"Nath terserah lo mau ngomong apa" Cowok bernama Vincent itu lagi-lagi menindih tubuh Nickolas seraya mencengkram kuat kedua tangan Nickolas di tanah. Kepala dia mendekat mulai mengendus dada. Sensasi sentuhan dari sesama pria membuat bulu kuduk Nickolas merinding seketika.
"Tu-tunggu bro, gua ngerti yang lo pengen" kata Nickolas.
"Beneran Nath?"
"Bener lah. Loe pengen maen adu kepala kan?"
"Lo beneran nerima cinta gua Nath?"
"Bener. Main cara paksa begini gak enak tau. Gimana kalo gua yang main duluan, lo setuju gak?" - Nickolas
"Gua... tapi Gua Top Nath"
"Gua pengennya main duluan gua pengen ngepuasin elo" - Nickolas.
"Baiklah Nath, kalo itu yang lo pengen. Gua rela Nath"
Nickolas beralih posisi sekarang dia yang di atas tubuh Vincent, pertama-tama membubuhkan senyuman khas kemudian merekatkan jarak kepala. Vincent yang berada dibawahnya memejamkan mata bersiap-siap.
Jarak Nickolas semakin lama semakin mengikis, kemudian ...
Bugh!
Bukan cumbuan yang Nickolas berikan melainkan dia menghantamkan kepalanya di kepala si Vincent.
"Bangsat!" Vincent spontan teriak.
Nickolas beranjak bangkit dari atas tubuh pemuda itu, membiarkan pemuda itu bangkit juga. Vincent bangun, kedua tangannya memegangi kepala dan terus-menerus mengumpat
"Bangsat lo Nath! Anjing!"
"Apanya yang salah Men? bukankah lo sendiri tadi yang bilang mau adu kepala? gimana sensasinya beradu kepala tadi, Enak?"
"Bangsat!" Kata umpatan masih terus Vincent lontarkan dia marah, langsung menyerang Nickolas, dengan gesit Nickolas menangkisnya dan balik menyerang sampai si Vincent tersungkur.
"Siapa sebenarnya Lo?!" -Vincent.
"Menurut lo gua siapa?" - Nickolas
"Babi!"
"Haha, slow men… Lo sendiri kan yang tadi bilang pengen adu kepala, Gua juga tadi bilang mau melayani lo nyampe puas, tapi sorry bukan puas sampai Croot! Nama gua Nickolas, cowok populer dan tampan sejagat raya sampai LUAR ANGKASA yang pastinya bukan cowok homo kayak lo!"
"Gak usah belagu mulut loe ngebacot Nath, Ngaca dulu lo! sorot mata lo gak bisa ngebohongi gua, kalau lo Gay juga, dasar munafik!" Vincent
"Udahlah bro gak usah kebanyakan nge-halu!"
"Gak usah munafik lo Nath! Gua berani bersumpah lo sebenarnya gay juga, buka mata lo lebar-lebar dan gua sumpahin lo yang udah melecehkan gua begini kelak lo gak akan pernah mendapatkan kebahagiaan sama pasangan lo!"
"Halah mending lo kontrol fantasi lo gih bro, cuci otak lo yang bersih, bila perlu masukin ke mesin pengering sekalian. Gua udah bilang kalo gua bukan Nathan. Gua Nickolas, N-I-C-K-O-L-A-S. Di baca 'Nickolas' pakek 'k' ya bukan 'Nicholas' oke? apakah masih kurang jelas?"
Cowok bernama Vincent itu sangat marah, mulut Nickolas kalau bicara memang bisa membuat seseorang ingin menonjok. Tidak pakai basa-basi lagi dia lalu menyerang Nickolas lagi. Perkelahian pun tak terhindarkan. Meski tubuh Nickolas sebenarnya masih sangat lemas tetapi melumpuhkan lawan tidak membuatnya kesulitan.
Berdurasi hanya beberapa menit saja, Vincent sudah tidak mampu lagi melawan serangan Nickolas, dia bahkan pasrah apabila Nickolas yang dia kira Nathan ini hendak membalas dendam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nickolas
RandomHidup dalam kecukupan dari segi finansial tak membuat Nickolas terlepas dari kata sial. Nickolas merasa hidupnya sangat sial karena tidak bisa seperti orang lain memiliki anggota keluarga lengkap seperti mama dan saudara. Memiliki paras yang tampan...