Episode 9

347 26 0
                                    

Informasi;
Settingan cerita ini lambat dan lompat-lompat Part. Perhatikan Hastag yang tertera (#)

____

Lain dari sisi keberadaan Jovan, Nickolas sedang dijemput oleh Renz lalu menghantarkannya pulang ke rumah untuk mandi dan berbenah.

Outfit celana Cargo Army polos, atasan kaos hitam dipadu kemeja Flanel dan sepatu khas bangsa mongol dengan desain modern yaitu boots gunung sukses melekat di tubuh Nickolas kemudian menuruni anak tangga.

"Bu, saya pergi dulu"

"Kakak Nick mau pergi kemana?" Basa-basi Bu Lia pembantu yang mengasuh Nickolas sejak bayi.

"Biasalah mau pergi main, ohya papa di mana?"

"Tuan Ken kan pergi dari kemarin kak, belum pulang"

"Yasudah kalo gitu. Jaga rumah baik-baik selagi kosong ya"

"Baik kak Nick, hati-hati dijalan ya kak" Bu Lia membawakan ransel dan menghantarkan Nickolas keluar gerbang, lalu melihat tiga teman Nickolas (Renz, Dion dan Samuel) berdiri di luar mobil Jeep merah. Mereka saling tegur sapa.
___

Renz cowok bujangan berusia 27 tahun meneruskan usaha keluarga dibidang otomotif berupa bengkel dan perawatan kendaraan sekaligus jual-beli mobil baru-bekas. Usia Dion 23 tahun sudah bekerja sembari kuliah dan Samuel si cowok cantik BF-nya Dion itu masih usia 21 tahun seorang mahasiswa.

"Itu tangan lo kenapa Nick?" Renz sambil mengemudi melihat tangan Nickolas dililit kain bekas menghantam kaca cermin kemarin.

"Kaga kenapa-napa" Nickolas menjawab disertai menguap-nguap "Huaaaah gua lanjut tidur ya Renz, ngantuk beut"

"Sompret, bukannya nemenin gua ngobrol biar gua kagak ngantuk nyetir, eh malah..." Renz geleng-geleng kepala, tengok spion di kursi belakang diduduki Samuel dan Dion mereka sedang sibuk dengan hapenya masing-masing.

Cuaca sedang tidak menentu, terkadang pagi cerah sorenya hujan begitupun sebaliknya. Selama mereka ber empat sedang diperjalanan terjadi cuaca yang berbeda-beda.

Sampai tiba di pelabuhan merak-Banten menuju pelabuhan Bakauheni-Lampung, Nickolas masih tidur dengan sangat nyenyak didalam mobil. Renz membiarkannya tidur selama kapal Ferry menyebrangi selat sunda berlayar menuju pulau sumatera.

Setelah kapal bersandar di dermaga Renz melanjutkan perjalananya menuju gunung tujuan, karena gunung itu letaknya di sebuah desa pedalaman Renz berkendara tidak melalui jalur Tol, melainkan jalur biasa yang mana jalan aspal di beberapa kawasan masih banyak yang rusak.

Goncangan kuat didalam mobil akibat jalanan rusak membuat Nickolas yang tadinya terlelap tidur menjadi bangun, kepala terpentok-pentok ke jendela kaca walau sudah memakai seatbelt

"Sudah sampek mana?" Nickolas mengusap-usap kepala akibat terpentok.

"Lampung" jawab Renz.

"Masih jauh gunungnya?"

"Lumayan"

Nickolas tengok gawai, rencana mau melihat maps, tetapi tidak mendapat jaringan stabil, data internetnya tidak hidup.

"Alamak, ini sinyal susah amat" Nickolas menggoncang-goncangkan hape.

"Kawasan begini wajarlah susah sinyal apalagi sedaritadi hujan" kata Renz.

"Iya kah?" Nickolas tengok kursi dibelakang melihat Dion dan Samuel sedang tidur dengan sangat mesra yang mana kepala Samuel berada di paha Dion dengan wajah menghadap ke kontol Dion.

"Lo iri gak liat kemesraan mereka?" Canda Renz sambil mengusap genit paha Nickolas.

"Cih," Nickolas menyingkirkan tangan Renz dari pahanya.

"Carilah pacar, lo masih jomblo kan?" Tanya Renz.

"Mereka lebih parah molornya daripada gua" Nickolas tidak menanggapi pertanyaan Renz.

"Parah gimana?"

"Inih jalanan rusak begini, mobil juga goyang terus begini bisa-bisanya mereka molornya kayak kebo"

"Habis maen game sampek pagi tu mereka berdua"

"Pantes" Nickolas lanjut menggoncang-goncangkan hape mencari jaringan benar-benar tidak nyangkut walau bukan hape butut.

____

#Lain sisi

Data internet Nickolas mati dan jaringan seluler tidak stabil membuat Nickolas tidak bisa dihubungi oleh siapapun.

Menghilangnya Nickolas dari jangkauan udara, menuai kekhawatiran dari semua teman serombongan nongkrong malam; Yoshua, Chen, David, Simon dan Gevariel.

Mereka ber lima yang masih berkumpul di Apartement Yoshua mendapat kiriman Video berisikan Jovan sedang dientod rame-rame oleh Bryan and the gank.

Caption didalam Video yang dikirimkan pada Yoshua, Bryan mengancam akan mencelakai Jovan apabila besok malam Nickolas tidak datang untuk tanding balap Liar.

Bryan dan Zamry tidak bisa mengirimkan Video langsung ke Nickolas karena rupanya mereka tidak memiliki nomor Nickolas beserta tidak bisa mencari Nickolas dari jejaring media sosial, Nickolas tidak bermain sosial media apapun kecuali apk penting seperti WA dan Telegram tentulah tidak bisa ditemukan.

"Cowok kecil ini siapa-nya Nickolas sih?" David mengamati wajah Jovan didalam Video.

"Temen sekolah katanya" Jawab Yoshua.

"Ngomong-omong Nickolas ada masalah pribadi apa ya sampek ni cowok temen sekolahnya diembrut begini ama Bryan?" - Chen.

"Entah, ini Nickolas kemana dah, ngapa dihubungi kagak bisa-bisa ya?" - Yoshua.

Mereka berlima kemudian mendatangi rumah Nickolas lalu mendapat Informasi dari pembantu (Bu Lia) bahwa Nickolas sedang pergi.

"Gua bilang juga apa? Benar kan yang gua bilang ama Nicko kemarin? Bryan mau nanding balapan lagi karena ada yang gak beres" Emosi Simon hendak pergi mendatangi markas Bryan.

Semua kawan mencegah.

"Mon, tahan emosi. Kita gak tau cowok ini asli temannya Nickolas ato bukan" Kata Chen.

"Kita tunggu dulu sampek Nickolas balik Mon" - Gevariel.

"Betul Mon, bisa jadi Video itu cuma pancingan Bryan doang. Lo tau kan rumor geng Black Dragon? Mereka Mafia kelas kakap, Mon." - Yoshua.

Simon awalnya mendengarkan larangan kawan karena menyangkut urusan Pribadi Nickolas. Tetapi setelah semua kawan lengah, Simon berencana melesat sendiri ke markas Bryan.

"Mau kemana lo Mon?" - David.

"Balik ke rumah"

"Mumpung Sabtu Wei, santai dulu lah ama kita-kita"

"Lo buru-buru amat sik, mo pergi embrut-embrutan hm?" - Yoshua.

"Anjir, yakagaklah! Gua mau lanjut molor di rumah" Jawab Simon kemudian pergi benar-benar menuju markas Bryan seorang diri.

NickolasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang