Seorang gadis yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit dengan seseorang wanita yang duduk disamping ranjang rumah sakit
Wanita tersebut setia menatap tubuh gadis berponi yang masih terlelap dalam koma
"Harus nya hari ini kamu ngerayain hari kelulusan kamu Muthe, cepat bangun yaa" Ucap perempuan tersebut menggenggam jemari gadis yang bernama Muthe
Setelah cukup lama dia duduk di kursi tersebut akhirnya dia memutuskan untuk pergi
Dia melangkah keluar rumah sakit, suasana hati ini cukup cerah dan sedikit panas entah kenapa
Drtt
Drtt
Drtt
"Shani kamu dimana sih? Ini bentar lagi meeting nya mau mulai!!"
"Iya ini lagi di jalan, macet soal nya''
Wanita yang di panggil 'Shani' tersebut langsung mematikan telfon secara sepihak setelah mengeluarkan sebaris kalimat kepada lawan bicara nya di telfon
Wanita yang bernama Shani tersebut langsung menancap gas mobil dengan kecepatan sedang menuju arah sebuah kantor yang berjarak hanya 6 menit dari rumah sakit
Sesampainya di kantor dia langsung memberi kunci nya ke satpam dan dia berlalu menuju lift lalu naik ke lantai 9
"Pagi Mrs.Shani yang ga pelit" ucap seseorang yang ikut masuk ke dalam lift
"Diem lo Sisca" ketus Shani
"Dih sensi amat lo China" ledek Sisca yang langsung di beri bombastis side'eyes oleh China
Eh Shani maksud nya
Ting
Sesampainya di lantai 9 mereka berdua langsung masuk ke salah satu ruangan yang berada di pojok
Ketika Shani masuk semua langsung berdiri dan Shani langsung duduk di kursi nya
"Maaf saya terlambat, bisa kita mulai" ucap Shani menoleh ke arah Ashel sekretaris nya
Mereja pun rapat seperti biasa bersama klien nya sekitar 1 jam lebih dan ketika selesai rapat Shani, Sisca dan Ashel masih di dalam ruangan
"Gimana tu anak?" Tanya Ashel tiba-tiba
"Kata Eli ada perkembangan, perkiraan Eli bisa secepatnya karena gatau sih ga ngerti aku sama penjelasan Eli terlalu ilmiah jadi ga faham banget" ucap Shani sembari merebahkan kepada nya di meja kaca tersebut
Sisca dan Ashel hanya ber-oh riaa
"Gada jadwal lagi nih, makan yuk" Ucap Sisca bersuara
"Deket rumah sakit aja ya, aku mau jenguk Muthe sekalian" ucap Ashel yang dahuluan berdiri
Mereka ber 3 pun segera pergi ke salah satu tempat makan di dekat rumah sakit dengan 2 mobil
Ashel naik mobil bersama Sisca sedangkan Shani memakai mobil sendirian
Tak butuh waktu lama untuk mereka makan, kini sudah berada di lorong rumah sakit menuju ruangan inap milih Muthe dengan Ashel membawa buket bunga
"Ngapain sih ngide bawa bunga segala'' tanya Sisca
"Dih cemburu Lo?" Shani nyeletuk
"Ngapain juga cemburu sama orang koma"
PLAKK
PLAKK
Ucapan Sisca yang berhasil mendapatkan tabokan super dari Shani dan Ashel
"Maaf ndoro" Sisca hanya memegang kepala nya karena berasa di hantap ke tembok
"Hi Mutheeee" ucap girang Ashel masuk ke ruangan Muthe
"Muthe aku bawa bunga tauuu, nihh" Ashel menaruh bunga diperut Muthe
"Nanti kalo mau pulang aku masukin pot aja, jadi nanti kalo kamu bangun ruangan ini ga pengap biar ada wangi-wangi bunga segar" lanjut Ashel terduduk di kursi samping ranjang
"Bisa ya kamu milihin aku sekretaris sifat bocil kek dia" ucap Shani berbisik
"Lo sih pemilih, lagian keluarga Lo juga Shan" balas Sisca yang juga berbisik
Tidak aneh dengan perbedaan bahasa dalam berbicara seperti 'lo' dibalas 'kamu' karena cara berbicara mereka gatau arah nya ke mana
Sisca dan Shani memilih untuk duduk di sofa dekat pintu keluar sedangkan Ashel si anak magang tersebut masih setia berbicara walau tidak di tanggapi oleh lawan bicara tersebut
"Sayang pulang yuk" ucap Sisca
"Bentar lagi lahhh" rengek Ashel kepada Sisca
"Mama aku udah di apartemen kita" balas Sisca yang langsung membuat Ashel berdiri dan menarik Sisca "Yaudah ayo, Aunty kami duluan ya" ucap cepat Ashel lanjut menarik sang kekasih nya tersebut keluar
Shani dan terkekeh dengan sikap sepasang kekasih tersebut, yaa tidak salah lagi Sisca dan Ashel berpacaran
Baru 2 bulan pacaran nya bisa dibilang 'cinlok' cinta lokasi di kantor
"Aunty bunga nya taro dalam vas, love you" ucap Ashel tiba-tiba di ambang pintu membuat Shani terkejut "ya iya bawel" ketua Shani
Shani langsung berdiri dan mengambil 6 tangkai bunga di buket bunga milik Muthe pemberian Ashel tentunya
Dia langsung memasukan bunga tersebut ke dalam 2 vas lalu mengisi air setengah lalu menaruh 1 vas di samping ranjang Muthe dan satu nya di meja dekat sofa
"Bunga ini indah kayak kamu Muthe" ucap Shani mengelus punggung tangan Muthe
Shani hanya berdiam diri dan tidak ada niatan sekali untuk beranjak, seperti tidak ada kebosanannya
Padahal hampir setiap hari Shani melakukan aktifitas seperti ini, hanya memandangi tubuh tak berdaya Muthe
Shani memilih untuk menyandarkan kepala nya di ujung kasur dan bersenandung lagu 'sleep well'
"Mamaa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Shani Muthe)
Fantasy"Aku disini selalu menunggu mu" -Shani Indira Natio