Salma berjalan seorang diri dari parkiran menuju kelasnya, kekasihnya yang telah menjadi karyawan disalah satu perusahaan membuatnya tak bisa mengantarkannya hingga ke kelas, tapi tak apa, Salma tak akan marah akan hal itu, sebab Rony kini sedang berjuang untuk kehidupan yang lebih baik kedepannya dan itupun juga Rony lakukan untuk memperjuangkan restu Mamanya, dan hal itulah yang membuat Salma semakin giat untuk segera menyelesaikan perkuliahannya.
"Ternyata Kak Rony kerja tuh banyak membawa keberkahan ya salah satunya buah sahabat aku ini, yang tadinya datang selalu mepet dan berujung lari-larian, sekarang bisa datang lebih pagi dan jalan santai sampai ke kelas." Goda Nabila saat melihat kedatangan Salma.
"Sialan lo, mentang-mentang si paling rajin, bisa lo ngatain gue." Omel Salma
"Eh Sal, kamu udah dengar berita belum?" Tanya Nabila
"Berita apaan?" Tanya Salma
"Soal Pak Bagas, Papanya Kak Diman." Ujar Nabila
"Pak Bagas? Kenapa emang?" Tanya Salma
"Kamu beneran belum tau Sal?" Tanya Nabila memastikan Salma yang membuat Salma menggelengkan kepalanya.
"Pak Bagas dipecat dari kampus secara tidak terhormat, jadi sekarang Pak Bagas udah enggak menjabat sebagai petinggi kampus lagi, bahkan enggak hanya dipecat sebagai petinggi kampus, Pak Bagas juga dipecat sebagai dosen dan itu semua imbas dari semua kejadian yang dibuat oleh Kak Diman." Jelas Nabila
Salma dibuat tercengang dan terdiam seketika saat mendengar penuturan Nabila tentang Pak Bagas yang tak lain Papa Diman yang harus kehilangan jabatan dan martabatnya di kampus ini karena ulah Diman.
"Kapan dipecatnya Nab? Gue benar-benar enggak tau apa-apa, Paul, Daniel bahkan Syarla juga enggak bilang apa-apa tuh sama gue." Ujar Salma
"Kamu tau apa sih yang tau selain mencintai Kak Rony dengan ugal-ugalan." Goda Nabila
"Ishh seriusan Nabila." Omel Salma
"Katanya sih dari dua hari yang lalu tapi beritanya baru panas semalam, bahkan di semua grup tuh heboh soal itu, sebenarnya anak-anak yang lain tuh pada kasihan sama Pak Bagas, kan kita juga tau Pak Bagas tuh kalau jadi dosen baik banget, dan sayangnya Pak Bagas harus menerima nasib buruk karena perilaku anaknya." Tutur Nabila
"Kasihan juga Pak Bagas, tapi ya mau gimana lagi, orang emang anaknya kayak dajjal gitu." Ujar Salma
"Enggak boleh gitu Salma, kayak dajjal gitu juga mantan kamu, mana pernah bucin lagi." Tutur Nabila
"Ishh.. itu kan dulu, yang berlaru biarkan saja berlalu, yang penting kan sekarang gue udah menemukan tambatan hati yang pas untuk dunia dan akhirat." Ujar Salma
"Cielah bawa-bawa akhirat segala, kapan nyusul aku? Ya meskipun nikahnya nanti setidaknya udah ada kepastian keseriusan gitu, apalagi kamu sama Kak Rony tuh bener-bener definisi cegil dapat cogil." Goda Nabila
"Doain ya Nab, siapa juga sih yang enggak mau punya hubungan yang tau mau dibawa kemana arahnya, tapi ya apa boleh buat, lo tau sendiri kan? Udah dua bulan gue jalanin hubungan sama Rony tapi sampai sekarang ini enggak ada sekalipun aja Mama gue tuh tanya soal Rony yang ada tiap kali gue bahas Rony, Mama gue bawaannya emosi mulu." Tutur Salma
Nabila terdiam, niat awalnya bercanda seketika berubah menjadi rasa bersalah yang begitu menyeruak dalam benaknya, tak pernah Nabila pikirkan sebelumnya bahwa candaannya akan membuat Salma mellow seperti ini.
"Sal, sorry ya kalau ucapan aku bikin kamu sedih, jujur Sal aku enggak ada maksud apa-apa, niat aku cuman bercanda seperti biasanya, enggak taunya respon kamu beda kayak biasanya, aku minta maaf ya Sal." Ucap Nabila dengan tatapan sendunya pada Salma.
Ditatap sendu oleh Nabila membuat Salma mengulas senyum tipisnya, Salma tau sahabatnya itu hanya bercanda tapi tak bisa Salma pungkiri jika hatinya mellow begitu saja jika membahas soal hubungan cinta. Susahnya restu dari sang Mama cukup membuatnya sedih.
"Nab, enggak papa, lo enggak salah kok, emang gue nya aja yang lagi bawa perasaan, tapi doain gue ya, doain supaya hubungan gue sama Rony bisa kayak hubungan lo dan Paul, yang jalannya mulus sampe akhir hayat nanti." Ujar Salma
"Aminn." Ucap Nabila sembari merangkul Salma hingga keduanya buru-buru merapikan tempat duduk saat dosen pengajar matkul tiba-tiba datang.
******
Jika Salma selalu berdoa dan berusaha agar hubungannya dan Rony segera mendapat restu agar bisa berjalan mulus layaknya hubungan Nabila dan Paul, lain hal nya dengan Pak Farid yang terus berdoa dalam hatinya saat kini asistennya sedang menyiapkan diri dan berkas fakta tentang Rony untuk di jelaskan dihadapannya dan sang istri."Gimana Viona? Masih lama?" Tanya Bu Lisa pada asisten suaminya itu yang tampak masih sibuk dengan laptop yang disambungkan ke proyektor yang ada diruang kerja suaminya ini.
"Sudah Ibu." Jawab Viona
"Baik Viona, langsung saja." Pinta Pak Farid
"Baik Pak." Jawab Viona bersamaan dengan foto Rony yang terpampang di layar proyektor.
"Rony Gallendra Madaharsa, lahir di Jakarta, 21 Juni 2001, merupakan anak pertama dari pasangan suami istri Aron Madaharsa dan juga Ani Isnayati, memiliki seorang adik perempuan bernama Diva Alenia Madaharsa yang kini duduk di bangku SMA. Rony saat ini bertempat tinggal di kampung Roas dekat Flyover Jakarta pusat. Rony terkenal sebagai pribadi yang baik di kalangan masyarakat, selain itu Rony juga menjadi tulang punggung keluarganya sejak kepergian sang ayah Aron Madarharsa pada saat Rony duduk dibangku SMA membuatnya melalukan berbagai macam pekerjaan dari seorang ojek online, kurir, penyanyi cafe, guru les musik, guru les vokal, dan juga waiters." Tutur Viona
"Meski menjadi tulang punggung keluarga nyatanya tidak membuat seorang Rony meninggalkan kewajiban pendidikannya, Rony merupakan lulusan dari Universitas Bhineka Nusantara dengan jalur beasiswa kurang mampu. Dan kini Rony tercatat sebagai karyawan perusahan label indomusika sebagai tim vocal director, dan sudah saya telusuri dengan tim, bahwa tidak satupun catatan buruk tentang Rony di kepolisian maupun di masyarakat Pak." Tutur Viona
"Siapa tadi nama orang tua Rony?" Tanya Pak Farid setelah mendengar penjelasan tentang Rony dari Viona
"Ayahnya bernama Aron Madaharsa dan Ibunya bernama Ani Isnayati." Ujar Viona
"Ani Isnayati?" Tanya Pak Farid memastikan pendengarannya.
"Betul Pak." Saut Viona
"Kamu mengenalnya Pa?" Tanya Bu Lisa dengan tatapan sinis pada Pak Farid sementara Pak Farid hanya terdiam sembari mencerna nama Ani Isnayati sebab entah mengapa Pak Farid merasa tak asing dengan nama tersebut.
"Kamu ada foto keluarga Rony?" Tanya Pak Farid pada Viona tanpa menghiraukan pertanyaan sang istri
"Kenapa sih Pa? Kamu kenal sama ibunya Rony?" Tanya Bu Lisa
"Papa enggak tau Ma, Papa hanya merasa tak asing dengan nama ibunya Rony." Ujar Pak Farid
"Gimana Vio? Ada fotonya?" Tanya Pak Farid
"Ada Pak, sebentar saya tampilkan foto keluarga Rony." Ucap Viona dan tak lama foto Rony bersama kedua orang tuanya serta sang adik Diva terpampang dengan jelas.
Melihat foto Rony dan keluarganya seketika membuat jantung Pak Farid berdetak dengan kencang, terkejut adalah hal yang kini sedang menyeruak dalam diri seorang Pak Farid.
"Ya Tuhan, jadi Rony anaknya Ani, fakta apa ini Tuhan." Batin Pak Farid
Pak Farid kenal Ibu Ani? What the hell?
Happy reading semuanya🫶🫶🫶
Semoga kalian tetap suka ya 😘😘
Jangan lupa vote dan komennya🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTARA (SEGERA TERBIT)
Teen FictionHari sial Salma Rania Altharena membuatnya bertemu dengan Rony Gallendra Madaharsa, hingga keduanya terlibat dalam situasi dan kondisi yang melibatkan perasaan mereka. Akankah keterlibatan perasaan keduanya akan membuat mereka berlabuh dalam cinta...