Hari berganti minggu berlalu, dua orang yang ingin dekat sudah semakin dekat dengan jalannya waktu, tidak ada hubungan yang mengikat bukan berarti tidak bersama.
Terhitung sudah satu bulan sejak si laki² mengungkapkan isi hatinya, bukannya menjauh Karna tak dapat jawaban tapi justru sebaliknya, dia malah semakin gencar mendekati gadis yang diinginkannya, semakin menunjukan rasa perhatiannya. Seperti satu bulan ini, mereka menghabiskan banyak waktu, si gadis yang kadang diantar dan dijemput, akhir pekan yang selalu dihabiskan dengan berboncengan di motor tanpa tujuan,
Sudah sudah, jika diceritakan semua saya kasian pada kalian yang tidak punya pasangan.
Seperti hari ini, kebiasaan baru Chiko sebelum ke cafe adalah bertamu ke rumah Shani, ntah itu untuk mengantar Shani ke kampus atau hanya sekedar menyapa kedua orang tuanya, atau mungkin sekedar melihat wajah manis Shani yang selalu membuat energi baru untuknya.
"Chiko berangkat duluan" ucapnya pada penghuni rumah
"Gak sarapan dulu kak" tanya Gaby
"Nanti aja Bun, maaf yah" jawabnya dengan mengecup pipi ibunnya itu
"Sibuk banget kayanya kak, jangan sampe lupa minggu depan acara penting kamu loh, ayah udah undang semua kolega ayah buat ngenalin kamu sebagai pengganti ayah di perusahaan" ucap Vino dan Chiko berbalik pada ayahnya
"Iya, ayah tenang aja ini juga udah keputusan Chiko kan, mana mungkin Chiko lupa" jawabnya
"Bahasnya nanti aja ya, Chiko takut telat nih" lanjut ya buru² menyalami tangan vino dan bergegas pergi
"Cafe punya sendiri, tapi berangkat buru² kaya karyawan" ucap Vino menggelengkan kepalanya
"Ayah kaya gak tau aja, ka Chiko kan sekarang lagi dekat sama perempuan" jawab zean dengan santai nya
"Emang iya?, kok ayah gak tau" ucap Vino mengangkat alisnya
"Kamunya aja sibuk dikantor, dia juga udah beberapa kali main disini" jawab Gaby
"Gak adil banget, kalian udah tau tapi ayah belum" ucap Vino dengan wajah mengkerutnya
"Kira² kapan dia main kesini lagi?" Lanjutnya
"Yo Ndak tau ko tanya saya" jawab zean dengan mengangkat bahunya dan jangan lupakan wajah tengilnya, dan itu berhasil membuat Gaby tertawa
"Awas aja ya kalian" ucap vino dengan nada kesalnya. Ya, Shani memang belum pernah sekalipun bertemu ayah Chiko Karna Vino selalu sibuk dengan pekerjaannya di kantor.
Kembali ke Chiko yang sekarang sudah berada di halaman rumah Wijaya, memarkirkan motornya dan bergegas mengetuk pintu masuk
"Eh den Chiko, masuk den" ucap art yang membukanya pintu
"Shani belum berangkat kan bi" tanya Chiko dengan melangkahkan kakinya
"Belum den, tapi kalo ibu sama bapak udah pergi tadi pagi" jawabnya yang diberi anggukan oleh Chiko
Chiko duduk di ruang tamu dengan secangkir coffee panas menemaninya untuk menunggu Shani turun, tidak tau Sampai kapan, salahnya juga tak memberi tahu Shani bahwa dia akan kesini.
20 menit kemudian suara sepatu terdengar menuruni tangga, Chiko yang hendak meminum coffee nya memutar badan dan pandangannya ke arah tangga tanpa berkedip sedikitpun,
"Chiko, ngapain kamu pagi² udah disini" tanya Shani heran, tapi orang yang ditanya malah melamun hingga coffee yang di pegangnya sedikit tumpah tanpa disadari.
"Eh eh, itu tumpah kok malah bengong" lanjutnya segera mengambil cangkir yang dipegang Chiko
"Astaga, maaf maaf" lamunan Chiko pun buyar