Preman Pasar

14.8K 1.8K 28
                                    

Happy Reading
~
~
~

Aku tuh malu banget setelah pak Randy menjelaskan padaku kalau Alaric itu jadi saudara iparnya. Alaric adalah adik kandung dari ibu guru cantik sekaligus menantu dari putra tertua Anggakusuma, mbak Mutiara. Pantes aja para cungpret ngetawain aku! Sialan.

Ngomong-ngomong, emang aku keliatan banget ya terpesona?

Walau mereka menertawai ku, tapi hanya Alaric yang memaklumi dengan mengatakan padaku, "enggak apa-apa, santai aja sama gue." Terus dia kembali menyambutku sambil berkata kalau aku merasa kesulitan dalam mengatur keuangan aku bisa menghubunginya, gratis.

Ini dia lagi ngasih jalan biar kami bisa ketemu lagi, kan?

Ya ampun!

Btw, tadi aku bisa menghipnotis para audiens nya pak Randy alias para mahasiswa yang polos-polos dengan dandanan ku yang maksimal, wkwk. Apalagi aku menggunakan terusan berwarna maroon. Saat Pak Randy diundang ke atas panggung, aku nya juga diajak. Otomatis aku menjadi pusat perhatian para mahasiswa, Aw!

Tugasku rupanya diluar skenario aku membantu pak Randy menggiring alur dari tema kuliah umum. Jadi ibaratnya, aku nih semacam satu dari masyarakat awam yang enggak tahu apa-apa. Aku dan pak Randy bercakap-cakap di atas panggung, berdua sebagai pembuka. Kuliah umum ini di luar dugaanku, rupanya banyak mahasiswa yan hadir sampai auditorium penuh.

"Aku kan basic nya psikologi nih, ko. Tapi kalau aku pengin banget tahu dan terjun langsung di dunia investasi dan entrepreneur tuh emang bisa?"

"Boleh banget Fia, investasi dan entrepreneur sebenarnya lahir dari ibu yang sama." Mahasiswa tertawa kecil. "Mau kamu berprofesi apapun kamu bisa berinvestasi atau mengalokasikan dana kamu biar produktif. Kamu juga bisa punya usaha sebagai pendapatan sampingan. Selama kamu bisa membagi waktu dan tentunya punya pemahaman dan pengetahuan yang cukup, why not?"

"Wow!! Kayaknya keren banget nih pembahasannya. Aku jadi tertarik banget, Ko. Guys, di sini kalian anak Ekonomi semua?" Tanyaku sok penasaran.

"ENGGAK!"

"IYA!"

Sampai di situ, tahu bahwa target audiens nya bukan seutuhnya anak ekonomi makanya dia memulai penjelasan dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti agar semuanya paham. Jadi ga pilih kasih gitu lho.

***

"Gimana pengalaman pertama nemenin Randy ngasih kuliah umum?"

Sambut Ajran begitu aku dan pak Randy tiba di GT nyaris waktu Maghrib. Dan aku sudah ditraktir pak Randy takjil buat berbuka. Enggak tanggung-tanggung dia membelikan semua macam takjil yang ku suka. Semoga dia diberikan pahala yang sama ya.

"Seru tapi capek," jawabku dengan nada lemas. Ini sudah masuk jam kritis dimana aku mulai butuh suplai tenaga.

"Lemes banget?" Tanya pak Randy duduk tak jauh dariku. Aku yang mulai memejamkan mata mengangguk.

Sejujurnya aku sahur dengan sangat berani. Cukup sari kurma dan air putih dua gelas. Makanya aku mulai loyo.

"Lo mau yang anget atau yang dingin?" Tawar Galang.

Probabilitas Berjodoh {Completed ✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang