Episode 7

319 27 0
                                    

Yoshua, Chen, David, Simon dan Gevariel yaitu kawan serombongan Nickolas stay di tempat perkumpulan menyambut kedatangan Nickolas dengan senang. Beberapa menit berselang Mobil BMW X4 yang dikemudikan Bryan juga sampai di kawasan itu.

Duduk di kap mobil dikerumuni kawan serombongan, dengan seringai Nickolas merespon kedatangan Bryan yang sedang melangkah menuju ke arahnya disertai tepuk tangan kecil.

Prok! Prok! Prok!

"Hebat, gua akui lo hebat malam ini! Tapi lo gak pantas disebut raja jalanan dan selamanya gak akan pernah bisa ngalahin gua!" Kata Bryan.

"Cih, pantas dan gak pantas itu cuma menurut penilaian lo doang Bri. Faktanya disini kita semua melihat sendiri kalo Nickolas tadi yang menang! Dan minggu lalu pun Nickolas juga yang menang" Yoshua menjawab perkataan Bryan.

"Lo ngebacot begitu karena kalah kan Bri? hm?" Sahut ejek Simon.

Kawan-kawan berdebat dengan Bryan yang masih tidak mau mengakui kekalahan, Nickolas sendiri yang sedang duduk di kap mesin Toyotanya sedang asik memainkan kepulan asap rokok yang dia sembur ke udara tanpa ikut ngomong apa-apa.

"Nick wei" panggil Yoshua.

"Apa?" Mata Nickolas melirik Yoshua sambil nyomot satu bungkus kacang atom di tangan Gevariel.

"Si keparat ngatain lo curang"

"Kayak gak hapal aja ama mulut dia" - Nickolas.

"Tapi kan? Gak etis kalo begini cara main dia bro" - Yoshua.

"Fuuh!" Nickolas menyemburkan sebutir kacang atom yang baru masuk ke mulut sembari menjatuhkan putung rokok ke tanah kemudian turun dari kap mesinnya mendekat Bryan tanpa banyak cing-cong langsung meremas pantat Bryan.

"Wooooow!!!" orang-orang bersorak melihat Aksi Nickolas yang out of the box.

"Bangsat!" Bryan mengumpat sambil menepis tangan Nickolas yang sudah langsung menghindar.

"Game over, sinih kunci mobil lo" - Nickolas.

"Gak! Gak akan pernah!" Bryan melotot dengan marahnya.

"Why? Gua udah ngasih keringanan bro, Barusan cuma gua doang yang meremas pantat lo, apa lo mau semua orang yang ada disini meremas pantat lo juga seperti kesepakatan awal hm?"

"GUA GAK AKAN PERNAH KALAH DARI LO! Pertandingan kali ini gak etis! Gua mau kita tanding lagi besok malam!" Pekik Bryan dengan marah, gerakan tangannya memegang pinggang seakan hendak mengeluarkan suatu benda dari sana tetapi dia menahan untuk tidak mengeluarkan. Yaitu senjata api.

"Seorang laki-laki yang omongannya plinplan dan suka mengingkari janjinya sendiri enaknya disebut apa kawan-kawan?" Ucap Nickolas sambil memutar-mutarkan satu jari telunjuk didekat kuping.

"BANCI!" Jawab all serempak.

"Huuuuu dasar banci lo Bri!!" sorak sorai bersahutan.

"Diam kelean orang!" Bryan benar-benar mengeluarkan senjata apinya dan menembakkan satu peluru ke langit.

DOR!

Kemudian menodongkan senjata api itu ke arah Nickolas "Gua gak peduli kalian semua mau ngebacot apa, besok malam gua mau lo harus datang untuk tanding senggel lagi sama gua atau ..."

"Atau apa!" Yoshua hendak angkat bicara Nickolas langsung menahan dia dengan kode tangan.

"Nick," Yoshua.

"Sttt gua tau kok" Nickolas tetap menyetop mulut-mulut temannya agar tetap diam dan selangkah maju menempatkan pistol yang Bryan todongkan itu di tengah-tengah jidatnya sendiri.

NickolasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang