Potret

15K 1.9K 60
                                    

Happy Reading
~
~
~

Apa yang kamu lakukan setiap kali bangun dari tidur?

Kalau aku sih melongo bin bengong bin ngayal dulu sembari mengembalikan nyawa yang masih berceceran. Dalam ilmu kesehatan juga, setahuku tidak boleh bergerak implusif begitu sadar dari tidur nyenyak.

Aku mengingat-ingat kejadian sebelum aku tidur pagi tadi, lalu kedua tanganku ku angkat untuk meregangkan tubuh. Enak banget deh.

Tubuhku juga sudah lumayan fit. Aku sudah siap untuk beraktivitas.

Krek

"Mbak udah bangun? Gue kira masih tidur."

Dian rupanya. Dia melepaskan blazer yang dia kenakan dan mulai merebahkan tubuhnya di sampingku. Pasti dan jelas tujuannya ingin tidur.

"Baru kok. Kerjaan Lo udah selesai?"

"Iya mbak capek banget mata gue ya ampun. Pengen merem dulu."

Aku mengiyakan, "Eh udah jam berapa sekarang?"

Fyi, di ruangan istirahat kami tak ada jam. Entahlah, mungkin Dino lupa memasangnya lagipula sekarang apa-apa bisa di cek lewat ponsel.

"Jam 2."

"Hah?"

Aku enggak salah dengar kan? Buru-buru aku mengambil ponsel dan mengecek sendiri. "Serius udah jam 2? Astaga gue tidur apa latihan mau mati sih?"

Dian yang mendengar gerutuanku justru terkikik sambil merem, "honestly, gue dari tadi bolak-balik ngecek mbak udah bangun apa nggak loh tadi."

"Ngapain? Randy nyariin gue?"

Ya mampus jadi jongos gak tahu diri.

Dengan mata yang meredup, Dian menjawab, "enggak sih, cuma pak Randy deliv splitza topping American Favourite. Sama lasagna beef dan lain-lainnya buat kita-kita setelah lembur semalaman."

Aku meneguk ludah, ya ampun itu sesungguhnya favorit ku banget omaygat!

"Pak Randy minta kita sisihkan seperlunya untuk mbak Fia kalau udah bangun."

"Kok seperlunya?" Aku tak terima.

"Yang di deliv banyak amat mbak, emang bisa diabisin? Anak-anak yang lain masih ngumpul tuh di bawah. Gue mau tidur dulu."

Aku langsung bangun sambil menguncir rambutku asal menuju toilet untuk mengganti pembalut dan mencuci muka. Barulah aku turun ke bawah dan menemukan mereka sibuk ngemil sambil nonton bola siaran tayangan ulang.

"Lu udah bangun?" Sapa Ajran  basa-basi menyadari aku masih setia berdiri di ambang tangga.

"Basa-basi Lo basi banget, ya iyalah gue udah bangun orang udah berdiri."

Galang cekikan, "sumpah ya, kenapa kalau kita tuh basa-basi nya gak bermutu."

Aku mengangguk setuju.

"Lu pada lagi santai-santai kerjaan udah beres?" Tanya ku lagi

"Udah duong," jawab Farrel bangga.

Probabilitas Berjodoh {Completed ✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang