"Alchiko Bimantara, anak dari pengusaha ternama, Vino aryesha Bimantara" ucap Keenan berdiri dari duduknya dengan senyum licik
Deg,
Chiko terdiam, tubuhnya menegang seketika, pandangannya melirik ke arah Cindy seakan meminta jawaban dari apa yang diucapkan suaminya itu,
"Hebat juga kamu bisa masuk dalam keluarga saya, rencana apa yang ayahmu suruh untuk membuat saya kembali ke titik rendah lagi?" Ucap Keenan yang membelakangi Chiko
"saya gak ada niatan buruk ke keluarga om, saya hanya mencintai anak om, Shani, hanya itu" ucap Chiko berdiri di belakang Keenan
"Dan untuk ayah, bahkan ayah tidak tau jika Shani adalah anak dari om, sahabatnya" lanjut Chiko berusaha menenangkan Keenan
"Sahabat mana yang menusuk temannya sendiri dari belakang, hah?" Keenan sedikit berteriak pada Chiko
"Chiko gak tau duduk permasalahan yang sebenarnya antara om dan ayah itu apa, tapi Chiko mohon om, Chiko hanya mencintai Shani itu saja, tidak ada maksud apapun apalagi sampai menyakiti" ucap Chiko
"Jauhi anak saya, baru saya akan percaya" tegas Keenan
"Mas" potong Cindy
"Aku kepala keluarga di rumah ini, tolong mengerti" ucap Keenan pada Cindy
"Jika om minta hal lain, Chiko pasti lakukan, tapi untuk menjauhi Shani, Chiko mohon om, jangan" ucap Chiko memegang erat kedua tangan Keenan
"Kamu ingin Shani bahagia kan?" Ucap Keenan dengan datarnya
"Iya om, kebahagian dia kebahagian saya juga" jawab Chiko menatap lemah kedua mata Keenan
"Kebahagiaan Shani ada di orang tua nya, jadi pergilah jangan dekati anak saya dan keluarga saya lagi" jawaban Keenan masih tidak berubah
"Chiko mohon om" ucap Chiko, bahkan saat ini laki² berparas tampan dan bertubuh tinggi itu berlutut bersimpuh dihadapan Keenan
"Bangun sayang, Tante bisa malu sama ibun kamu, kalo kamu kaya gini" ucap Cindy mengajak Chiko berdiri,
"Mas, masa lalu jangan kamu bawa ke masa sekarang, anak² punya kehidupannya masing² kita sebagai orang tua harusnya mendukung apapun yang terbaik buat shani" ucap cindy mencoba memberi penjelasan pada Keenan
"Yang terbaik?, ayahnya saja berkhianat apakah tidak mungkin jika anak nya sama?" Ucap Keenan
"Itu cuma salah paham, berapa kali aku coba jelasin ke kamu" balas Cindy
"Persetan dengan itu, aku tidak mau dia bersama anakku" ucap Keenan, Cindy yang merasa dibentak pun meneteskan air matanya
"Om saya mohon, setidaknya ijinkan saya bertemu dengan Shani" lemah Chiko
"Oke kalo begitu" Chiko dan Cindy yang tadinya menunduk, menatap ke arah Keenan, ingin tau apa yang akan dibicarakan selanjutnya
"Saya beri kamu waktu, hari ini kamu boleh menghabiskan waktu bersama Shani untuk salam perpisahan, tapi mulai besok dan seterusnya, jika saya melihat kamu mendekati Shani saya tidak segan² memberimu pelajaran" putus Keenan pada Chiko
"Dan tolong ingat juga, jangan pernah beritahu Shani bahwa saya yang menyuruhmu untuk menjauh dari dia, jika kamu melakukannya, apakah kamu mau membuat jarak antara seorang anak dan ayahnya?" Ucap Keenan dengan wajah datarnya
"Om apakah tidak ada celah untuk om memaafkan ayah saya meskipun ini adalah sebuah kesalahpahaman?" Ucap Chiko
"Saya tidak Sudi" ketus Keenan yang segara duduk meninggalkan Chiko dan Cindy yang masih berdiri