Side Story 1

1.5K 41 0
                                    

Hai long time no see buat teman-teman ... Aku membuat side story dari POV Randy. Ada pertanyaan yang tidak terjawab di POV nya Fiana, aku coba untuk menjelaskan lewat side story ini. Isinya flashback tentu saja.

Sejak kapan Randy naksir Fiana? Kok Galang bisa tahu perasaan Randy? Dino kan deket sama Randy dan Fiana, bisa-bisanya dia nggak peka! Atau pertanyaan lain seputar kegiatan Randy.

Oh iya, sekali lagi karena ini POV Randy mungkin tidak akan se-asik POV nya Fiana. Berapa chapter? Jelas tidak lebih dari sepuluh dan aku berusaha memadatkannya. Semoga aja kurang dari sepuluh.

Bagi yang suka baca di wattpad, aku minta maaf, aku tahu kalian kecewa sama aku.  💔💔💔




Hari ini jadwal ku sangat padat, yang seharusnya sudah ku rencanakan se-santai mungkin. Tapi namanya rencana tidak selalu berjalan mulus, ada saja hal tak terduga. Semalam aku tidur hampir di pukul 2 pagi. Hanya menghabiskan waktu 5 jam tidur lalu terpaksa bangun karena Dino yang menerobos masuk ke kamar.

"Rand! Bangun! Buset, kenapa hape lo mati sih?!" Dia meracau sambil membuka selimut, aku tahu dia bermaksud menyuruh ku bangun tetapi aku tetap memejamkan mata menolak diintervensi. "Sekarang bukan waktunya lo tidur, SmarFin Tech di hack!!!"

Dino mengutarakan pokok masalahnya dengan tepat. Aku langsung bangun secara tiba-tiba membuat kepala ku pening sesaat.

"Apa?!"

Wajah asisten ku itu tampak lega.

"Lo nggak salah dengar."

Dia tahu betul aku mendengarnya dengan jelas.

"Kita harus ngapain?" Desaknya, meminta arahan.

Sebagai salah satu bagian dari venture capital kasus ini termasuk fatal, benar-benar fatal. Aku segera bangkit dari ranjang, "minta tim ..." Aku berpikir sejenak, tim mana yang tidak menganggap SmarFin Tech sebagai saingan dan yang pasti akan membantu membatalkan atau paling tidak harus mencegah pembobolan data.

"Di mana Bastian?"

Meminta tim rival dalam membantu jelas tidak mudah kecuali kedua tim itu berharap perusahaan rintisan mereka sama-sama berhasil.

"Bentar, gue cek dulu."

"Gue harap dia tidur di kantor," kata ku. "Kasih tahu kondisi SmarFin ke dia, gimana pun keputusannya ada di tangan Bastian."

Karena aku tidak mungkin bisa datang cepat, jarak antara GT dan kantor hampir satu jam jika arus lalu lintas lancar. Kami tidak bisa hanya saling menunggu sebab kami berpacu dengan waktu. Justru awal pembobolan adalah jam krusial yang menentukan.

"Gue siap-siap dulu."

Aku membersihkan diri secepat yang aku bisa dan berganti pakaian yang ku comot asal. Begitu keluar dari walk in closet, Dino masih berdiri di area kamar memantau ponselnya.

"Gimana?"

Dino memperlihatkan ponselnya, rupanya salah satu tim SmarFin Tech memberi kabar aktual melalui video call, terlihat Bastian dan tim nya mengambil alih. Pada akhirnya Bastian memilih untuk membantu Sandra.

Ponsel Dino ku pegang dan kami sama-sama menuju area parkir. Situasi setidaknya ada dalam kendali tetapi belum bisa dikatakan aman, Bastian belum berhasil menyelematkan datanya.

Sejak dalam perjalanan, kami masih diterpa ketegangan. Dan seperti hari-hari lainnya, weekday adalah ladang macet. Kami baru sampai di kantor setidaknya menghabiskan waktu 70 menit. Dino sudah berusaha keras keluar dari kemacetan melalui jalan pintas.

Yang mau lanjut silahkan ke Karya Karsa ya ...

https://karyakarsa.com/aylayuko/side-story-1-608216

Enjoy guys!

Probabilitas Berjodoh {Completed ✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang