Apa yang harus ku katakan? Mengatakan diri ini kecewa? Atau mengatakan diri ini kembali terluka?
Saat seseorang menjadi obat sekaligus luka, aku harus apa? Membiarkan nya? Karna, nanti dia juga yang akan menyembuhkannya kan?!
Aku tidak tau apakah fakta yang ku dengar itu benar atau tidak, karna hanya dia yang tau, aku hanya menyukai segala hal tentang nya, hanya itu saja.
Aku bukan orang bodoh, sehingga menutup kedua mata dan telinga agar hal buruk tentang nya tak sampai padaku.
Sakit? Jujur ku katakan ini memang menyakitkan, tapi aku tidak mau membohongi diriku sendiri bahwa saat aku terluka dialah yang memeluk ku dengan tawanya, dengan senyumnya, saat aku terpuruk, dia yang merangkul ku dengan tingkah dan kata katanya, apakah harus ku katakan aku membenci dia yang telah mengisi sebagian tawa dan bahagiaku? Apakah harus aku meninggalkan dia yang membuat semangatku kembali?
aku tak akan menghakimi atas perbuatannya, dia manusia, dia punya hak dan dia juga berhak atas hidupnya, bukankah dari awal aku berada dibelakangnya hanya untuk mendukung segala potensinya?, keterlaluan jika aku membiarkan egoku agar dia mau mengikuti kemauanku kan?
Ntahlah, terlepas dari berita itu benar atau tidak, aku masih tetap menyukainya, jika sekarang kalian mengatakan aku bodoh atau gila, itu memang benar, aku yang sulit menaruh suka dan ketertarikan pada orang melakukan ini semua sekarang, biarlah sekarang badai menerpanya dengan hebat aku percaya dia pasti bisa melewatinya.
Jika kalian sudah tidak bisa menerimanya tolong tinggalkan dia dengan baik ya, jangan jadikan kekecewaan dan amarah kalian menyakitinya, menyakiti seseorang yang pernah memberi warna bahkan membuat kalian bahagia dan tertawa, aku mohon?!
Jika kamu bisa menghapus rasa tanpa membuat luka tolong katakan padaku, tapi jika jawabannya waktu adalah obat terbaik, aku tak akan percaya karna selama apapun bekasnya masih akan tetap sama.
Kak Yessica Tamara, aku harap kamu mengerti:)🪐