"Ayo pulang, ini sudah sore" lanjutnya sambil memasangkan sabuk pengaman pada Shani sebelum dia menginjak pedal gasnya
Baru beberapa menit laki² tinggi itu menginjak pedal gasnya, sekarang dia sudah memberhentikannya di pinggir jalan, fokus Shani yang tadinya tertuju pada handphone sekarang beralih melihat sekelilingnya,
"Kok berhenti?" Tanya nya yang masih bingung sampai Shani tidak sadar bahwa Chiko sudah keluar
"Ayo keluar sebentar" ucap Chiko yang sudah membuka pintu Shani
"Ih ngagetin, kenapa berhenti disini?, katanya mau langsung pulang" Shani sedikit memukul Chiko tapi setelah nya dia mulai mengikuti Chiko karna gandengan ditangannya
"Ikutin aja" singkat chiko membuat Shani mendengus sebal
Chiko membawa Shani ke pojok trotoar penjual nasi goreng emperan, cukup ramai pembeli sehingga Chiko sulit menempatkan dirinya dan Shani,
"Eh A Chiko damang?, kemana aja baru kesini lagi?" Seseorang yang sibuk dengan racikannya sekarang beralih menatap Chiko saat tau kehadirannya
"Alhamdulillah mang, Lanjut aja dulu mang, kita nunggu dibelakang yah" ucap Chiko mendudukkan dirinya dengan Shani dibelakang grobak itu dengan beralaskan terpal saja,
"Kamu sering kesini?" Shani kemudian bertanya pada Chiko
"Iya biasanya aku sama zean makan disini kalo tengah malem tiba² laper" ujar Chiko, Shani menganggukkan kepalanya sambil melihat sekelilingnya
"Gpp kan aku ngajak kamu makan di kaki lima kaya gini" Chiko memegang tangan Shani sambil bertanya, dia takut Shani anti dengan ini
"Ih nanya nya gitu banget, aku juga sering kok makan dipinggir jalan kaya gini" ucap Shani menekuk mukanya
"Iya iya, nah sekarang kamu harus cobain nasi gorengnya mang anwar, aku yakin kamu gak bakal cukup satu piring aja" ucap Chiko sambil memberikan jasnya untuk Shani
Ditengah candaanya seseorang yang Chiko sebut mang anwar menghampiri Shani dan Chiko sambil membawa dua gelas teh panas
"A Chiko tumben kesini sendiri, A zean nya mana?" Ucap mang anwar sambil meletakan nampan teh untuk keduanya
"Gak sendiri mang, ini berdua" ucap Chiko tertawa kecil
"Eh maaf, mamang gak liat" ucapnya tidak enak
"Gapapa mang, kenalin ini Shani mang, calon istri Chiko" ucap Chiko tapi saat kata calon istri itu dia berbisik, mang anwar hanya tersenyum pada Chiko
"Shani" ucap Shani memperkenalkan dirinya
"Sesuai sareng namina, jalmi nage geulis, A Chiko pinteran milari picaloneun teh" ucap mang anwar dengan logat sundanya,
"Chiko nage kasep mang nya jelas atuh" ucap Chiko dengan tertawa, sedang kan Shani hanya memperhatikan keduanya tanpa mengerti percakapan mereka
"Tos jelas ath eta mah" mereka berdua tertawa dengan candaanya
"Mang bikin 2 porsi nya, anu spesial pokonamah " ucap Chiko mengalihkan tatapannya pada Shani yang terlihat kikuk
"Siap, tunggu sebentar nya" mang anwar meninggalkan mereka berdua untuk menyiapkan apa yang mereka minta
Chiko sedikit bisa dan mengerti bahasa Sunda, karna jaman sekolahnya dia salah satu siswa yang mengikuti ekskul sastra Sunda, meskipun tidak lama.
"Kamu kenapa kaya orang bingung" Chiko terkekeh mantap Shani di sampingnya
"Aku nggak ngerti kamu sama mang anwar ngomong apa" ucap Shani