Samar terdengar percakapan mereka,
"Kamu jalannya lama, nanti keburu abis loh"
"Iya sebentar, buru² amat""Shan" Gracia menatap Shani yang terus memperhatikan keduanya
"Chiko" Gracia terheran melihat orang yang dilihatnya
"Kalian kenal sama pak Chiko?" Tanya Feni karna melihat ekspresi Shani dan Gracia
"Nggak kok kita nggak kenal" Shani cepat menjawab pertanyaan itu dengan menetralkan ekspresi wajahnya, dan memberi kode pada Gracia
"Wajah tampan nya itu, wanita mana yang tidak tertarik dengan pak Chiko" gumam Feni masih terpesona pada atasannya itu
"Shan kamu gak papa" bisik Gracia namun Shani tak menjawab dia sibuk dengan pikirannya sendiri
"Shan?, you okay" Gracia kembali menyinggung lengan Shani
"Eh iya, gpp kok" jawab Shani tersenyum
"Aku duluan yah" lanjut Shani meninggalkan Gracia dan Feni yang masih memperhatikan Chiko
Sementara di depan sana,
"Athara ayo dong, aku laper banget nih" ucap shela menarik paksa tangan Chiko
"Yaudah sih tinggal pesen" jawab Chiko seadanya
"Mbak mau bakso sama jus mangga nya dua ya" ucap shela saat seorang wanita menghampiri mereka
"Udah lama banget kan kita gak makan bareng kaya gini" ucap Shela membuka pertanyaan
"Ya siapa suruh pindah" jawab Chiko
"Aku kangen banget tau sama kamu, kangen kita main bareng, kangen kita naik motor berdua, kangen kita.."
"Nggak berdua, kita berlima, ada Daniel Aldo sama Orlan juga" koreksi Chiko sebelum Shela melanjutkan ucapannya
Chiko membuka handphone nya yang dari tadi dia simpan, berulang² menekan tombol power dan mematikannya, hati dan pikirannya tertuju pada Shani, kepalanya seakan terus bertanya, Shani pasti menghubunginya, Shani pasti khawatir padanya, Shani pasti bertanya tanya kenapa dia tidak diberi kabar,
"Aku akan mengiriminya bunga nanti" batin Chiko dengan sedikit tersenyum membayangkannya
Brakk
"Eh, maaf pak" ucap seorang wanita yang tak sengaja menumpahkan gelas berisi jus pada meja dan sedikit terkena celana Chiko
"Mbak kok gak hati², jadi kotor kan celananya" ucap Shela kesal sambil membersihkan celana Chiko dengan tisu
"Gue bisa bersihin sendiri shel" ucap Chiko menepis tangan Shela dan berlalu ke arah toilet untuk membersihkannya
"Mana gak bawa baju ganti lagi" gumam Chiko sambil terus menunduk membersihkan celananya tanpa melihat jalan
Brukk
"Astaga, apalagi ini" kesal Chiko karna sepertinya ini hari sialnya, dia kembali menabrak seseorang, padahal dia yang salah karna sibuk dengan pakaian kotornya sampai tidak melihat ada orang didepannya
"Maaf pak" ucap seseorang itu dengan suara bergetar nya
Suaranya tidak asing ditelinga Chiko, suara yang belakangan ini menjadi nada indah di telinganya.
Chiko memejamkan matanya saat netranya menangkap sosok yang selalu membuat darah nya berdesir dan jantungnya selalu berdetak cepat, dia berpikir ini hanya imajinasi karna dia sangat merindukannya, tapi sedetik kemudian dia membuka matanya dan tersenyum hangat sambil terus menatapnya, tapi berbeda dengan respon seseorang yang ada dihadapannya sekarang, dia hanya tertunduk tak mampu menatap mata teduh Chiko