#Nathan
Setelah Renz, Dion dan Samuel pergi Nathan kembali masuk kedalam rumah.
Duduk di kursi sofa ruang tengah, masih merasakan sakit tidak karuan terutama dibagian kepala, kemudian terdengar dering handphone dari dalam ransel yang ditaruh didekatnya. Dia raih ponsel Nickolas itu dilihatnya ada panggilan dari seseorang.
"Siapa lagi ini. Ya Tuhan, aku ingin sekali bisa mengingat masa laluku" Nathan ragu-ragu menerima panggilan itu, tetapi karena terus-menerus berdering akhirnya diangkatlah panggilan itu.
"Ya, halo"
"Halo, Nick lo di rumah gak?" terdengar suara cewek.
"Ya, di rumah" jawab singkat Nathan.
"Oke, gue lagi di jalan nih bentar lagi nyampek rumah lo"
Tak lama kemudian bell rumah bunyi, setelah pintu dibukakan oleh para pembantu, nongollah satu cewek teman sekolah Nickolas bernama Jessa Jefferson, cewek itu datang mendekati Nathan yang sedang duduk di kusri sofa ruang tengah.
"Hei Nick" Sapa gadis itu dengan wajah cerianya.
"Eh, itu kenapa pala lo perbankan begitu Nick?" Jessa iseng hendak menyentuh kepala Nathan, lalu tangannya ditangkis oleh Nathan.
"Ett dah, galak amat. Lo kenapa bisa perbanan begitu? Habis berantem lagi ya?" Kata Jessa.
Nathan diam saja memandangi wajah cantik gadis itu.
"Dih, songong bener, ditanya malah diem aja" Jessa sembari menyodorkan ketas HVS pada Nathan
"Ini Nick, Jovan jum'at kemarin nitipin kertas ini ke gue. Dari kemarin gue udah chat elo tapi malah gak dibuka-buka sama lo. Jadi sekarang mumpung gue lagi jalan bareng Vio lewat jalan deket sini mending gue mampir aja ke rumah lo"
"Oh" Nathan menerima kertas HVS tersebut berisi PR.
"Lagian Jovan aneh deh ngapain dia nitipin ini ke gue segala. Kalian berdua kan satu kelas."
"Oh..."
"Dih, diajakin ngomong malah 'ah' 'oh' doang, Lo kenapa sih Nick? Aneh banget deh perasaan" - Jessa.
"Enggak kenapa-napa" Nathan singkat-singkat menjawab, selain rasa bingung karena tidak mengenal siapapun efek amnesia adalah karena Nathan sejatinya memang sangat irit bicara.
"Yaudah deh kalo gitu gua cabut lagi ya, lagi ditungguin Vio nih di mobil, ntar dia ngomel kalo gue kelamaan disini, bye bye Nick..." Jessa pamit pergi.
___
Setelah cewek itu pergi Nathan melihat-lihat isi didalam hape Nickolas, kebetulan Nickolas tidak mengamankan hapenya pakai sandi maupun fingerprint. Bisa langsung Nathan lihat isi-isinya.
Nathan melihat-lihat foto di galeri mayoritas Foto Nickolas bersama dengan teman-teman dan foto yang ada didalam hape kebanyakan teman sekolah.
"Apakah aku dulunya suka berfoto?" Walau sedang amnesia Nathan merasa semua itu berbanding balik dengan kepribadiannya yang tidak gemar berfoto dan tidak suka bergaul dengan banyak orang.
Puas melihat-lihat foto di hape, Nathan menaruh hape itu di meja kemudian ditinggal naik ke lantai atas masuk kedalam kamar Nickolas. Menaruh sejenak kertas HVS titipan dari Jovan tadi di atas meja belajar kemudian sekalian melihat-lihat buku-buku Nickolas yang ada di meja.
"Ya ampun... apakah dulu aku sangat bodoh begini?" Nathan melihat rata-rata nilai Nickolas rendah. Gemas, Nathan seperti tak peduli badan yang masih sakit dia lalu mengerjakan beberapa tugas di buku Nickolas yang Nathan lihat separuhnya sudah dikerjakan dengan isian yang ngawur terutama mapel Fisika dan Matematika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nickolas
RandomHidup dalam kecukupan dari segi finansial tak membuat Nickolas terlepas dari kata sial. Nickolas merasa hidupnya sangat sial karena tidak bisa seperti orang lain memiliki anggota keluarga lengkap seperti mama dan saudara. Memiliki paras yang tampan...