Semilir angin pagi menyapa siswa siswi SMABIN 01 yang berlalu lalang. Masih jam 06.10 jadi banyak siswa maupun siswi yang baru datang ataupun berlaku lalang menikmati indahnya suasana pagi hari.
Begitu juga dengan Nara yang sedang sibuk membaca novel miliknya. Walupun sekolah ia tetap membawa novel miliknya. Katanya sih biar ga bosen.
Gadis ini tak tau jika ia tengah diawasi oleh Raditya yang baru datang. Si Radit belum turun dari motornya bahkan dirinya masih memakai helm. Meskipun begitu ia tetap bisa menatap dengan jelas apa yang dilakukan gadis itu.
Raditya bingung dengan perasaannya,apa mungkin ia menyukai Nara? atau justru ia hanya mengagumi? entahlah Raditya bingung.
Tin
Suara klakson motor menyadarkan dirinya dari lamunan. Ia pun tersadar dari lamunannya dan melirik motor Kendra yang terparkir rapi disampingnya. Ternyata pelaku sesungguhnya ialah Kendra, sebenernya niatnya hanya menyapa eh tau-taunya si Radit kaget dengan klakson yang dibunyikannya.
"Hayoooo lagi ngeliatin apa tuh?" Alvano sengaja Menjahili Radit.
"Ngga lihat apa-apa" jawab Radit tak mau mengaku.
"Yakin nih? perasaan tatapan lu ngarah ke sana tuh" tangannya ia tunjukkan kearah tatapan Radit.
Kendra dan Alvano bisa melihat jika Nara dari kelas Ips-1 tengah sibuk membaca novel ditangannya.Raditya menatap mereka malas. Kalo udah gini siapa yang repot? tentu saja Radit, pasti habis ini ia di interogasi.
"Kalo suka tuh bilang, keburu di ambil orang" canda Kendra yang terus menjahili sahabatnya itu.
"Bener tuh dit! lagi pula Nara tuh cantik, udah gitu seiman lagi." celetuk Alvano.
Ucapan Alvano sepertinya membuat ekspresi Raditya berubah. Raditya tau jika gadis pujaannya itu tidak bisa bersatu dengannya tapi apakah perlu dibandingkan dengan gadis lain?
"Terus apa peduli gue? mau dia cantik, pinter kalo hati gue ga suka. Lo mau apa?" Sarkas Raditya penuh dengan penekanan di setiap kalimatnya.
Kendra yang merasakan hawa tak enak pun dengan cepat menghentikan perdebatan tak berfaedah ini.
"Masih pagi udah gelut aja kalian nih!" Kendra pun melerai mereka dengan tampang garang.
Namun sepertinya Alvano merasa tak terima dengan perkataan Raditya. Jelas-jelas Radit tuh punya perasaan ke Nara, sayangnya si Radit ga sadar kalo dia punya perasaan lebih ke Nara .
"Terserah lo lah dit, gue cuma ngasih tau sebelum terlambat"
Alvano melepas jaketnya kasar dan turun dari motornya. Lalu ia pergi meninggalkan kedua sahabatnya. Kendra yang menyaksikannya hanya diam dengan ekspresi bingungnya.
Sedangkan Radit hanya diam seraya memikirkan ucapan Alvano sebelum dia pergi."Terserah lo lah dit,gue cuma ngasih tau sebelum terlambat" sebelum terlambat?memang ia akan terlambat menyadari apa?
•••
Jam dinding menunjukkan Pukul tujuh, bel masuk pun berbunyi keras diarea sekolah. Siswi maupun siswa udah pada ngacir ke kelasnya masing-masing tak terkecuali Nara.
Teet. . .
Teet. . .
Teet. . .
•Kelas XI IPS-1
Nara memasuki kelas dengan malas,hari ini adalah mapel yang dibencinya yaitu melakukan hal penelitian di ruangan laboratorium. Udah tau kalo Nara tuh ga bisa yang kaya begituan. Apalagi ruangannya tuh deket banget sama kelasnya Radit. Jantung masih aman?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pujaan Hati
Novela JuvenilGadis berparas cantik, bertutur kata lembut, baik hati dan juga mempunyai hati sekuat baja. Namun sayang gadis ini terjebak dalam perasaan aneh yang mengharuskannya menahan rasa sakit ketika seorang pria yang amat berarti dalam hidupnya mencintai ga...