[19] Bad & Good (News)

2.2K 223 21
                                    

Dua hari setelah kejadian dimana Yena hampir mencelakai Jungkook. Taehyung baru memiliki waktu untuk menghampiri wanita itu. Ia berniat menemui Yena untuk memberi peringatan tegas agar tak berbuat macam-macam lagi terhadap pegawainya.

Namun saat mobilnya hendak berbelok menuju daerah kediaman Yena, sang ayah tiba-tiba menelepon dan memintanya pulang ke rumah keluarga Kim. Lantas Taehyung kembali membelokkan laju mobilnya untuk berganti arah tujuan.

Ia menyempatkan diri membeli makanan kesukaan sang ibu yang kebetulan searah.

Setibanya di kediaman keluarga Kim, Taehyung langsung disambut oleh Seokjin yang tersenyum begitu manis. Dipeluknya sang putra semata wayang. Taehyung membalas pelukan Seokjin lalu menyerahkan makanan yang tadi ia beli.

"Terima kasih, nak. Appa sudah menunggu mu di ruang tengah"

Taehyung segera menghampiri Namjoon. Dilihatnya sang ayah yang sedang sibuk mengganti-ganti channel televisi.

Menyadari kedatangan Taehyung, Namjoon lekas menyuruh sang anak untuk duduk. Mematikan televisi di depannya supaya tidak mengganggu obrolan mereka.

"Bagaimana kabar mu?"

"Baik, Appa. Ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?" Tanya Taehyung tanpa basa-basi.

Namjoon terkekeh. Hafal diluar kepala bahwa anaknya itu tidak suka bertele-tele. "Baiklah. Appa akan langsung ke intinya. Ini tentang sekretaris mu"

Taehyung mengerutkan dahi bingung. Ia punya dua sekretaris. Tidak mungkin Mingyu yang dimaksud sang ayah. Pasti ini tentang Jungkook lantaran hanya pemuda itu yang kenal dekat dengan keluarganya.

Apa Yena mengadu?

Mendadak firasat Taehyung buruk.

"Appa rasa kau perlu mengganti sekretaris, Taehyung"

"Maksudnya?"

"Jungkook. Lebih baik kau menggantinya. Appa punya beberapa kandidat yang lebih cocok untuk menjadi sekretaris mu"

Kedua alis Taehyung menukik. Ia jelas tak suka. "Sejak kapan Appa mengurusi masalah pegawai ku?"

"Appa hanya memberi saran, Taehyung. Ini demi kebaikan mu dan istri mu"

Taehyung menarik napas panjang. Mencoba meredakan amarah yang mendadak ingin menguasai. "Sudah cukup. Aku tidak mau Appa ikut campur masalah pekerjaan ku. Cukup perjodohan konyol ini aku jalani. Tolong berhenti mengatur kehidupan ku, Appa"

Namjoon tersentak. Baru kali ini sang anak berani berbicara seperti itu. Intonasi suara Taehyung yang sedikit meninggi agaknya ikut memancing emosi Namjoon.

"Taehyung! Jaga cara bicara mu. Appa tidak pernah mengajari mu meninggikan suara pada yang lebih tua" Namjoon mulai tersulut. "Ternyata benar apa kata Yena. Dia berhasil merubah mu seperti ini"

"Jangan menuduhnya sembarangan, Appa" Taehyung menghela napas kasar. Sedetik memejamkan mata demi meminimalisir gejolak emosi. "Terserahlah. Aku sudah muak. Appa ingin cucu? Fine. Akan ku berikan. Tapi setelah itu berhenti mengatur hidup ku"

Taehyung tak ingin berdebat terlalu panjang. Apalagi dengan Namjoon karena jelas ia akan kalah. Taehyung lelah. Sebagai anak yang selalu patuh membuatnya sulit menolak perintah yang diberikan sang ayah.

Maka dari itu, Taehyung memilih pergi. Mengabaikan teriakan Seokjin yang memanggilnya untuk sarapan bersama. Ia terlanjur kesal. Hidup bagaikan robot yang diatur oleh pemilik sungguh tidak menyenangkan.

AFFAIR || taekook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang