Nara tak menduga dirinya akan menjadi bahan pembicaraan segerombolan orang yang berlalu lalang seraya menatapnya tak biasa. Entah kenapa ada sesuatu yang terjadi tanpa sepengetahuannya. "Mereka semua aneh, kenapa natap gue sampe segitunya sih?." Batinnya heran
Tak memperdulikan mereka, Nara segera menuju kelasnya dengan tergesa-gesa. Pikirannya melayang kepada dua temannya. Kania dan Della pasti bisa menjelaskan semua ini, semua kejadian pagi hari yang memenuhi pikirannya.
Sesampainya dikelas Nara mendapatkan sebuah berita yang mana membuat dirinya mematung di tempatnya. Entah sengaja atau tidak salah satu temannya yang bernama Aruna tengah menggosipkan seorang yang mana membuat dunianya serasa berhenti. "Nah itu Nara udah datang." Seru Lina, sahabat Aruna.
Mendengar ucapan sahabatnya membuat Aruna yang tadinya sibuk bergosip kini mengalihkan pandangannya ke arah Nara yang berdiri di depan pintu. Dalam hati, Aruna merasa kasihan dengan gadis itu. Gadis yang selama ini memperjuangkan Raditya mati-matian sekarang harus menerima fakta bahwa Raditya tengah menjalin hubungan dengan gadis lain. Akan tetapi di satu sisi ia sangat suka hal ini, dimana Nara yang notabennya orang yang paling tak disukainya tengah meratapi nasib percintaannya yang harus berakhir sebelum dimulai.
"Akhirnya lo udah dateng ra, gue kasihan sama lo yang udah berjuang mati-matian untuk Raditya namun hasilnya nol. Hahah kasihan banget." Sindir Aruna tepat di hadapan Nara.
"Kalo gue jadi Nara sih pasti gue malu, yakali engga, orang kelakuannya kegatelan sama Radit. Eh tau-taunya dia cuma dijadiin pelampiasan." Tambah Lina yang merupakan teman Aruna.
"Guys kalian tau gak sih jadi pelampiasan tuh rasanya sakit." Imbuh cewe berambut blonde itu, Keyra namanya.
Sedangkan Nara, gadis itu terlampau kaget mendengar berita yang seakan memberhentikan dunianya. Dunia halu yang sudah ia imajinasi kan sejak dulu harus kandas saat ini juga. Kedua temannya Della dan Kania hanya bisa menatap Nara dengan tatapan prihatin. Semuanya sudah berakhir, yah ia tau kenapa mereka semua menatapnya dengan rasa kasihan. Ternyata inilah jawabannya. Raditya menjalin hubungan dengan gadis lain, gadis yang amat di pujanya.
Ia pun berjalan gontai menuju bangkunya. Tanpa memperdulikan kedua sahabatnya yang memanggilnya. Perubahan wajah Nara yang semula ceria kini tergantikan dengan raut wajah yang lesu dan sedih. Lalu tanpa aba-aba Della mengebrak meja Aruna dan kawan-kawannya, ia tak terima dengan celaan yang di lontarkan Aruna pada sahabatnya.
Brakkk
"Gue gak terima ya kalian bilang kaya gitu sama Nara, emang Lo semua tau apa tentang dia ha?!! Kalian semua tuh gatau gimana jadi Nara! Jadi jangan sok ngatain orang. Dan apa tadi Nara kegatelan? Hello situ engga ngaca ya? Atau perlu gue ambilin kaca biar Lo pada bisa ngaca? Semua orang dikelas ini juga udah tau siapa cewe yang sering keluar masuk club' dan ngegodain om-om disana. Engga perlu gue jelasin semua orang juga tau. So siapa yang kegatelan disini, sahabat gue atau lo pada?." Sarkas Della yang tak main-main. Aruna dan para sahabatnya langsung kicep denger ucapan Della yang memang benar adanya. Hell sejak kapan Della tau rutinitas malamnya? Jangan-jangan dia menguntit lagi?!
"LO?!—"
"IYA GUE KENAPA? LO MAU APA? GAK TERIMA? BY ONE SINI KALO BERANI." Tantang Della secara terang-terangan. Untuk hal kaya gini ia gak pikir panjang, apapun jika itu menyangkut sahabatnya ia pasti akan turun tangan.
Aruna udah natap Della tajam, akan tetapi tatapan tajam Aruna tak membuat Della gentar sedikitpun. Malahan ia menantang Aruna untuk by one sama dia kalo berani. Sedangkan Kania, dirinya sedang berada di samping Nara yang kini masih terdiam di tempatnya. Kania merasa kesal dengan sahabatnya yang bar-bar itu, bisa-bisanya di situasi kaya gini Della masih meladeni lampir di hadapannya itu. Lagian kenapa Nara datang di waktu yang tak tepat sih? Ini semua salah Raditya! Laki-laki itu sudah membuat Nara sedih seperti saat ini. Dari awal Kania memang tak suka oleh tindakan Nara yang secara terang-terangan menunjukkan ketertarikannya dengan lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pujaan Hati
Teen FictionGadis berparas cantik, bertutur kata lembut, baik hati dan juga mempunyai hati sekuat baja. Namun sayang gadis ini terjebak dalam perasaan aneh yang mengharuskannya menahan rasa sakit ketika seorang pria yang amat berarti dalam hidupnya mencintai ga...