04

151 45 0
                                    

Di sebuah gedung tinggi pencakar langit, lantai dua lebih tepatnya. Di dalam ruangan yang serba mewah seorang gadis cantik duduk bersantai sambil menikmati teh hangat beraroma melati khas Italia,netra matanya menatap pemandangan kota Jakarta walupun terhalang dengan kaca jendela yang begitu bersih plus kinclong.

Tak sia-sia ia memperkerjakan cleaning servis,Sebab pekerjaannya di lakukan dengan begitu baik dan benar. Aroma teh buatan bawahannya membuat gadis ini merasa tenang.

" nona valen? " ucap seorang pria paruh baya yang diketahui adalah tangan kanan papanya.

"Kenapa paman tidak mengetuk pintu terlebih dahulu? Valen kan sudah bil—" ucapannya terpotong oleh seruan seorang pria yang datang dibelakang.

"PAPA!! "

Lalu gadis ini berdiri dari duduknya dan berlari kearah seorang pria yang di panggil papa olehnya. Ia lalu memeluk erat papanya dan juga mencium pipi papanya membuat pria paruh bayah ini terkekeh pelan.

"Ternyata putri kecilku sangat merindukan papa yaa? " tanya nya di iringi dengan kekehan ringan.

Gadis yang bernama valen ini merenggut tidak suka, melepaskan pelukannya sambil berucap dengan nada sengit.

"Kenapa papa suka sekali memberikan kejutan pada valen? Valen kan ingin jemput papa di bandara malah papa dateng kesini, emang papa ga cape? Valen gamau ya kalo papa nanti mengeluh sakit pinggang lagi" sungut nya tidak suka dengan tindakan papanya yang menurutnya ceroboh.

"Aduhh putri kecil papa, udah ya marahnya? Papa cape baru pulang. Ngga di suruh duduk dulu? Nanti papa akan jelasin"

"Iya udahhh,papa dan paman silahkan duduk"

"Ahh tidak usah nona, ada yang harus paman urus di bawah,, biar nona bisa quality time dengan tuan,, misii nona" ucap tangan kanan papa valen dengan sopan.

"Hahaha, makasih paman dan semangat kerjanya-!!! " serunya yang di acungi jempol oleh paman itu.

Back to topik

"Jadi apa yang mau papa jelasin ke valen? " Tanyanya.

"Gaada sayang, papa cuma mau buat suprise biar kamu kaget,, jarang-jarang papa buat ginian kan? " Jawab papanya.

"Yayayayayya alasan papa klasik"

"Hahaha, ngomong-ngomong selama papa di Swiss apa saja yang kamu lakukan selain berdandan? "

"Hais papa ini, valen kan juga punya kesibukan atuh,, valen juga udah dapet peringkat satu cewe tercantik dan berbakat di SMA Valen lhoo" ucapnya bangga.

"Oh yaaa? Coba besok papa ke sekolah kamu siapa tau kamu bohong, kamu kan suka bohongin papa dulu" sepertinya papa Valen suka sekali Menjahili putrinya.

"Itu kan dulu papa ku tersayang, kalo sekarang kan valen udah gede,, udah bisa bedain mana yang benar dan mana yang salah. " Tutur Valen gemas.

"Berarti udah ngerti orang ganteng dong?" Tanya papanya iseng.

"PAPAAAAAA, kenapa habis tinggal di Swiss dan balik ke Indonesia papa jadi banyak bicara? Trus juga papa kaya anak muda aja pakaiannya" Komentar Valen menelisik pakaian yang papanya kenakan.

"Kan papa cuma nanya sama kamu, udah dapet cowo belum? Papa udah tua, papa juga mau tau pilihan putri papa gimana" terangnya membuat Valen memutar bola matanya malas.

" yayayayayya, valen mau fokus sekolah dulu si, valen juga pengen kuliah jadi belum mikirin cowo. Tapi valen punya crush tau paaa" ucapnya pelan.

"Crush? Coba besok kenalin sama papa, siapa tau papa bisa jodohin kamu sama dia"

Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang