apa? Cerita ke gue"

Shilla menggeleng lemah membuat Gisel membuang nafasnya kasar.

Ashilla's ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang