[10] Packing

2.2K 167 11
                                    

    
    

Baju tidur? Sudah.
  

Jaket? Sudah.
  

Dasi? Sudah.
  

Kaos kaki? Sudah.
  

Dalaman? Sudah.
   

Lingerie? Sudah.
  

"Apa lagi ya yang kurang?"

Jungkook tengah mengemas barang bawaan miliknya dan juga milik Taehyung. Besok adalah jadwal keberangkatan mereka menuju Los Angeles. Untuk menghadiri pemantauan proyek dan pertemuan dengan rekan kerja. Sekaligus berlibur.

Dua koper besar dan satu tas duffle ukuran sedang sudah selesai Jungkook siapkan. Ia bergegas meletakkannya di dekat pintu masuk apartement agar memudahkan mereka dalam mengangkut.

Merenggangkan badan yang terasa pegal. Ia melirik ke arah sofa panjang yang sudah di setel layaknya tempat tidur. Tepatnya melirik lelaki bermarga Kim yang kini tengah bersantai memakan camilan sambil menonton televisi.

Lantas Jungkook berjalan menghampiri. Sengaja membuat raut wajah kesal disertai helaan napas yang kuat. Menatap sinis lelaki itu karena sama sekali tidak membantu.

Sementara yang ditatap malah menyunggingkan senyum tidak bersalah. Menepuk ruang kosong disebelahnya. Meminta Jungkook untuk duduk disana.

"Sudah selesai?" Taehyung mengecup sekilas pelipis Jungkook ketika pemuda manis itu sudah berada dalam rangkulan.

"Kau ini tidak membantu ku " Gerutu Jungkook sebal. Pipinya menggembung dengan bibir yang maju ke depan.

Masih tidak merasa bersalah, Taehyung justru tertawa. Dicolek dagu Jungkook yang mana langsung ditepis oleh sang empu.

Tidak menyerah, Taehyung menarik si cantik untuk lebih dekat. Dengan gemas mencium dan menggigit pipi Jungkook hingga si pemilik mengaduh.

"Taehyung!" Mencoba menyingkir. "Pipi ku basah ih"

"Salah mu, terlalu menggemaskan. Dan bukannya aku tidak mau membantu. Kau tahu, 'kan aku tidak pandai berkemas. Takut malah membuat berantakan" Jelas Taehyung memberi pengertian.

"Iya iya"

Tiba-tiba Taehyung mengangkat Jungkook ke pangkuan. Mengabaikan raut terkejut dari pemuda manis itu.

Spontan Jungkook memegang bahu Taehyung agar tubuhnya tidak limbung.

"Jangan marah-marah" Taehyung menyelipkan rambut Jungkook yang mulai memanjang ke belakang telinga.

"Aku tidak marah" Sangkal si cantik.

"Baiklah. Tidak marah"

Lantas Jungkook berhambur memeluk Taehyung. Menenggelamkan kepalanya pada perpotongan leher sang dominan. Menghirup aroma khas lelaki itu dalam-dalam.

Memejamkan mata sembari menikmati sentuhan tangan Taehyung yang begitu lembut di punggungnya. Menepuk dan mengusap dengan gerakan lambat. Begitu menenangkan.

"Bagaimana kabar ibu mu?" Taehyung bertanya disela-sela kegiatan berpelukan mereka.

"Sudah lebih baik. Berkat mu, sekarang ibu mulai bisa beraktivitas lagi"

Senyum tulus tersemat dibibir Taehyung. "Senang mendengarnya"

"Tae"

"Hm? Ada apa?"

"Eumm—ku dengar, kau mau bulan madu dengan istri mu" Jungkook berkata sehati-hati mungkin sembari mengeratkan pelukan di leher Taehyung. Takut kalau-kalau kalimatnya dapat merusak suasana hati lelaki itu.

AFFAIR || taekook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang