Rony membiarkan salma berlari meninggalkannya,melihat punggung salma yang menjauh bibir rony terangkat cukup lama,mengingat kembali kejadian singkat yang baru saja ia alami "lo selalu jadi yang pertama ca" masih dengan senyum di bibirnya rony menghampiri 3perempuan yang masih berkutat dengan film horor di televisi
Rony sengaja mendudukan diri di samping salma,pria itu memang sedang menguji kesabaran salma,kejadian di dapur sudah sangat memicu detak jantungnya kini ia duduk di samping nya merebahkan punggungnya pada sandaran kursi dengan tangan yang menjulur kearah salma,salma melihat jelas pria disampingnya selalu mencuri pandang kepadanya namun ia tidak mau terlalu percaya dia,anggap saja itu halu dia.
Suara yang timbul dari film sungguh membuat suasana menegang seakan masuk ke dalam cerita di film tersebut berdiri di suatu ruangan dengan pencahayaan yang minim,banyak bayangan yang berseliweran membuat 3 wanita ini semakin hanyut dalam rasa takut tiba-tiba suara tawa hantu perempuan berambut panjang mulai dari suara kecil hingga seakan mendekat suara itu semakin besar hingga layang televisi menampilkan wajah hantu berambut panjang yang bisa di bilang hancur. Bunga dan bunda berteriak dan saling berpelukan,begitu juga salma reflek dia memeluk rony di sampingnya berteriak menyembunyikan wajahnya pada dada bidang rony,tangan rony mengusap punggung salma seolah memberikan ketenangan,salma yang masih kalut dari rasa takutnya tidak sadar dengan apa yang di lakukan rony
"Dada gw bikin nyaman ya ca?" Tanya rony berbisik sangat pelan di telinga salma. Dengan kesadaran yang sudah kembali salma melepaskan pelukan rony segera merengkuh tubuh bunda
"Bun caca takut udahan aja yuk" pinta salma
"Iya bun serem ah udahan aja yuk bun" pinta bunga yang masih ketakutan
"Ron tolong matiin ron,udahan aja serem" titah bunda pada rony
Rony segera mengambil remote tv,kini lampu ruanganpun kembali menyala,seperti diberikan oksigen ketiganya menghembuskan nafas lelah.
"Udah tau pada gak berani masih aja nyusahin diri sendiri" sarkas rony
"Yeuh biarin yang cape kita napa situ yang sewot" ucap bunda rony Pada anak pria nya
"Kita bakar-bakar yuk di belakang" ajak bunda rony pada dua anak perempuannya
"Ayo" ucap keduanya
Bunda dan bunga mengambil beberapa bahan-bahan di dapur yang akan di bawa ke halaman belakang, salma menyiapkan tikar dan menata beberapa barang agar terlihat rapi,rony yang melihat bunga kesusahan membawa barang-barang menawarkan diri untuk membantunya
"Biar gue aja bung" pinta rony menadahkan tangan nya siap menerima barang dari tangan bunga
"Gak papa gw bisa kok ron" ucap bunga berpura-pura kuat,ia mencoba berjalan beberapa langkah tiba tiba "aduhh" bunga meringis kesakitan ada cairan yang mengenai matanya ketika ia coba mengangkat beberapa bumbu pelengakap,di taruhnya lagi pada meja dapur mencoba mengucek matanya namun tangannya di tahan rony
"Jangan di kucek nanti tambah perih,sini gw tiupin" ucap rony mendongakan wajah bunga memegang mata bunga dengan kedua tangannya agar terbuka ditiup secara pelahan oleh rony
Sementara salma bersenandung sembari menata beberapa minuman yang bunda bawa,bunda masih menata bahan-bahan di meja "ca tolong ambilin serbet dong di dapur bunda lupa" titah bunda
"Siap bun" ucap salma sedikit berlari menuju ke dapur,sampai di depan pintu salma melihat rony dan bunga,dengan posisi bunga membelakangi salma dan rony yang sedang membungkuk entah apa yang sedang mereka lakukan,tapi apa yang salma lihat sekarang mampu mebuat mata salma sedikit terasa panas
Rony melihat kedatangan salma seakan mengerti apa yang di pikirkan salma rony melepaskan tangan nya pada wajah bunga
"Udah bung,udah gak perihkan?" Ucap rony
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Kira Aku??
RomanceAku mencintaimu ca Bukan lagi sebagai teman tetapi sebagai laki-laki yang mencintai wanitanya.