Episode, 22

204 21 0
                                    

'Lembut sekali pipi cowok keparat ini'  Bryan merasa heran ketika dia hendak mencengkram pipi Nathan yang masih pingsan dan terlentang dengan tubuh yang masih terikat tali tambang. Dia merasakan kulit pipi itu sangat lembut dan kenyal. Selama ini dia hanya menyentuh pipi Nickolas saat sedang berkelahi, tidak pernah mengelus pipi Nickolas dengan lembut seperti ini.

Setelah sejenak terpesona dengan kelembutan pipi Nathan, Bryan kemudian mengambil air mineral dalam botol dan menyiramkannya ke wajah Nathan.

Currrr....

"Uhuk, uhuk, uhuk," Nathan terkejut dan terbangun dari pingsannya. Air yang disiramkan Bryan masuk ke rongga hidung.

"Lepaskan tali itu," perintah Bryan kepada anggota untuk melepas tali tambang yang melilit badan Nathan.

Baru saja sadar dari pingsan, tentu saja Nathan merasa bingung. Dia duduk, merasakan sakit di kepala dan juga bingung karena tidak tahu saat ini berada dimana.

"Ka-kau!" Nathan terkejut saat kesadaran sudah sempurna, menyadari Bryan berdiri di dekatnya.

"Ya, ini gua, Bos lo!" Bryan mencengkram pipi Nathan dengan kuat dan mengangkatnya, memaksa Nathan untuk berdiri.

"Emmph!" Mata Nathan melotot, tetapi dia tidak bisa membuka mulutnya. Dia mencoba meraih lengan Bryan agar melepaskan cengkraman di pipi.

"Kenapa hm? Sakit? Hahaha" Bryan tertawa melihat musuhnya tampak lemah tak berdaya. Meski demikian, Bryan tetap waspada karena dia tahu Nickolas cukup manipulatif, berpura-pura kalah tetapi tiba-tiba bertindak tanpa diduga.

"Sekarang lo resmi menjadi budak gua," Bryan mencengkram pipi Nathan dengan satu tangan dan meremas dada Nathan dengan tangan lainnya.

"Hmmph!" Nathan terkejut susunya diremes-remes seperti itu, pikirannya melayang kembali ke masa lalu saat dia hampir dientot oleh Vincent di rumah tua.

Bryan mencoba merasakan keganjilan sekali lagi dengan cara melempar tubuh Nathan ke arah kanan dengan kuat dan tubuh Nathan dengan mudah terlempar menabrak barang-barang di sekitar.

"Kenapa dia lemah sekali?" Melihat hasilnya masih sama, Bryan berpikir mungkin Nickolas sebenarnya cowok pecundang saat sedang sendirian.

"Ayo berdiri, Nickolas! Lawan gua, mana kejantanan lo hm? Jangan cuma berani saat bersama kawan-kawan lo doang!" Bryan melangkah mendekat, semakin dekat dan langsung menyerang tubuh Nathan dengan serangkaian pukulan dan tendangan.

Sekali lagi, ini adalah Nathan yang berwajah sama dengan Nickolas. Nathan tidak pandai bela diri dan selama hidup di kampung, dia sering menjadi korban perundungan dan juga kekerasan dari ayah angkatnya. Jadi, tentu saja tidak mampu menghindari serangan yang dilakukan Bryan.

"Aaghhh... sshhhh" Nathan meringis kesakitan sambil memegangi perutnya setelah ditendang. Tubuhnya kini terkulai di lantai, menghadap ke arah dinding.

Meski heran dan bingung melihat Nickolas tampak lemah seperti ini, dalam hati Bryan masih terus mempertimbangkan tindakan selanjutnya. Dia melirik Zack, memberikan isyarat bahwa dia menginginkan sesuatu yang nikmat dan asik lebih dari sekedar penyiksaan fisik.

Zack menyeringai setuju dengan maksud yang dimaksud Bryan. Bryan pun bersiap untuk melakukan tindakan perkentotan.

"Mau apa kau!" Nathan dengan tegas melotot, menyadari apa arti dari gerak-gerik yang akan mereka lakukan.

"Lo sudah resmi menjadi Jongos! Jadi, apapun yang gua suruh, lo harus mau melakukannya! Lo ingat kesepakatan sebelum pertandingan tadi, kan? Gua menang, lo ngangkang!" Bryan berdiri di samping Nathan sambil mengeluarkan kontol, lalu dia berlutut dan mengarahkan kontolnya yang setengah mengeras ke mulut Nathan.

"Kampang!" Nathan berusaha menghindar dengan menepis tangan Bryan yang mencengkeram rambutnya dengan paksa.

"Buka mulut lo!" perintah Bryan.

"Tidak!" balas Nathan.

____

Sementara itu, Zamry dan Kim telah sampai, mereka masuk ke markas membawa Nickolas yang asli. Nickolas masih tidak sadarkan diri, dan mereka meletakkannya di lantai dalam posisi tengkurap.

NickolasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang