Happy Reading
~
~
~Aku cekikikan di hari Minggu pagi, mood booster banget instastories nya si Dino. Dia kenapa sih?
Semalam karena merasa terlalu capek, aku langsung jatuh tertidur tanpa workout apalagi mandi. Lalu pagi ini, pagi kebebasan karena hari ini day-off dari aktivitas di dapur.
Aku tadinya baru mau memoleskan sunblock di kulit. Dulu, kulitku sama sekali tak bermasalah dengan paparan sinar matahari tapi memang masa sudah berubah, baru ku masuk dunia perkuliahan aku mulai rutin dibelikan mama sunblock biar kulitku yang pucat tidak memerah parah.
Insta Story Dino 16 jam yang lalu. Dia merekam sebuah video sedang bermain petak umpet bersama anak-anak, slide berikutnya ada sebuah tulisan seperti ini; "main petak umpet sama mereka jauh lebih asik ketimbang sama mantan. Seperti hubungan dipaksa putus padahal masih ada yang mengganjal, giliran pengin dikonfrontasi malah hilang kayak tuyul. Tak berjejak, lalu kenangan kemarin itu apa cuma hayalan gue yang penuh halu karena jomlo?"
Astaga.. plot twist banget. Andai dia di depanku mau ku jitak kepalanya. Mana ada mantan kalau dikau jomlo, sayang?
Sembari aku kembali menjual stok barang dagangan via online, Sania menelepon. Aku menceritakan hari pertama ku lembur kemarin. Dengan bumbu mendramatisir kejadian di kantor, lalu berakhir dengan mengajak para ponakan pak Randy bermain.
"Omaygattt!!!"
Suara melengking membahana Sania nyaris membuatku ingin balas meneriakinya.
"San, telinga gue masih normal."
"Andai kalau gue jadi lo, Fi. Gue mungkin udah bayangin yang enggak-enggak," racau nya sambil merengek, keningku mengkerut. Ini anak, empat belas tahun aku bareng dia kadang aku masih ga bisa mikir jalan pikirannya.
"Apa lagi?" Tanyaku sabar.
Aku memeriksa M-banking yang masuk, beberapa customers sudah mentransfer uangnya. Barang tinggal aku packing dan ku kirim ke alamat sesuai yang di kirim oleh customers. Pilihan ekspedisi tergantung customers sih, kan ongkir tetap ditanggung mereka.
"Andai gue jadi lo mungkin kemarin gue bayangin nya, gue dan pak Randy adalah pasutri dan ponakannya adalah anak-anak ka—"
"Gila aja Lo, banyak banget. Ga pake kontrasepsi?" Sambarku menyela, aku terbahak membayangkan Sania punya anak sebanyak itu.
"Kan, bayangan aja beb."
"Okay. Terus?"
"Ga mungkin mbak-mbak yang jagain anak-anak dikira istri pak Randy, emang kemarin lo ga liat gimana cara orang-orang di sana ngeliat lo sama pak Randy?"
Aku yang sedang serius menulis alamat terhenti, sedikit merenung, mengingat kejadian kemarin, dan... "Ga tahu gue, ga merhatiin perasaan." Bahuku mengedik, ya ngapain juga aku merhatiin pengunjung hanya untuk melihat bagaimana respons mereka melihat gerombolan kami.
"San, Lo mau gue kenalin sama seseorang ga? Kayaknya dunia halu lo selaras sama doi. Gue pikir kalian bakal jadi pasangan yang klop membangun dunia fiktif ala-ala kalian, keren, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Probabilitas Berjodoh {Completed ✓}
ChickLitMenurut kalian bahagia itu seperti apa sih? Punya banyak uang? Atau punya karier bergengsi? Pacar atau pasangan romantis? Ketiga hal itu sama sekali jauh banget dari hidupku. Aku enggak tahu apa aku ahli dalam sebuah bidang, maybe? Intinya meski aku...