Trek balap sudah ditentukan oleh Bryan. Yoshua menatap langit, awan hujan tidak nampak dikegelapan malam. Namun, kilat petir dan angin kencang menandakan hujan akan segera turun.
Yoshua melihat ke tim lawan, Bryan dan Zack menggunakan mobil dengan tipe sama seperti kemarin, hanya berbeda warna. Mereka berdua sedang berdiskusi sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil.
Mobil BMW yang dikemudikan oleh Bryan memiliki akselerasi dan handling yang lebih baik daripada Mercedes milik Yoshua. Sebenarnya, kedua mobil tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Siapa tercepat tergantung pada skill sang Driver.
Yoshua beralih melihat Nathan yang dikira Nickolas nampak diam sambil memijat-mijat kepala. Biasanya, Nickolas akan berdiskusi tentang mesin atau hal lain sebelum bertanding. Namun, Yoshua tahu sifat Nickolas Out of the Box alias sering tiba-tiba diam dan tiba-tiba bertindak tanpa diduga. Yoshua memilih untuk mengabaikan keganjilan itu dan tetap optimis.
"Tunjukkan skill terbaik lo sobat, mari kita selamatkan Simon kawan kita," Yoshua sedikit mengusap pundak Nathan dan mengajaknya masuk ke mobil, lalu dia mengikat seatbelt di pinggang sendiri.
Nathan sudah duduk di kursi kemudi, tetapi terlihat masih diam sesekali menatap setir dan memijat kepala.
"Come on, Men..." Yoshua menegur Nathan yang tidak segera mengenakan seatbeltnya.
Kemudian, dua orang pria yang bertugas mengatur jarak mobil mulai menyemprotkan cat warna atau pilok ke aspal jalan sebagai batas posisi mobil.
Tiba-tiba, suara sorakan penonton terdengar riuh. Yoshua yang berada di dalam mobil melihat melalui kaca depan. Dia terkejut ada seorang pria telanjang berjalan ke tengah trek sambil melambai-lambaikan kain kecil kuning.
"Njir, itu celana dalam?!" Yoshua tercengang sedangkan Nathan melihat juga tapi tidak ada respon apa-apa karena sedang merasakan sakit di kepala.
Cowok bugil tersebut kemudian mengangkat celana dalam yang dia pegang dengan lebar, menunjukkan celana dalam itu bolong di bagian pantat.
"Anjrit, itu apa sih?" Yoshua tertawa melihatnya.
Dari sisi kanan, Bryan menurunkan kacanya dan Yoshua ikut membuka kacanya juga.
"Gua menang, lo ngangkang" Bryan menunjukkan jari tengah, yang artinya jika dia menang, Nickolas akan menjadi budaknya dan harus siap dientot.
"Cih!" kesal Yoshua balas mengacungkan jari lalu menutup kaca lagi.
"GENTLEMAN... START YOUR ENGINE...!!!!" Intruksi si cowok bugil.
Ngouunggg... ngoouuuuuugggggg...
Raungan suara mesin mobil BMW milik Bryan berderu.
Cowok bugil tadi kemudian bergeser, digantikan oleh pria lain memegang bendera kecil, menandakan bahwa balapan akan segera dimulai. Para pendukung dari masing-masing kelompok saling bersorak.
Sementara itu, mesin mobil Mercedes hitam milik Yoshua yang akan dikemudikan oleh Nathan masih belum menyala sama sekali.
"Nick, kok masih diem? mau mulai nih" tegur Yoshua. Suara knalpot mobil Bryan yang sengaja digeber-geber seakan sukses memporak-porandakan mental Yoshua (gugup)
Nathan masih tetap diam, bukan karena gugup tapi ngerasain kepala nyut-nyut
"Nick, cepat nyalain!" ulang Yoshua melihat pengibar bendera sudah mengangkat bendera ke atas. Tak hanya Yoshua yang merasa deg-degan, teman-teman Nickolas yang menonton juga terkejut.
"Eh bray, kenapa si Nicko belum nyalain mesinnya?" ucapan Chen kepada teman-teman di sebelahnya.
"Aeh, kenapa lagi sih tu anak, bertingkah aneh daritadi!" geram David, merasa sikap Nickolas aneh sejak dia menjemputnya di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nickolas
DiversosHidup dalam kecukupan dari segi finansial tak membuat Nickolas terlepas dari kata sial. Nickolas merasa hidupnya sangat sial karena tidak bisa seperti orang lain memiliki anggota keluarga lengkap seperti mama dan saudara. Memiliki paras yang tampan...