17

108 29 1
                                    

Bel istirahat menggema, siswa maupun siswi berbondong-bondong untuk keluar kelas dan beristirahat mencari makanan diluar ataupun kantin. Sedangkan dikelas Nara saat ini sedang dihebohkan oleh kedatangan sosok lelaki yang di idam-idamkan para gadis. Lelaki itu adalah Raditya ketua Rajesh yang terkenal akan visual yang dimilikinya. Entah ada gerangan apa yang membuat lelaki itu menginjakkan kaki di kelas XI IPA-1. Della yang berada di samping Nara kini membuka mulutnya lebar melihat kedatangan crush Nara alias Raditya.

Dengan mimik wajah terkejutnya, Della mengebrak bangku miliknya yang menimbulkan suara nyaring membuat seluruh teman sekelasnya menoleh ke arahnya. " Sejak kapan lelaki itu sudi dateng ke sini? Omo omooo harus diabadikan nih" ucapnya histeris melihat kedatangan Raditya secara tiba-tiba.

"Paan sih Del Lo lebay amat"

"Yeuuu masalahnya dia ansos! Anti sosial, gue kaget lah liat keberadaan Raditya si tukang PHP" Jawab Della sedikit menyindir Raditya yang berada tak jauh dari tempatnya.

Tak mengindahkan interaksi kedua temannya, Nara hanya terpaku menatap Raditya yang kini tengah berjalan ke arahnya. Jadi dia benar-benar menepati janjinya ya? Pesan yang ia kirimkan beberapa jam yang lalu itu benar adanya? Nara engga mimpi kan? Ini serius? Pertanyaan tentang Raditya berkecamuk di dalam pikirannya hingga sapaan hangat di keluarkan oleh Raditya.

"Hai mbul. . ." Seperti biasa Raditya memanggil nya dengan embel-embel 'mbul'. Hal itu justru membuat kedua temannya membelakkan matanya mendengar panggilan khusus yang dilayangkan Raditya pada Nara sahabatnya. Dan jangan lupakan ekspresi yang mereka berdua tunjukkan membuat Nara tertawa dalam hati.

"H-hai dit. . ." sapa Nara balik dengan perasaan tak karuan.

"Bisa ikut gue sebentar? " Tak mau basa-basi Raditya dengan cepat mengatakan tujuan sebenarnya datang kesini.

Sesaat otak Nara tak berfungsi normal, hanya terdengar suara jantungnya yang berdetak kencang. Baru kali ini ia merasakan hubungannya dengan Raditya lumayan ada perkembangan. Sejauh ini dapat Nara perkirakan jika lelaki di hadapannya berubah menjadi lebih hangat dari biasanya.

"Bentar-bentar, kalian berdua sejak kapan bisa sedekat ini? " Tanya Della dengan raut wajah mengintrogasi.

Raditya menoleh kearahnya, ia berdehem pelan sebelum menjawabnya. "Dekat atau gak nya Lo ga perlu tau." Tepat pada saat itu, Raditya menarik tangan Nara pelan tanpa menunggu respon Della yang entah akan mengamuk padanya atau bagaimana ia tak peduli.

Hal paling penting sekarang adalah berbicara pada gadis yang tengah ia gandeng. Kedua sahabat Nara dibuat keheranan oleh perlakuan Raditya kepada Nara yang menurutnya lebih romantis. Bukan hanya mereka berdua namun seluruh penghuni kelas juga dibuat kaget dengan perlakuan ketua Rajesh itu.

" Sialan si Radit. ." Umpat Della pada Raditya yang sudah keluar kelas.

Mendengar umpatan Della untuk Raditya membuat Kania tertawa pelan seolah mengejek sahabatnya itu. "Hahahaha. . Lagian Lo udah tau si Radit sikapnya ngeselin, masih aja Lo nanya hal gitu" Ucap Kania sembari menggelengkan kepalanya pelan.

Mendengus pelan itulah respon yang Della berikan untuk kania. Sahabatnya itu tak punya belas kasihan padanya sama sekali. Selain Raditya Kania juga hobi mengolok-olok dirinya.

Sabar ya del. . .

• • •

Raditya membawa Nara ke sebuah taman yang letaknya tak jauh dari kelasnya. Selain fasilitasnya yang tak main-main, SMABIN juga dilengkapi dengan taman yang dibuat khusus untuk menambah kesan indah agar para siswa maupun siswi betah berada di lingkup sekolah. 'bhakti garden' merupakan sebuah taman yang penuh dengan bunga dan sejenisnya, di tengah-tengah ada beberapa kursi khusus yang dibuat untuk bersantai.

Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang