16.

104 29 0
                                    

Pada malam hari yang sepi rintik hujan membasahi bumi. Angin malam menerpa kulit seorang lelaki yang tengah bersantai di depan rumah. Meskipun hawa dingin menyelimutinya, lelaki ini masih asyik menatap tetes demi tetes air hujan yang turun. Nuansa gelap yang menangkan langit di sertai gemericik tetesan air bertemu tanah hingga perasaan aneh yang bergelayut di dalam hatinya membuat lelaki ini gelisah tak tenang.

Raditya tak tahu kenapa ia bisa seperti ini, sekelebat bayangan seorang gadis memenuhi pikirannya. Gadis yang menurutnya sangat unik dan beda dari yang lain. Ia bingung, sangat bingung, mengapa dirinya tetap memikirkan mereka padahal hari, detik, dan menit sudah berlalu namun berita tentang kedekatan Kendra dan Nara tak kunjung surut.

Bukankah kehadiran Nara baginya hanya untuk penenang? Lantas mengapa dirinya tak tenang melihat bagaimana perhatian tulus yang diberikan Kendra untuk Nara. Dari awal perasaan Raditya ke Nara hanya sebatas teman tidak lebih, akan tetapi kali ini ia tak bisa menyangkal jika perasaan aneh yang hinggap di dalam hatinya mulai membuatnya ragu.

Apakah ia masih bisa mengelak?

Tentu saja iya, sebab Raditya sudah mempunyai tambatan hati diluar sana. Meskipun hubungannya dengan Valen tak semulus kelihatannya. Namun Raditya tetap berjuang untuk hubungan mereka, walau ada tembok besar yang dibuat oleh sang pencipta yang sangat kokoh hingga mereka sulit untuk bersatu.

Datanglah seorang pria paruh baya yang merupakan ayah dari Raditya. Pria itu duduk di samping putranya, keheningan tercipta diantara mereka hingga suara ayahnya memecahkan keheningan malam ini. "Ayah rasa putra ayah sudah tumbuh besar dan tentunya sudah bisa membedakan mana hal baik dan mana hal buruk" ucapnya sembari menatap putranya dengan intens.

Raditya menoleh, ia menunggu kelanjutan kalimat yang di ucapkan oleh ayahnya. "Termasuk memilih seorang pendamping, yah meskipun di umur kamu yang labil ini ayah tidak akan melarang kamu untuk mengenal seorang gadis lebih dalam lagi" Lanjutnya membuat Raditya diam seketika

Raditya tak menyangka jika ayahnya bisa mengetahui isi hatinya. Apa mungkin hanya kebetulan, hanya Tuhan dan ayahnya yang tau.

"Maksud ayah?"

"Raditya, bukankah dari dulu ayah sudah menegaskan kalau kamu harus menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu? Lantas mengapa kamu mengenal cinta? " Tanya ayahnya dengan nada mengintimidasi.

Tentu hal itu membuat Raditya bertanya-tanya, mungkinkah ayahnya mengetahui tentang Valen? Bukan apa-apa, hanya saja Raditya tau seperti apa sikap ayahnya itu. Beliau sangat disiplin dan tegas dalam mendidik anak-anaknya.

Melihat putranya yang masih terdiam membuat Hendra mau tak mau mengatakan tujuannya yang sebenernya. "Maafkan ayah, diam-diam ayah menyuruh bawahan ayah untuk mengawasi kamu. Ayah melakukan ini karena ayah ingin tau siapa yang membuat sikap anak ayah berubah. Raditya hubungan mu dengan seorang gadis yang berbeda dengan kita itu adalah hal sulit untuk di teruskan"

"Mengapa ayah melakukan hal ini? Ayah tau Raditya seperti apa, Raditya tetap akan jujur ke ayah maupun bunda tentang semua ini. Hanya saja Raditya membutuhkan waktu"

"Kamu itu putra kebanggaan ayah, ayah gamau kamu terjerumus kedalam hal negatif termasuk mencintai seseorang yang berbeda keyakinan dengan kita Radit!"

"Ayah perasaan itu ga bisa di paksa. Raditya juga gatau kenapa hal seperti ini bisa terjadi dan membuat Radit bingung untuk menyelesaikan nya"

"Jika memang kamu serius dengannya maka kamu berani menentang kepercayaan kita. Gadis itu non muslim Radit, kita sudah tau akhirnya akan seperti apa. Kalian tidak bisa bersatu, itu sudah menjadi patokan yang ada dan kamu harus mematuhinya."

"Ayah. . ."

"Raditya, terkadang mencintai seseorang harus butuh pengorbanan. Salah satu dari pengorbanan tersebut adalah merelakannya dan mencintai tak harus memiliki karena yang memiliki belum tentu dicintai" Ucap ayahnya sebelum pergi meninggalkan Raditya yang masih terdiam mengulangi kata-kata ayahnya yang terngiang didalam pikirannya.

Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang