Setiap kali berhasil menyelesaikan cerita aku lega. Makasih ya, yang sudah menemani aku menulis.
Salam sayang, Ay!
Setiap weekend terutama di hari Sabtu adalah hari di mana keluarga kami berkumpul. Pertemuan itu seperti agenda tak tertulis dan disepakati oleh semua anggota keluarga. Dan biasanya berkumpul di rumah orangtua ku. Perkumpulan itu ku jadikan kesempatan mengutarakan niat ku, dari sejak rencana mendekati Fiana dan disambut dukungan sampai—"bun, misal aku nikah sama Fiana bunda bakal ngasih restu, kan?" Aku memastikan lagi.
"Kamu nanya gitu mulu, Fiana nya nggak pernah kamu ajak ke rumah. Gimana sih?" Bunda terlihat capek dengan tingkah ku.
"Lo serius kan, bontot?" Ranz duduk di samping ku. Kami berada di ruang makan.
Latar suara diantara kami tentulah sorakan anak-anak yang bermain di belakang kami. Mbak Mutiara dan Rere duduk di ruang tengah mengawasi mereka. Tak ikut bergabung lebih lama, waktu makan sudah selesai. Kami tertahan karena aku bilang ingin mengatakan sesuatu yang penting.
"Serius lah. Kalau nggak serius buat apa gue ngejar-ngejar Fiana."
"Anaknya sih cantik," itu komentar Ranz usai bertemu Fiana beberapa kali. "Asal anaknya bukan tipikal kalangan menengah yang latah soal harta."
"Koko nggak masalah selama Fiana bisa menempatkan diri dengan bijak, Randy," Koko Raka angkat suara. "Kamu tahu sendiri, keluarga pihak ayah sensitif dengan anggota baru yang tidak se-level dengan kita."
Berkat Koko yang menyinggung keluarga ayah, ayah sampai berdeham karenanya.
"Fiana berulang kali nolak aku karena masalah itu, ko."
Mereka baru mengetahui hal ini, aku merasakan atensi pada ku kian intens.
"Dia nyuruh aku nyari cewek yang setara dengan keluarga kita, dia bilang kalau aku dan dia nggak akan works kalau bareng."
"Untuk ukuran kelas menengah, dia termasuk anak yang tahu diri," Ranz menimpali.
Yang mau lanjut langsung ke KK aja, ya! Thank u!
https://karyakarsa.com/aylayuko/side-story-7-extra-chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Probabilitas Berjodoh {Completed ✓}
ChickLitMenurut kalian bahagia itu seperti apa sih? Punya banyak uang? Atau punya karier bergengsi? Pacar atau pasangan romantis? Ketiga hal itu sama sekali jauh banget dari hidupku. Aku enggak tahu apa aku ahli dalam sebuah bidang, maybe? Intinya meski aku...