Jangan lupa voment dongs, aku mau tanya gimana pendapat kalian soal cerita ini. Btw, rencananya setelah project lapak sebelah selesai aku mau nulis kisahnya Siana.
Happy Reading
~
~
~Aku sampai di GT lima menit sebelum jam delapan, sesuai perjanjian. Btw, berhubung mereka semua lelaki aku harus memberi kesan yang baik. Maksudnya sesuai harapan aku. Jadi, aku sengaja berdandan lama pagi tadi, aku bahkan meminta mama mengalah dan memasak sarapan biar urusan makan malam aku yang atur.
Aku menggunakan terusan yang panjangnya sampai betis dengan motif garis-garis monokrom yang kupadankan bersama tali pinggang. Rambutku yang hitam ku ikat satu, tadinya aku ingin menggerainya. Namun, teringat akan berdesakan di MRT, malas banget kalau mesti memperbaiki rambut hasil catokan. Untuk alas kaki, aku memakai sepatu sneakers putih.
Kalau kata Abang tadi, "wow! Rapi banget. Kerja apa kencan nih?"
Mungkin dia heran ada perbedaan kontras dua hari penampilan aku bekerja sebelumnya dan hari ini.
Oh jelas!!! Kemarin, Pak Randy rupanya tidak cukup membuatku excited dan terpesona sampai-sampai setelah aku mengetahui dia punya tim yang ehem, aku mengerahkan tenaga all out untuk berdandan.
"Kenapa sih aku harus memilih? Bukankah aku bisa mendapatkan keduanya? Pertanyaan itu sejak awal seolah-olah menempatkan aku tak berdaya," balasku drama di pagi hari, mengingat kalimat mbak Nana yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Aku mau ketawa lihat ekspresi Abang yang gimana ya, rada kamu gila?
Kadar kerecehanku ini emang bertambah gila sih, setelah bercengkrama di WAG. Mereka bikin ngakak soalnya.
Dino sudah bilang padaku kalau dia memintaku menuju lantai enam, begitu aku masuk ruangan, yang aku lihat adalah sebuah ruangan luas dengan berbagai ruangan dan ditengah-tengah ruangan tersebut terdapat beberapa kubikel yang tersekat seukuran pinggang. Ini lebih keliatan seperti kantor beneran, di sudut lain ada peralatan syuting. Aku ga tahu kerjaan mereka nih apa, ada lagi sebuah ruangan yang tertulis Recording, ada pula Editing. Aku makin penasaran.
Di sisi lain, ada plakat di atas pintu yang bertuliskan, rest room. Dan di depan rest room ada pula refreshing room, di sudut lain sudah bisa kutebak sebagai pantry kemudian meeting room. Aku mundur sejenak, merasa ada yang tertinggal, saat kembali menatap pintu dari sebuah ruangan rest room aku menemukan sebuah tulisan yang seperti sengaja ditempel di depan pintu tersebut. Bunyinya, "be carefull anyone, ketok dulu sebelum masuk. Di dalam banyak domba berbulu serigala. Ntar terpana, lho."Demi apapun, aku tak bisa menahan kekehan. Domba? Berbulu serigala? Aneh-aneh aja.
"Welcome, the only one Woman here!!!" Seru suara khas para lelaki bergema.
Aku terperanjat!! Kaget banget. Untung ga punya riwayat penyakit jantung. Begitu aku berbalik, aku menemukan mereka bertujuh sudah menyiapkan acara sambutan kecil-kecilan yang meriah dan heboh. Confetti popper yang mereka ledakkan kini membuat ku penuh dengan taburan kertas dan manik-manik berwarna-warni. Mereka bahkan membuat tulisan di sebuah kertas besar.
Yang pengin aku ketawa, mereka membawa piring diatasnya ada beberapa potongan sandwich sederhana plus lilin. Ini sambutan apa surprise ultah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Probabilitas Berjodoh {Completed ✓}
ChickLitMenurut kalian bahagia itu seperti apa sih? Punya banyak uang? Atau punya karier bergengsi? Pacar atau pasangan romantis? Ketiga hal itu sama sekali jauh banget dari hidupku. Aku enggak tahu apa aku ahli dalam sebuah bidang, maybe? Intinya meski aku...