Keheningan menyelimuti ruang tamu keluarga Jeon. Sejak keluarga Kim tiba, mereka belum membuka pembicaraan. Hanya sapaan singkat sebagai bentuk sambutan agar terlihat sopan.
Jeon Seri kembali dari dapurnya. Membawakan enam cangkir teh hangat yang beberapa saat lalu diseduhnya.
Pagi ini tepat pukul 10, Taehyung berserta keluarganya mengunjungi kediaman keluarga Jeon. Meski awalnya Namjoon tidak ingin ikut. Tapi Seokjin berhasil membujuknya. Mau tidak mau, mereka harus bertanggung jawab atas kelakuan putra mereka.
Suara batuk yang dikeluarkan secara sengaja seketika memecah keheningan. Minhoo mempersilahkan kedua orang tua Taehyung untuk minum terlebih dahulu.
"Silahkan di minum, Tuan dan Nyonya Kim"
Seokjin balas dengan senyuman. "Terima kasih, Tuan Jeon"
Diam-diam Taehyung melirik Jungkook yang sedari tadi hanya menunduk seraya memainkan jari-jari tangan. Tampak sekali tengah menahan gugup.
"Jadi Tuan Jeon, mungkin anda terkejut akan kedatangan kami yang tiba-tiba" Seokjin memulai pembicaraan. Sebab Namjoon terlihat enggan untuk mengambil alih.
Hal itu juga ditangkap oleh Minhoo. Ada setitik rasa tak suka kala melihat ayah dari Taehyung yang hanya diam.
Namun semua itu ditutupi dengan seulas senyum tipis yang di lempar teramat singkat. "Ya. Saya tidak pernah membayangkan keluarga dari kalangan terhormat akan sudi berkunjung ke gubuk saya"
Seokjin lantas tertawa canggung. "Jangan seperti itu, Tuan Jeon" Ia kemudian menyenggol lengan Namjoon.
Sang kepala keluarga menghela napas sesaat. Lalu meminum tehnya dahulu sebelum mulai bicara.
"Tuan Jeon, mungkin anda sudah mendengar dari anak anda bahwa-"
Ucapan Namjoon sontak terpotong ketika Taehyung yang tadinya hanya diam mengamati Jungkook kini ikut angkat suara.
"Paman, seperti yang anda ketahui bahwa saya telah jatuh cinta kepada putra bungsu keluarga anda" Taehyung menarik napas. "Maksud dari kedatangan saya beserta keluarga saya kemari adalah saya ingin mengikat anak anda kedalam sebuah hubungan pernikahan yang sah. Maka dari itu, dengan penuh hormat, saya memohon restu dan persetujuan dari anda, paman Jeon"
Taehyung berujar tanpa ragu sedikit pun. Suaranya terdengar lantang. Tatapannya lurus bersinggungan dengan Minhoo.
Berdehem sejenak. Minhoo menoleh ke samping. Melirik sang anak yang tak mengeluarkan suara apapun. "Bagaimana Jungkook?"
Sesaat Jungkook tertegun. Napasnya tertahan selama dua sampai tiga detik. Ia mengangkat kepala, memandang sang ayah.
Teringat kembali percakapan keduanya setelah makan malam. Tentang penemuan testpack yang benar adalah milik Jungkook.
Flashback on.
"Jadi-anak siapa dalam kandungan mu, Jungkook?"
Tubuh Jungkook lebih tegang dari sebelumnya. Pertanyaan dari sang ayah seolah berputar-putar di sekitar kepala. Beberapa detik kedepan ia hanya mampu membisu.
"Jungkook?" Panggil Minhoo sekali lagi.
Jungkook tergugu. "A-aku-"
"Apa itu anak Kim Taehyung?"
Tampaknya pertanyaan Minhoo tepat sasaran. Melihat respon sang bungsu membuat perasaannya campur aduk. Ia sendiri tak menyangka jika anaknya sudah bertindak sejauh ini.
Ia pikir Taehyung tidak akan berani bertindak jauh sebab status lelaki itu masih memiliki istri. Ternyata dugaannya salah.
Ini yang dia takutkan. Jungkook hamil dan bagaimana jika Taehyung tidak mau bertanggung jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR || taekook ✔
FanfictionSiapa sangka hubungan terlarang mereka justru menghasilkan sesuatu yang tidak diduga-duga. "Jadi, anak siapa dalam kandungan mu, Jungkook?" Top! Tae Bott! Jk Mpreg Warning!! Cheating. Started 25/11/2023 End 11/11/2024