Menggantung noted kecil yang telah ia beri tali, Jaehan mengalungkannya di leher. Tersenyum sumringah seraya menatap dirinya yang sudah tampil tampan. Tak apa kan memuji diri sendiri, toh hal itu adalah kenyataan. Kim Jaehan memang tampan sekali.
Ia mengambil ransel hitam dan menarik jaket yang menggantung tak terlalu rapi. Maklum ia tinggal sendirian di apartemen sederhananya, jadi hanya ada beberapa alat penyimpanan pakaian yang ia punya.
Ohya, Jaehan bukan jomblo ya. Dia sudah memiliki kekasih. Sudah hampir tiga tahun mereka berpacaran dan bersyukur, kekasihnya itu yang membuatnya berhasil bertahan hingga detik ini.
.
"Iyaa hallo Yechanie"
"Sudah berangkat?"
"Kemana?"
"Tentu saja ke kantor. Ayoo buka halaman pertama, pagi hari adalah waktunya hyung berangkat ke kantor. Ingat, 8.15 adalah batas waktu terakhir. Lewat dari itu hyung akan di tegur karena datang telat"
Mendengar ucapan kekasihnya, Jaehan membuka noted kecil yang selalu menggantung di dada nya. Membaca halaman pertama, jadwalnya di pagi hari.
Menyadari dimana dirinya berdiri, Jaehan menoleh ke arah pintu apartemennya. Sudah tertutup rapat, tandanya sudah ia kunci.
"Gomawo Yechanie, aku sudah akan berangkat"
"Baiklah kalau begitu hati-hati ya hyung sayang, telfon aku jika perlu sesuatu"
"Umm dipahami. Aku tutup ya"
"Iyaa hyung"
Jaehan menyudahi panggilan, menyimpan ponselnya ke dalam saku. Mengubah raut wajahnya menjadi senyuman lalu melangkah dengan riang seperti biasa. Tak lupa gumaman yang selalu ia ucapkan setiap pagi.
"Selamat pagi Jaehanie, sehat selalu untuk hari ini dan seterusnya. Aku mencintai Yechanie"
***
Pernahkah kalian mendengar penyakit Alzheimer?
Adakah yang mengetahui bagaimana penyakit itu bekerja merusak sistem otak secara perlahan?
Penyakit yang biasa menghantui para lansia berumur 60 tahun ke atas, kali ini memilih hinggap di tubuh seorang pria yang bahkan belum genap 30 tahun.
Kim Jaehan, 27 tahun.
Pria yang baru beranjak dewasa namun mengidap Alzheimer, terhitung sudah tiga tahun ia mengidap penyakit yang tak bisa disembuhkan itu.
Tepatnya tiga tahun lalu. Tiga bulan setelah Ayah nya meninggal karena penyakit yang sama.
Benar, penyakit ini ia Terima dari genetik Ayah nya. Sangat disayangkan bukan?
Beruntung, tiga hari sejak diagnosa itu, ia bertemu pengisi hatinya yang akhirnya menjadi penuntun hidupnya hingga saat ini.
Terimakasih,
Shin Yechan.
Tbc.
Btw, it'll be sad story.
Berharap sih bisa bikin kalian ikut menitihkan air mata🙈😅
Semoga sad nya dapet, selamat membaca dan budayakan vote & comment ya pemirsa yg budiman wkwk voment ini berharga lho untuk penulis amatir yang nulis di wp hanya sebagai penyalur hobby, setidaknya meningkatkan semangat untuk lanjutin ceritanya sampai selesai🤭✨
Dah ya matur suwun and see you on the next chapter 🙌🙏
Start. 11/01/2024
Reupload. 15/01/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
✔The Last Letter - Yechan Jaehan
FanficKim Jaehan tak mengenal apa itu kenangan, karena kenangan akan berlalu dan hilang begitu cepat dari ingatannya. Sementara Shin Yechan sangat bersahabat dengan kenangan, sampai-sampai terus bersumpah tak akan ada sedetik kenangan pun yang akan ia si...