15

360 70 5
                                    

"Gue anter pulang, karna Lo kesini bareng gue" ucap Chiko yang berhasil mengejar Shani dan langsung meraih tangannya, Shani hanya diam tidak menjawab atau pun menolak

"Sebentar gue ambil motor dulu" lanjutnya yang masih tak dapat jawaban apapun dari Shani

Chiko memberikan helmnya pada Shani tanpa membantunya, karna setelah kejadian tadi dia tak berani bertanya apapun pada Shani apalagi Shani hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Chiko benar² mengantarkan shani pulang, tidak ada obrolan sedikitpun dalam perjalanan mereka seperti tadi pagi, bahkan Chiko merasa Shani memberi jarak saat duduk di motornya, sepanjang jalan Chiko sibuk dengan pikirannya, apa yang salah? Apakah Shani tidak menyukainya? Tapi setidaknya dia berbicara bukan hanya berdiam diri saja kan? Lagipula jika shani menolak dia akan menerima, tapi tadi dia malah pergi begitu saja dari hadapannya,

Sesampainya mereka di rumah Shani, oh, lebih jelasnya di depan gerbang rumah Shani, gadis itu masih tetap pada pendiriannya tidak berbicara bahkan sekedar mengucap terimakasih karna sudah diantar pulang pun tidak dia lakukan, setelah dia turun dan memberikan helmnya, Chiko yang hendak pergi tatapannya beralih ke tangan Shani yang tiba² terulur didepannya, Chiko yang heran pun memberanikan diri untuk bertanya

"Kenapa?" Tanya Chiko dan tatapannya beralih pada Shani

"Bukannya tadi kamu mau ngasih voucher dinner kan" jawab Shani tanpa melihat mata Chiko yang dari tadi menatapnya dengan tatapan heran,

"Bukannya Lo gak mau?" Tanya Chiko lagi yang masih tidak mengerti

"Emang aku tadi bilang gak mau" ucap Shani dengan alis terangkat, Chiko tersenyum mendengar ucapan gadis berlesung pipi itu, apa artinya gadis itu mau makan malam dengannya?

"Yah voucher nya rusak shan, karna gue ngejar Lo tadi" ucap Chiko mengeluarkan selembar kertas yang tadi buru² ia masukan ke dalam sakunya

"Yaudah berarti gak jadi" ucap Shani ketus dan hendak membuka gerbang rumahnya, apakah gadis itu sedang menutupi rasa malunya, atau benar² serius dengan ucapannya?!

"Oke oke, tunggu Shan, gue punya 3 sebenernya, ini masih ada dua lagi" ucap Chiko buru² sebelum gadis itu berubah pikiran lagi, Shani mengambil kedua voucher itu dari tangan Chiko dan berlalu masuk kedalam rumah tanpa mengatakan apapun lagi

"Gue jemput Lo jam 7 Shan" lanjut Chiko sedikit berteriak, Shani hanya menoleh dan melanjutkan langkah kakinya

Shani berdiri di belakang pintu dengan sedikit mengintip pada jendela yang ada di sampingnya, setelah memastikan Chiko pergi, gadis itu berjalan menuju sofa dengan kedua tangan di dadanya, merebahkan tubuhnya dengan menutupi muka dengan cusion bantal, berharap perasaan anehnya bisa tertutupi oleh itu,

"Baru pulang sayang" Shani menghentikan pergerakan nya mendengar ucapan itu

"Mama, kok udah pulang, bukannya tadi ikut papa?" Tanya Shani kepada Cindy yang saat ini sudah duduk disampingnya dan menyalakan tv

"Papa ada meeting di luar, yaudah mama pulang deh, tapi bentar deh kok pipi kamu merah gitu" ucap Cindy khawatir pada anaknya itu

"Muka Shani biasa aja kok gak merah, mama ada² aja" jawabnya memalingkan muka

"Bener sayang, sini liat tuh malah makin merah" Cindy membawa wajah Shani untuk menghadapnya

"Gapapa mama, udah ah Shani mau ke kamar dulu" ucapnya meninggalkan Cindy sendiri dengan tontonannnya

"Bukannya dijawab malah main pergi aja dasar anak cewek" ucap Cindy dengan menggelengkan kepalanya

Sesampainya dikamar, Shani bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, menatap sebuah cermin yang menempel disana, memandang wajah dengan semburat merah di kedua pipi yang tadi sempat di katakan mamanya

Langit dan LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang